Sunyoto, - (2015) Tinjauan Yuridis Terhadap Putusan Majelis Hakim menolak Gugatan dan Memberikan Kompensasi Dalam Perkara Gugatan Harta Bersama. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pada tanggal 31 Oktober 2012 di Pengadilan Agama Malang telah menerima berkas pengajuan perkara dengan nomor register 1934/Pdt.G/2012/PA.Mlg. Berisi gugatan yang memohon kepada majelis hakim untuk memutus sengketa harta bersama berupa sebidang tanah beserta bangunan rumah di atasnya. Namun Tergugat membantah isi gugatan tersebut dikarenakan itu bukan harta bersama dengan Penggugat melainkan pemberian dari kakek dan nenek Tergugat. Selain menolak gugatan Penggugat, majelis hakim menghukum Tergugat untuk memberikan kompensasi kepada Penggugat atas jasanya yang ikut andil dalam pembangunan rumah, yang mana hal itu tidak diminta oleh Penggugat. Dalam penelitian ini, terdapat dua rumusan masalah yaitu: 1). Bagaimanakah Tinjauan Yuridis Terhadap Penolakan Gugatan Dalam Putusan Majelis Hakim No.1934/Pdt.G/2012/PA.Mlg? 2). Bagaimanakah Tinjauan Yuridis Terhadap Pemberian Kompensasi Dalam Putusan Majelis Hakim No.1934/Pdt.G/2012/PA.Mlg? Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan kasus (case approach). Teknik memperoleh bahan hukum adalah diperoleh dari penelusuran kepustakaan. Metode analisis bahan hukum yg digunakan adalah deskriptif analistis. Hasil dari penelitian ini adalah pertama, majelis hakim menolak gugatan Penggugat dikarenakan obyek sengketa yang digugat adalah bukan merupakan harta bersama sebagaimana pasal 35 ayat (2) UU No. 1 Tahun 1974 jo pasal 87 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam yakni mengenai harta bawaan dari masing-masing suami dan isteri dan harta benda yang diperoleh masing-masing sebagai hadiah atau warisan, adalah dibawah penguasaan masing-masing sepanjang para pihak tidak menentukan lain. Kedua, majelis hakim memerintahkan kepada tergugat untuk membayar kompensasi kepada penggugat. Putusan ini berdasar pada petitum subsider “ex aequo et bono” atau mohon putusan yang seadil-adilnya. Putusan dalam perkara ini merupakan putusan ultra petita, artinya majelis hakim menjatuhkan putusan atas perkara yang tidak dituntut atau meluluskan lebih dari pada yang diminta. Menurut M. Yahya Harahap memberikan batasan tertentu bahwa putusan ultra petita itu tidak boleh berakibat merugikan Tergugat dalam melakukan pembelaan kepentingannya.
English Abstract
On October 31, 2012 in Malang Islamic Court has accepted the filing of the case file with register number 1934 / Pdt.G / 2012 / PA.Mlg. Contains lawsuit appealed to the judges to decide disputes joint property in the form of a plot of land and building a house on it. However Defendant denied the lawsuit because it is not a treasure along with the Plaintiff, but the provision of grandparents Defendant. In addition to rejecting Plaintiff, judges punish the Defendant to provide compensation to the plaintiff for his services who took part in the construction of the house, which it was not requested by the plaintiffs. In this study, there are two formulation of the problem, namely: 1). How Juridical Overview Lawsuit Against Rejection In Ruling Judge No.1934 / Pdt.G / 2012 / PA.Mlg? 2).How Juridical Review Against Compensating In Judge Decision No.1934 / Pdt.G / 2012 / PA.Mlg? This type of research used in this research is normative juridical approach to law (statute approach) and approaches the case (case approach). Techniques obtain legal materials are obtained from literature searches. Methods of analysis of legal materials in use is descriptive analytical. The results of this study is the first, the judge dismissed the suit because the plaintiff sued the disputed that is not a community property as Article 35 paragraph (2) of Law No. 1 of 1974 in conjunction with Article 87 paragraph (1) Compilation of Islamic law which is about innate property of their respective husbands and wives and property obtained respectively as a gift or inheritance, is under the control of each round of the parties do not specify otherwise. Second, the judge ordered the defendant to pay compensation to the plaintiff. This ruling is based on a petition subsidiary "ex aequo et bono" or ask the fairest decision. The verdict in this case is an ultra petita ruling, meaning that the judges ruled on cases that are not prosecuted or graduated more than requested. According to M. Yahya Harahap provide certain limits that the ultra petita decision that should not cause harm to Defendants in defending its interests.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FH/2015/115/051503301 |
Uncontrolled Keywords: | Putusan Majelis Hakim, Harta Bersama, Gugatan Ditolak, Kompensasi,- Decision of the judges, Treasure Together, Denied Claims, Compensation |
Subjects: | 300 Social sciences > 340 Law |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 15 May 2015 15:24 |
Last Modified: | 26 Apr 2022 06:21 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/112129 |
Preview |
Text
BAB_I.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_V.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_IV.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_II.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_III.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR_ISI.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
pendahuluan.pdf Download (3MB) | Preview |
Preview |
Text
SALINAN_PUTUSAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |