Kendala Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Perjudian Dalam Tradisi Adu Kerbau (studi di Polres Tana Toraja)

Allo, Suprianto Panca Kendek (2014) Kendala Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Perjudian Dalam Tradisi Adu Kerbau (studi di Polres Tana Toraja). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Suprianto Panca Kendek Allo, Hukum Pidana, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Juli 2013, Kendala Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Perjudian Dalam Tradisi Adu Kerbau (studi di Polres Tana Toraja). Kegiatan adu kerbau yang selalu disertai perjudian dalam waktu yang sangat lama membuat sebagian besar orang Toraja berpikir bahwa judi merupakan bagian dari adu kerbau yang juga menjadi suatu tradisi yang tidak dapat dipisahkan. Pemikiran orang Toraja tersebut pada akhirnya membentuk suatu pemahaman bahwa judi itu merupakan suatu tradisi, dan tradisi itu harus di lestarikan. Pemahaman untuk melestarikan judi akhirnya membuat tindak pidana perjudian dalam tradisi ma’pasilaga tedong (adu kerbau) di Toraja sangat sulit dihentikan. Tindak pidana perjudian dalam tradisi ma’pasilaga tedong (adu kerbau) di Tana Toraja tidak disertai upaya penegakan hukum yang efektif dari pihak kepolisian sebagai aparat penegak hukum yang ditunjuk oleh undang-undang. Hal ini terjadi karena banyaknya kendala yang dialami pihak kepolisian dalam menerapkan Pasal 303 KUHP tentang tindak pidana perjudian terhadap pelaku perjudian dalam tradisi ma’pasilaga tedong (adu kerbau) tersebut. Hal ini yang melatar belakangi penulis untuk mengangkat judul “Kendala Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Perjudian Dalam Tradisi Adu Kerbau”. Rumusan masalah yang diangkat oleh penulis adalah ; Bagaimana realita penyidikan pelaku perjudian adu kerbau di Tana Toraja?, dan apakah kendala penerapan sanksi pidana terhadap pelaku perjudian dalam tradisi adu kerbau tersebut?, lalu bagaimana penyelesaiannya? Dalam melakukan penelitian penulis menggunakan metode penelitian yang sesuai dengan metode penelitian hukum. Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis merupakan penelitian yuridis empiris, pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan yuridis sosiologis, lokasi penelitian di Polres Tana Toraja untuk kiranya dapat menjawab permasalahan diatas. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan metode diatas penulis dapat memperoleh hasil; Bahwa realita penyidikan terhadap pelaku judi adu kerbau (ma’pasilaga tedong) tidak pernah dilakukan. Kendala penyidikan dan penerapan sanksi pidana terhadap pelaku perjudian adu kerbau (ma’pasilaga tedong) aPolres dan faktor ekstern. Faktor intern antara lain adalah; Kurangnya jumlah personil kepolisian di Polres Tana Toraja, kordinasi yang kurang sistematis, sarana dan prasarana yang kurang,dan latar pendidikan personil reskrim yang tidak semuanya mempunyai kejuruan reskrim. Faktor ekstern antara lain adalah ; Kendala kultural, kurangnya kerjasama antar pihak, perjudian dalam tradisi adu kerbau sudah berlangsung lama sehingga dianggap warisan budaya oleh masyarakat, pelaku perjudian yang sangat banyak sehingga rentan terjadi konflik. Sedangkan penyelesaian kendala penerapan sanksi pidana terhadap pelaku perjudian adu kerbau (ma’pasilaga tedong) dapat dilakukan dengan penyelesaian secara preventif dengan melakukan penyuluhan hukum kepada masyarakat dan penyuluhan tentang agama. Melakukan pengawasan terhadap praktek perjudian yang terjadi dalam tradisi adu kerbau (ma’ pasilaga tedong). Kemudian melakukan tindakan represif sebagai jalan terakhir dalam rangka penegakan hukum.

English Abstract

Activities buffalo fighting is always accompanied by gambling in a very long time make the most of the Toraja people think that gambling is part of the buffalo fighting tradition that can not be separated. The thought of eventually forming an understanding that gambling is a traditon, and it must be in the preserve while it is a tradition. Understanding to preserve gambling finally make gambling in the Toraja’s buffalo fighting tradition very difficult to stop. Gambling offenses in the Toraja’s buffalo fighting not accompanied by effective law enforcement efforts from the police as law enforcement officers. It occurs because of the many constrains to implement clause 303 of Criminal code (KUHP) against perpetrators gambling in the tradition of buffalo fighting (Ma’pasilaga Tedong). This is the background for the author to take the title “Constraints implementation criminal sanctions against perpetrators gambling in the tradition of buffalo fighting (Ma’pasilaga Tedong)”. The issues that raised by the authors is : How reality of gambling perpetrators investigation in Tana Toraja buffalo fighting? whether the constraints implementations of criminal sanctions against perpetrators of gambling in buffalo fighting tradition? and how the solution? In conducting the study authors use research methods that accordance with law research methods.Type of research conducted by the authors is empirical-juridicial research, the approach taken is a socio-juridical approach, study sites in Polres Tana Toraja for expected to answer the problems above. Based on the research that has been conducted with the above method authors can obtain results; That the reality of the investigation against the perpetrators of buffalo fighting (Ma’pasilaga Tedong) gambling, Is never performed. Constraints the investigation and implementation criminal sanctions against perpetrators of buffalo fighting gambling consist of internal factors and external factors in the Police Department. Internal factors include; Insufficient numbers of police personnel, less systematic coordination, lacking of facilities and infrastructure, not all personnel of detective and criminal (Reskrim) unit have a background of detective criminal vocational education. External factors include; Cultural constraints, lack of cooperation between stakeholders, community leaders, cultural leaders, and religious leaders, gambling in the buffalo fighting tradition has lasted a long that is considered a cultural heritage by the public, perpetrators of gambling are very much, therefore easily lead to conflict or chaos. While the completion of the constraints implementation of criminal sanctions against the perpetrators of buffalo fighting gambling can be done with preventive way with doing legal, and religious education to the community. Supervising the practice of gambling that occurred in the tradition of buffalo fighting (Ma’pasilaga Tedong). Then doing repressive actions as a last resort to enforce the law.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2014/4/051401627
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 04 Mar 2014 13:57
Last Modified: 26 Apr 2022 01:15
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/112044
[thumbnail of BAB_4.pdf]
Preview
Text
BAB_4.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of Abstrak_Indonesia_+_Inggris.pdf]
Preview
Text
Abstrak_Indonesia_+_Inggris.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_2.pdf]
Preview
Text
BAB_2.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of BAB_1.pdf]
Preview
Text
BAB_1.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_5.pdf]
Preview
Text
BAB_5.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of BAB_3.pdf]
Preview
Text
BAB_3.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_7.pdf]
Preview
Text
BAB_7.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Cover_+_Daftar_Isi.pdf]
Preview
Text
Cover_+_Daftar_Isi.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_6.pdf]
Preview
Text
BAB_6.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Daftar_Pustaka.pdf]
Preview
Text
Daftar_Pustaka.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Lampiran.pdf]
Preview
Text
Lampiran.pdf

Download (6MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item