Astutik, Alfian Sri (2018) Pengaruh Penambahan Bakteri Lactobacillus Plantarum Pada Silase Rumput Odot (Pennisetum Purpureum Cv Mott) Terhadap Produksi Gas Dan Kecernaan Secara In Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Hijauan merupakan sumber pakan utama bagi ternak ruminansia. Peningkatan produktivitas ternak ruminansia sangat perlu didukung oleh ketersediaan hijauan pakan sepanjang tahun baik kualitas maupun kuantitasnya. Pada musim kemarau ketersediaan hijauan tidak mampu mencukupi kebutuhan ternak, namun sebaliknya pada musim penghujan hijauan melimpah. Oleh karena itu perlu dilakukan pengawetan pakan menjadi silase, salah satunya yaitu silase rumput odot dengan penambahan bakteri asam laktat berupa Lactobacillus plantarum. Manfaat silase yaitu mengawetkan dan mempertahankan kandungan nutrisi dari pakan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Agustus sampai Oktober 2017 di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan Lactobacillus plantarum dengan berbagai level pada silase rumput odot yang diinkubasi selama 21 hari terhadap produksi gas, nilai Metabolyzable Energy (ME) dan Net Energy (NE) serta nilai Kecernaan Bahan Kering (KcBK) dan Kecernaan Bahan Organik (KcBO). Materi yang digunakan dalam penelitian terdiri dari 1 ekor sapi berfistula sebagai donor cairan rumen. Hijauan berupa rumput odot (Pennisetum purpureum cv Mott) dan vi Bakteri Asam Laktat berupa Lactobacillus plantarum. Metode yang digunakan adalah percobaan laboratorium dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 Perlakuan dan 3 ulangan dan jika hasil menunjukkan pengaruh nyata dilanjutkan dengan Uji jarak Berganda Duncan (UJBD). Perlakuan dalam penelitian ini yaitu P0: Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv Mott) + Molases 6% + Lactobacillus plantarum 0%; P1: Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv Mott) + Molases 6% + Lactobacillus plantarum 0,3%; P2: Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv Mott) + Molases 6% + Lactobacillus plantarum 0,6%; P3: Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv Mott) + Molases 6% + Lactobacillus plantarum 0,9%. Variabel yang diukur meliputi, produksi gas total, nilai b dan c, nilai Metabolizble Energy (ME), nilai Net Energy (NE), Kecernaan Bahan Kering (KcBK) dan Kecernaan Bahan Organik (KcBO). Hasil penelitian menunjukkan bahwa silase rumput odot dengan penambahan Lactobacillus plantarum tidak berbeda nyata (P>0.05) terhadap produksi gas total, nilai potensi produksi gas (b), laju produksi gas (c), nilai Metabolizble Energy (ME), nilai Net Energy (NE), Kecernaan Bahan Kering (KcBK) dan Kecernaan Bahan Organik (KcBO). Nilai produksi gas total 48 jam, nilai c dan nilai ME yang cenderung tinggi pada perlakuan P2 yaitu 94,66 ml/500 mg BK, 0,018 ml/jam dan 9,73 MJ/Kg BK. Sedangkan nilai b, Nilai NE dan KcBK serta KcBO yang cenderung tinggi pada perlakuan P3 yaitu 174,47 ml/500 mg BK, 3,89 MJ/Kg BK, 64,88% dan 64,96%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Berdasarkan penelitian yang dilakukan penambahan bakteri Lactobacillus plantarum pada silase rumput odot (Pennisetum purpureum cv Mott) ini tidak memberikan pengaruh secara signifikan yang artinya tanpa dilakukan penambahan bakteri Lactobacillus plantarum silase yang dihasilkan sudah baik. Namun nilai produksi gas total 48 jam, nilai c dan nilai ME yang cenderung vii tinggi pada perlakuan P2 yaitu silase rumput odot dengan penambahan Lactobacillus plantarum sebanyak 0,6%. Sedangkan nilai b, Nilai NE dan nilai Kecernaan Bahan Kering (KcBK) serta Kecernaan Bahan Organik (KcBO) yang cenderung tinggi pada perlakuan P3 yaitu silase dengan penambahan Lactobacillus plantarum sebanyak 0,9%. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, maka perlu dilakukan percobaan secara langsung terhadap ternak agar informasi yang didapatkan lebih akurat. Selain itu juga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk produksi gas secara in vitro pada silase dengan penambahan Bakteri Asam Laktat lain.
English Abstract
The purpose of this research is to know the effect of the addition Lactobacillus plantarum with various levels in dwarf elephant grass silage incubated for 21 days on Gas Production, Metabolizable Energy (ME) and Net Energy (NE) , Dry Matter Digestibility (DMD) and Organic Matter Digestibility (OMD). Materials used are dwarf elephant grass silage (Pennisetum purpureum cv Mott), Molasses and Lactobacillus plantarum. The method used was laboratory experiment with Randomized Complete Block Design consisting of 4 treatments and 3 replications and if the results showed a significant effect it will continue with Duncan Multiple Range Test. The results showed that the dwarf elephant grass silage with Lactobacillus plantarum addition was not significantly different (P> 0.05) to total gas production, the potential value of gas production (b), gas production rate (c), Metabolizable Energy (ME) value, Net Energy (NE), Dry Matter Digestibility (DMD) and Organic Matter Digestibility (OMD). Total gas production value 48 hours, c value and ME value which tend to be high in P2 treatment that is 94.66, 0.018 ml/h and 9.73 MJ / Kg BK, the value of b, the value of NE, DMD and OMD tend to be high on treatment P3 that is 174.47 ml / 500 mg BK, 3.89 MJ / Kg BK, 64.88% and 64.96%.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2018/82/051802520 |
Uncontrolled Keywords: | silage, gas production, digestibility, in vitro |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.08 Specific topics in animal husbandry > 636.086 Field-crop feeds > 636.086 2 Silage |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 22 May 2018 06:42 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 05:07 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/10831 |
Text
SKRIPSI Alfian Sri Astutik.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |