Tinjauan Upah Minimum Terhadap Pemenuhan Maqashid Syari’ah (Studi Kasus Di Pabrik Gula Kebon Agung Malang)

Nasihah, GilangMeiDurrotun (2015) Tinjauan Upah Minimum Terhadap Pemenuhan Maqashid Syari’ah (Studi Kasus Di Pabrik Gula Kebon Agung Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam Islam, pekerja bukan hanya suatu jumlah usaha atau jasa abstrak yang ditawarkan untuk dijual pada para pencari tenaga kerja manusia. Bagi para pengusaha yang mempekerjakan pekerja mempunyai tanggung jawab moral dan sosial. Dengan demikian sebuah lembaga yanng mempekerjakan buruh/pekerja tidak diperkenankan membayar gaji mereka dengan tidak sewajarnya. Dan sangat besar dosanya bila sebuah lembaga yang dengan sengaja tidak mau membayar upah pekerjanya dengan standar kebutuhan, apalagi bila membujuknya dengan kata-kata bahwa nilai pengorbanan pekerja tersebut merupakan pahala baginya. Padahal di balik itu pemilik modal melakukan pemerasan berkedok agama. Baik pekerja maupun majikan tidak boleh saling memeras. Untuk itu, dalam pemberian upah harus terjadi ke-ridhoan dalam menegosiasikan upah/gaji dari kedua belah pihak. Dengan kondisi pekerja yang lemah dalam hal negosiasi dengan pengusaha, maka pemerintah diperkenankan untuk mengambil peran dalam menentukan standar upah yang sama untuk pekerja, hal ini bertujuan untuk melindungi bentuk keadilan bagi kedua belah pihak yakni pengusaha dan pekerja. terkait dengan upah minimum yang diterima oleh pekerja/buruh di Pabrik Gula Kebon Agung Kabupaten Malang, maka arah selanjutnya dari penelitian ini adalah untuk memberikan perspektif apakah upah minimum yang diterapkan telah sesuai dengan pemenuhan kemashlahatan kelima aspek dalam maqashid syari’ah. Di mana kemashlahatan harus dicapai, dijaga dan dipelihara ini meliputi lima macam aspek, yaitu: Pemeliharaan agama, jiwa, keturunan, harta dan akal. Sehingga Kebutuhan Hidup Layak seorang pekerja/buruh dapat terpenuhi.

English Abstract

In Islam, workers are not a commodity of the company who offers intangible. Company who employs has moral and social responsibility. Therefore, the institution who gives job to the workers should pay the wage in appropriate amount. There is a big sin when an institution does not give the workers in appropriate wage, even when the institution manipulate the workers that their works are reward. In fact, the capital owner is exploiting the workers under the name of religion. Both employee and employer cannot do exploitation. Therefore, there must be sincere of heart in the giving of the wage during the negotiation between parties. Workers has lower bargaining position in make a negotiation, the government should interfere in determining the minimum wage to the worker. The aim is to create justice between parties both employee and employer. In the case of minimum wage that is accepted by the worker in Pabrik Gula Kebon Agung Malang Regency, the step of this research is to give a perspective whether the minimum wage that has been implemented is appropriate to fulfill of five aspects in Maqashid Syariah. The fulfillment should be achieved, and kept according to five aspects, they are: the religion, soul, generation, wealth, and the intelligence. Therefore, the welfare of the worker can be achieved.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FE/2015/498/ 051506217
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.3 Personnel management (human resource management)
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 10 Sep 2015 15:20
Last Modified: 30 Dec 2020 03:56
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/108103
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item