The Flouting Of The Conversational Maxims By Opera Van Java’s Players In “Hadidie Dan Maimun” Episode Trans 7

Firma, MohammadAden (2014) The Flouting Of The Conversational Maxims By Opera Van Java’s Players In “Hadidie Dan Maimun” Episode Trans 7. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Prinsip Kerja Sama yang berhubungan dengan Maksim Percakapan merupakan suatu aturan yang harus dijaga selama percakapan. Akan tetapi, orangorang menyadari bahwa mereka tidak harus selalu serius dalam melakukan percakapan. Terkadang, mereka melanggar Prinsip Kerja Sama dengan menciptakan gurauan. Oleh karena itu, untuk mengungkap kreasi humor tersebut, penelitian ini menggunakan episode “Hadidie dan Maimun” Opera Van Java sebagai subyek penelitian. Terdapat tiga rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: (1) tipe Maksim Percakapan apakah yang dilanggar dalam menyebabkan gelak tawa penonton dalam episode “Hadidie dan Maimun” Tayangan Opera Van Java Trans 7, (2) apa sajakah maksud yang diinginkan dari maksim-maksim yang dilanggar dalam episode “Hadidie dan Maimun” Tayangan Opera Van Java Trans 7, dan (3) bagaimana pelangaran tersebut bisa mengakibatkan efek humor dalam episode “Hadidie dan Maimun” Tayangan Opera Van Java Trans 7. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisis dokumen untuk mengidentifikasi data. Dalam penelitian ini, penulis menemukan bahwa ke empat maksim telah dilanggar oleh sang pemain untuk menimbulkan gelak tawa penonton. Pelanggaran maksim-maksim bisa mengakibatkan efek humor ketika sang pemain mempunyai maksud-maksud tertentu dalam ujaran-ujaran mereka. Untuk menimbulkan humor, mereka melanggar Maksim Kualitas untuk meredam dan menyembunyikan amarah, berlagak bodoh, menyembunyikan rasa cemburu, dan melakukan aksi konyol. Mereka melanggar Maksim Kuantitas sebagai ejekan, pembelaan diri, dan kekesalan. Mereka melanggar Maksim Relasi dengan permainan kata-kata, menunjukkan penghinaan, pembelaan diri, ketidak sadaran, dan ketololan. Mereka melanggar Maksim Cara dengan membuat ujaran-ujaran menjadi tidak jelas dengan permainan kata-kata. Maksim-maksim yang paling banyak dilanggar adalah Maksim Relasi dikarenakan mereka bisa dengan mudah menimbulkan humor dengan bersikap menyimpang terhadap topik percakapan. Maksim-maksim yang paling sedikit dilanggar adalah Maskim Kuantitas. Terdapat juga beberapa faktor yang mendorong sang pemain memutuskan untuk melanggar Maksim seperti perbedaan status sebagai pemain, hubungan antar pemain, sikap sang pemain, emosi, ketidak sadaran, dan memanfaatkan keguanaan bahasa. Sebagai hasilnya, penulis menyarankan peneliti selanjutnya untuk mencari teori-teori lain tentang humor dengan subyek penelitian yang berbeda seperti Talk-Show, Acara Komedi Stand-Up, dan lain lain.

English Abstract

Cooperative Principle that deals with conversational maxims is the rule that needs to be maintained during conversation. However, people realize they are not always supposed to be serious in having conversation. Sometimes, they break the Cooperative Principle by creating jokes. Therefore, to reveal this humor creations, this study uses “Hadidie dan Maimun” Opera Van Java’s episode as the subject of the study. There are three research problems in this study, namely: (1) what types of conversational maxims are flouted in causing laughter of the audiences in the episode “Hadidie dan Maimun” Opera Van Java Show Trans 7, (2) what are the intended meanings of maxims being flouted in the episode “Hadidie dan Maimun” Opera Van Java Show Trans 7, and (3) how can the flouting of the maxims cause humorous effect in the episode “Hadidie dan Maimun” Opera Van Java Show Trans 7. This study uses qualitative approach by using document analysis to identify the data. In this study, the writer found that all four maxims had been flouted by the players to cause laughter of the audiences. The flouting of the maxims could cause humorous effect was when the players had their particular intentions on their utterances. To cause humor, they flouted Maxim of Quality to avoid and conceal anger, play a fool, conceal enviousness and perform ridiculous action. They flouted Maxim of Quantity as a self-teasing, self-defense, and dejection. They flouted Maxim of Relation by word-playing, demonstrate selfmockery, self-defense, insensibility and foolishness. They flouted Maxim of Manner in making the utterances obscure by word-playing. The maxims which were flouted most were Maxim of Relation because they could easily cause humor by being irrelevant toward the topic of conversation. The maxims which were flouted least were Maxim of Quantity. There were also some factors encourage the players to flout the Maxims such as the different status as the player, relationship, behavior, emotion, unconsciousness, and the benefit of the language usage. In result, the writer suggests the next researcher to find out other theories of humor with the different subject of study such as Talk Show, Stand-Up Comedy Show, etc.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FBS/2014/120/051400945
Uncontrolled Keywords: Prinsip Kerja Sama, Maksim Percakapan, Pelanggaran Maksim, Humordan Gelak Tawa Cooperative Principle, Conversational Maxims, Flouting Maxims, Humorand Laughter
Subjects: 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon)
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 14 Feb 2014 08:59
Last Modified: 18 Oct 2021 03:24
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/100804
[thumbnail of M.Aden_Firma_0911110064.pdf]
Preview
Text
M.Aden_Firma_0911110064.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item