Tari Seblang Sebagai Ritual Sakral Dalam Kehidupan Masyarakat Di Kelurahan Bakungan (Studi Etnografi Simbolik Pada Masyarakat Petani Di Kelurahan Bakungan, Kec. Glagah, Kab. Banyuwangi)

Anggraini, Novita Ayu (2018) Tari Seblang Sebagai Ritual Sakral Dalam Kehidupan Masyarakat Di Kelurahan Bakungan (Studi Etnografi Simbolik Pada Masyarakat Petani Di Kelurahan Bakungan, Kec. Glagah, Kab. Banyuwangi). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai Tari Seblang sebagai ritual sakral dalam kehidupan masyarakat di Kelurahan Bakungan, terutama dalam masyarakat yang bermatapencaharian sebagai petani. Ritual Tari Seblang Bakungan merupakan salah satu ritual adat asli masyarakat Osing yang secara rutin dilakukan setiap satu tahun sekali. Sampai saat ini ritual ini masih berhasil dipertahankan dan dijalankan oleh masyarakat di Kelurahan Bakungan. Ritual Tari Seblang pertama dilaksanakan oleh masyarakat Bakungan sebagai jalan keluar atas fenomena gagal panen yang dulunya sering dialami oleh petani di Bakungan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana cara yang dilakukan oleh masyarakat petani untuk menghindari fenomena gagal panen di Bakungan. Peneliti menggunakan teori adaptasi ekologi milik Roy A. Rappaport yang membahas tiga komponen utama yang meliputi evolusi kemanusiaan, adaptasi, dan simbol. Pemilihan teori bertujuan untuk melihat bagaimana ritual ini bisa digunakan sebagai cara untuk menghindarkan masyarakat Bakungan, terutama masyarakat petani dari bala. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi simbolik dari Geertz. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Ritual Tari Seblang Bakungan merupakan salah satu cara mereka beradaptasi dengan lingkungan di sekitar mereka, meskipun saat ini respons adaptif yang dilakukan masyarakat Bakungan, terutama petani sudah mulai berkembang namun Ritual Tari Seblang Bakungan tetap dipertahankan karena menyangkut dengan kepercayaan masyarakat setempat. Kesakralan ritual ini tidak terlepas dari makna yang terkandung dalam setiap peralatan sesajen maupun lagu yang dimainkan. Masyarakat petani serta masyarakat Bakungan secara keseluruhan menuangkan rasa khawatir akan fenomena gagal panen yang dulunya dialami dengan menggunakan simbol-simbol yang mengarah pada keselarasan hubungan masyarakat Bakungan dengan alam sekitarnya, serta permohonan mengenai kesuburan dan keselamatan kehidupan masyarakat Bakungan.

English Abstract

This research discuss about Seblang Dance as a sacred ritual of community’s life in Bakungan Village, especially in a community that work as a farmer. Seblang Bakungan Dance Ritual is one of native tradition ritual of Osing community that routinely performed once in every year. Nowadays, this ritual still successfully maintained and run by Bakungan’s community. The first Seblang Dance ritual was performed by Bakungan’s community as a way out of the crop failure phenomenon that once experienced by farmers in Bakungan, and pagebluk phenomenon that experienced by the whole of Bakungan community. This research’s aim is to see what farmers do to avoid the crop failure phenomenon in Bakungan. This research use Roy A. Rappaport’s of ecological adaptation theory that discuss three major components that include humanity evolution, adaptation, and symbol. The choice of this theory have a purpose to see how this ritual can be used as a way to avoid all of Bakungan community, especially the farmers community from nature disaster or social disaster. Researchers use qualitative methods with symbolic ethnographic approach from Geertz. The result of this research is that Seblang Bakungan Dance Ritual used to be a way of how they adapt to the environment around them, although nowadays, the adaptive responses that made by Bakungan community, especially farmers has started to develop, but Seblang Bakungan Dance Ritual is maintained because it’s related to the local community’s belief. The sacredness of this ritual is inseparable from the meaning than contained in every instrument of the offerings and the songs that played. The farmers community and also all of Bakungan’s community poured their fear of the crop failure that one experienced by using symbols that lead to a harmony of Bakungan community relationship with the natural surroundings, as well as a appeal regarding the prosperity and salvation of Bakungan community’s life.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIS/2018/41/051801299
Uncontrolled Keywords: Tari Seblang Bakungan, ritual sakral, masyarakat petani, adaptasi ekologi.
Subjects: 300 Social sciences > 303 Social Processes > 303.3 Coordination and control > 303.37 Social norms > 303.372 Belief systems and customs
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 30 Apr 2018 01:40
Last Modified: 15 Jul 2024 07:42
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/9985
[thumbnail of BAGIAN DEPAN.pdf]
Preview
Text
BAGIAN DEPAN.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB I.pdf]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (181kB) | Preview
[thumbnail of BAB II.pdf]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (449kB) | Preview
[thumbnail of BAB III.pdf]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (193kB) | Preview
[thumbnail of BAB IV.pdf]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (811kB) | Preview
[thumbnail of BAB V.pdf]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of BAB VI.pdf]
Preview
Text
BAB VI.pdf

Download (100kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (96kB) | Preview
[thumbnail of LAMPIRAN.pdf]
Preview
Text
LAMPIRAN.pdf

Download (395kB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item