Putri, Yu’thika Anindya (2017) analisis kebijakan tiongkok dalam pembangunan silk road economic belt (sreb) di kawasan asia tengah pada tahun 2015. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pada tahun 2013, Pemerintah Tiongkok di bawah kepemimpinan Xi Jinping merancang One Belt One Road Initiative dengan dua komponen utamanya, yaitu jalur laut atau Maritime Silk Road dan jalur darat atau Silk Road Economic Belt. OBOR merupakan upaya Xi Jinping menghidupkan kembali konsep jalur sutra kuno dengan mengajak negara-negara sekelilingnya untuk berpartisipasi dalam aliansi multinasional. Berdasarkan artikel Vision and Actions on Jointly Building Silk Road Economic Belt and 21st- Century Maritim Silk Road yang dipubilkasikan pada tahun 2015, salah satu kawasan yang menjadi target kebijakan SREB adalah kawasan Asia Tengah. Kawasan yang terdiri dari negara-negara pecahan Uni Soviet tersebut cenderung memiliki ketidakstabilan dalam sektor keamanan, politik, sosial, dan ekonomi. Penelitian ini melihat faktor apa saja yang mempengaruhi Tiongkok dalam menerapkan kebijakan luar negeri sebesar SREB di wilayah yang tidak stabil seperti kawasan Asia Tengah. Melalui konsep faktor pembuatan kebijakan luar negeri milik William D. Coplin, dijelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pembuatan kebijakan luar negeri yang terdiri dari politik dalam negeri, kondisi ekonomi dan militer, konteks internasional. dan pembuat kebijakan. Melalui pengaplikasian konsep ke dalam studi kasus tersebut, maka dapat diketahui faktor-faktor yang melatarbelakangi para pembuat kebijakan luar negeri Tiongkok menerapkan kebijakan SREB di kawasan Asia Tengah.
English Abstract
In 2013, the Chinese Government under Xi Jinping’s leadership designed One Belt One Road Initiative with two main components, namely the sea lane or the Maritime Silk Road and land lane or the Silk Road Economic Belt. OBOR is Xi Jinping's attempt to revive the concept of ancient silk road by inviting surrounding countries to participate in multinational alliances. Based on the Vision and Actions on Jointly Building Silk Road Economic Belt and 21st- Century Maritime Silk Road article published in 2015, one of the SREB's target areas is the Central Asia region. The region consisting of the Soviet Union countries tend to have instability in security, political, social and economic sectors. This study looks at what factors influence China in applying SREB's foreign policy in unstable regions such as Central Asia. Through the concept of William D. Coplin's foreign policy making factor, it is explained that there are several factors that can influence foreign policy making consisting of domestic politics, economic and military conditions, international context, and policymakers. Through the application of the concept into the case study, it can be seen the factors behind the Chinese foreign policy makers applied SREB in Central Asia.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIS/2018/31/051801289 |
Uncontrolled Keywords: | Kebijakan luar negeri, Tiongkok, Asia Tengah, OBOR Initiative, SREB |
Subjects: | 300 Social sciences > 327 International relations > 327.1 Foreign policy and specific topics in international relations > 327.109 51 Foreign policy and specific topics in international relations (China) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 27 Apr 2018 07:41 |
Last Modified: | 13 Sep 2020 13:55 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/9954 |
Actions (login required)
View Item |