Analisa Neraca Air Daerah Aliran Sungai Gandong Kabupaten Magetan Provinsi Jawa Timur

Ilham, Rendy Khoirul (2018) Analisa Neraca Air Daerah Aliran Sungai Gandong Kabupaten Magetan Provinsi Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Air adalah salah satu sumber daya alam yang substantif dan penting. Sebagian besar media pembawa air atau bisa disebut Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia cenderung mengalami fluktuasi debit yang meningkat, dimana debit relatif kecil ketika musim kemarau yang menyebabkan kekeringan dan debit relatif besar ketika musim hujan yang menyebabkan banjir. Salah satu daerah di Indonesia yaitu Kabupaten Magetan Provinsi Jawa Timur memilik DAS yang cukup besar yaitu DAS Gandong yang menjadi wilayah hulu dari salah satu anak sungai Bengawan Solo dengan potensi sumber daya air cukup besar serta ekplorasi sumber daya air yang cukup besar juga seiring perkembangan dari kebutuhan masyarakat. Pada tahun 2014 DAS Gandong bagian hulu mengalami kekeringan dan pada tahun 2010 DAS Gandong bagian tengah yaitu pada ibukota Kabupaten Magetan mengalami bencana banjir cukup besar. Berbagai masalah tersebut diperlukan sebuah analisa neraca air untuk memperhitungkan ketersediaan sumberdaya air dan kebutuhan penggunaanya sehingga nantinya dapat diambil tindakan yang tepat untuk pengelolaan sumberdaya air. Pada studi ini, dilakukan pembahasan terkait dengan analisa neraca air pada Daerah Aliran Sungai Gandong. Analisa neraca air yang dilakukan adalah neraca air keseimbangan dan neraca air lahan. Neraca air keseimbangan dianalisa dengan menghitung selisih antara ketersediaan air dan kebutuhan air dan neraca air lahan dianalisa dengan metode Thornthwaite Matter. Ketersediaan air terdiri dari dua yaitu ketersediaan air permukaan berasal dari pemodelan hujan menjadi debit dan ketersediaan air bawah permukaan yang berasal dari mata air dan suplai air dari perusahaan daerah air minum Kabupaten Magetan. Kebutuhan air yang dianalisa adalah kebutuhan air irigasi, kebutuhan air domestik, non domestik, industri, perikanan, dan peternakan. Program aplikasi water evaluation and planning (WEAP) digunakan untuk mempermudah dalam analisa neraca air permukaan. Hasil dari analisa ini didapatkan ketersediaan air permukaan yang berasal dari debit, mata air, dan sumur bor sebesar 35,144 m3/det pada musim kering, 48,050 m3/det pada musim rendah, 59,833 m3/det pada musim normal, dan 78,163 m3/det pada musim cukup. Ketersediaan air bawah permukan sebesar 163,650 m3/det. Kebutuhan air Permukaan DAS Gandong sebesar 183,58 m3/det dengan 55 daerah irigasi dan kebutuhan air bawah permukaan sebesar 118,990 m3/det. Neraca air permukaan defisit air tertinggi pada D.I Jejeruk sebesar 13,68 m3/det atau hanya 1,23% kebutuhan yang mampu terpenuhi pada bulan desember musim kering dan surplus tertinggi pada D.I Gemblung sebesar 10,43 m3/det atau 100% kebutuhan mampu terpenuhi pada bulan februari musim cukup. Neraca air bawah permukaan masih menunjukkan kondisi surplus dan neraca air permukaan dengan WEAP didapatkan hanya D.I Becokan, Dung biru, Kresekan, Maden, Menco, Mendi, Modang, Mojosemi, Ngadiloyo, dan Ngunut, dengan presentase area tercover 100% pada setiap bulan. Neraca air lahan didapatkan hasil sebagian besar wilayah DAS Gandong Kabupaten Magetan masih defisit lengas tanah terutama pada bulan mei sampai desember.

English Abstract

Water is one of substantive and important natural resources. Most of water-carrying media (so-called watershed) in Indonesia tend to experience large fluctuations in discharge, where the discharge is relatively small in dry season that caused drought and relatively large discharge in the rainy season which causes flooding. One of the regions in Indonesia is Magetan Regency, East Java Province had a fairly large watershed that is Gandong Watershed which became the region upstream from one of the tributaries of the Bengawan Solo River with the potential of water resources is large enough and the exploration of water resources is also large as the development of the public needs. In 2014 upper of Gandong Watershed experienced drought and in 2010 the middle of Gandong Watershed that is the Capital of Magetan experienced considerable flood disaster. The variety of problems required a water balance analysis to take into account the availability of water resources and the needs, so that later can be taken appropriate action for water resources management. In this study will be discussed related issues of water balance analysis in Gandong Watershed. The analysis to be conducted is analysis of the water balance and water balance of land. Water balance was analyzed by calculating the difference between water resources availability and water requirement while the water balance of land was analyzed by Thornthwaite Matter method. There are 2 types of water availability that is the availability of surface water derived from the modeling of rainfall into discharge and the availability of subsurface water that comes from springs and water supply from the regional water company in Magetan Regency. The water requirements that is analyzed are irrigation water needs, domestic and non-domestic water needs, industrial, fishery, and farms water needs. Water Evaluation and Planning Software (WEAP) is used to simplify the surface water balance analysis. The results of this analysis obtained the availability of surface water that comes from discharges, springs, and the wells bore of 35,144 m3/s in dry season, 48,050 m3/s in the low season, 59,833 m3/s in normal season, and 78,163 m3/s in enough season. The availability of subsurface water was 163,650 m3/s. The surface water requirement of Gadong Watershed was 183,580 m3/s with 55 irigation areas and the subsurface water requirement was 118,990 m3/s. The highest water surface deficit in Irrigation Area of Jejeruk was 13,680 m3/s or only 1,23% of the needs were met in December of the dry season and the highest surplus in Irrigation Area of Gemblung was 10,430 m3/s or 100% of the need fulfilled in February in enough season. Water balance with Water Evaluation and Planning Software (WEAP) only Irrigation Area of Becokan, Dung biru, Kresekan, Maden, Menco, Mendi, Modang, Mojosemi, Ngadiloyo, dan Ngunut have 100% coverage demand. Subsurface water balance under surplus condition in January to December. Land water balance under deficit condition in May to December.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2018/295/051803288
Uncontrolled Keywords: Neraca air, irigasi, thornthwaite matter, water evaluation and planning.
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 628 Sanitary engineering > 628.1 Water supply
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 24 Apr 2018 06:18
Last Modified: 19 Oct 2021 06:51
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/9825
[thumbnail of BAGIAN DEPAN.pdf]
Preview
Text
BAGIAN DEPAN.pdf

Download (547kB) | Preview
[thumbnail of BAB II.pdf]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (107kB) | Preview
[thumbnail of BAB I.pdf]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (211kB) | Preview
[thumbnail of BAB V.pdf]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (200kB) | Preview
[thumbnail of BAB IV.pdf]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (11MB) | Preview
[thumbnail of BAB III.pdf]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item