Hubungan Kerja Pembudidaya Tambak Dengan Tengkulak Di Desa Kentong Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur

Suryoputranto, Ihsan Arsyadhi (2018) Hubungan Kerja Pembudidaya Tambak Dengan Tengkulak Di Desa Kentong Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Manusia memiliki peran kehidupan tidak lain sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia selalu membutuhkan peran manusia lain dalam kehidupannya. Dan juga tidak lepas dari manusia sebagai makhluk sosial itu sendiri, pada dasarnya manusia memiliki 2 hasrat sejak ia dilahirkan yaitu hasrat menyatu dengan manusia lainnya dan hasrat menyatu dengan lingkungannya. Hubungan tersebut pada dasarnya terjadi di semua lapisan masyarakat. Namun kebanyakan dari hubungan tersebut jarang terjadi di dalam masyarakat perkotaan yang terbiasa hidup secara individualis, justru biasanya terjadi dalam kehidupan masyarakat pedesaan. Di dalam kehidupan masyarakat pedesaan hubungan saling membutuhkan tidak hanya terjadi dalam hubungan sehari-hari tetapi juga terjadi dalam hubungan kerja. Dalam sejarah masyarakat Pulau Jawa, secara sosial budaya, ekonomi dan politik, sering kali menunjukkan praktek feodalisme dalam hubungan kerja masyarakat pedesaan, tercatat semenjak masa kerajaan hingga masa orde baru. Praktek tersebut masih terus berjalan dan kemudian dilahirkan kembali oleh struktur organisasi lebih formal pada masa sekarang. Kemudian masyarakat feodal tersebut menciptakan kesenjangan dalam kehidupan sosial maupun ekonomi sehingga memunculkan suatu pola hubungan patron-klien. Hubungan relasi ini kemudian mendarah daging dan berubah dalam berbagai bentuk dengan berbagai variasi dan subordinasi patron terhadap klien. Secara umum kehidupan yang dimiliki pembudidaya tambak tidak jauh berbeda dengan kehidupan masyarakat nelayan. Kehidupan nelayan berupa kegiatan pokok yang dijalani sehari-hari untuk mencari ikan di laut. Sedangkan pembudidaya tambak memiliki kegiatan pokok memelihara dan mengelola ikan yang berada tambak dimana yang menjadikan pembeda adalah lahan yang digunakan yaitu laut dan darat. Kemudian di sini tengkulak memiliki peran yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan yang dimiliki pembudidaya. Karena terjadi hubungan ketergantungan diantara kedua belah pihak baik itu pembudidaya maupun tengkulak itu sendiri. Dalam hal ini tengkulak mempunyai peran yang sangat penting sebagai penghubung antara pembudidaya dan pedagang agar tujuan ekonomi dari masing-masing pihak dapat tercapai. Oleh karena itu tengkulak dapat dikatakan sebagai structural holes (lubang struktural). Dimana hubungan saling menguntungkan terjadi diantara masing-masing pihak. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kentong, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur pada tanggal 19 November 2017. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah 1). Bagaimana profil pembudidaya tambak dengan tengkulak di Desa Kentong Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan Jawa Timur? 2). Bagaimana hubungan antara pembudidaya tambak dengan tengkulak di Desa Kentong Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan Jawa Timur?. 3). Bagaimana dampak dari hubungan sosial antara pembudidaya tambak dengan tengkulak di Desa Kentong Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan Jawa Timur?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, mempelajari, serta menganalisis tentang hubungan ii kerja yang terjadi diantara pembudidaya tambak dengan tengkulak di Desa Kentong, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur baik itu tentang profil para pembudidaya tambak dan para tengkulak, hubungan antara pembudidaya tambak dengan tengkulak, serta dampak dari hubungan kerja yang terjadi antara pembudidaya tambak dengan tengkulak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data meliputi data primer dan data sekunder. Upaya dalam memperoleh data pada penelitian ini meliputi : observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian teknik pengambilan sample yang digunakan adalah snowball sampling. Karena teknik sampling ini merupakan teknik paling cocok dan paling banyak digunakan dalam penelitian kualitatif. Teknik yang dimulai dengan jumlah kecil yang kemudian menjadi besar, sehingga jumlah sample semakin banyak. Awal mula akan di ambil 1 orang sebagai key infoman (informasi kunci) yaitu Bapak MLK dari RW 2 yang bertindak sebagai pembudidaya tambak dan dari MLK di arahkan kepada Bapak SYQ di RW 3 yang merupakan anak dari Bapak MLK dan diberikan kewenangan untuk mengelola salah satu tambak Bapak MLK mulai dari modal hingga panen. Dan juga dari informasi Bapak MLK di arahkan kepada Bapak SUN di RW 1 yang bertindak sebagai tengkulak. Dari informasi yang diberikan Bapak SYQ di arahkan kepada Bapak Khaliq di RW 2 yang bertindak sebagai tengkulak, Bapak MHM di RW 4 yang bertindak sebagai pembudidaya tambak, dan Bapak RZQ di RW 3 yang bertindak sebagai Makelar. Kemudian berdasarkan informasi yang tunjukkan oleh Bapak SUN akan menuju kepada Bapak IZT di RW 1 yang bertindak sebagai pembudidaya tambak. Terdapat berbagai macam kondisi yang dimilki pembudidaya tambak di Desa Kentong ada pembudidaya tambak sukses dengan memilki beberapa Ha tambak seperti Bapak MLK. Ada juga pembudidaya tambak walaupun memiliki tambak tetapi memilki kehidupan yang kurang seperti Bapak IZT. Kemudian ada juga kondisi seperti Bapak MHM yang tidak memilki tambak tetapi menjalani usaha dengan sewa lahan. Bahkan ada juga yang diserahi tambak oleh orang tuanya agar dapat belajar tentang budidaya seperti Bapak SYQ. Walupun demikian seluruhnya menggunakan jasa tengkulak dalam menjalankan usanya, dan alasan menggunakan jasa tengkulak tetap sama yaitu kemudahan dalam prosesnya. Tanpa adanya perjanjian hitam di atas putih bahkan hanya dengan bermodalkan rasa saling percaya. Dan dari sisi tengkulak sendiri, sistem yang diberikan kepada para pembudidaya tambak terlihat tidak berat sebelah atau dapat dikatakan sangat meringankan beban bagi para pembudidaya tambak. Berdasarkan hubungan tersebut, terjalinlah hubungan kerja yang terjadi dalam 3 aktivitas kehidupan sehari-hari mereka yaitu: aktivitas normal, aktivitas informal, dan aktivitas nonformal. Aktivitas formal terjalin dalam hubungan kerja dalam hal bisnis atau perdagangan. Aktivitas informal atau yang bisa disebut aktivitas semi-formal terjalin dalam hubungan kerja dalam hal kekerabatan. Kemudian aktivitas nonformal terjalin dalam hubungan kerja di luar lingkup formal yang biasanya hampir terjadi sehari-hari seperti mengobrol di warung, silatuhrahim ke rumah pembudidaya, bahkan walaupun hanya dengan niat mengunjungi saja ke tambak pembudidaya ataupun ke gudang milik tengkulak. Dari hubungan kerja tersebut menimbulkan dampak bagi kedua belah pihak baik itu kepada pembudidaya tambak ataupun kepada tengkulak itu sendiri. 1) Dampak saling menguntungkan. Peran tengkulak di Desa Kentong iii sendiri dapat dikatakan cukup menolong para pembudidaya tambak terutama yang menjadikan usaha budidaya sebagai pekerjaan sampingan. Untuk pembudidaya tambak yang menjadikan usaha budidaya ini sebagai pekerjaan utama, baik itu pembudidaya kecil ataupun pembudidaya yang baru memulai usaha budidaya peran tengkulak sangat menolong mereka. Selain dapat meminjamkan modal tanpa persyaratan dan jaminan, juga dapat membantu pembudidaya meneruskan usahanya tanpa harus ada rasa khawatir usahanya akan berhenti. Sedangkan dari sisi tengkulak sendiri, akan membuat tengkulak berada di posisi sebagai “middleman” dan “structural holes” dengan adanya sistem seperti itu yang sudah menjadi “ciri” dari kekuatan sistem yang dimilki tengkulak di Desa Kentong, akan membuat para pembudidaya tambak bergantung kepada tengkulak sehingga tengkulak akan selalu memilki pelanggan tanpa harus merasa khawatir akan kekurangan pendapatan. 2) Dampak keterikatan. Pembudidaya tambak yang berhutang kepada tengkulak menyebabkan pembudidaya tidak dapat menjual kepada pedagang atau orang lain yang mungkin bisa mendapatkan harga yang lebih tinggi. Pada akhirnya pembudidaya hanya menjual kepada tengkulak dengan harga yang sudah di tetapkan

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2018/80/051802982
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates > 639.32 Fish Culture in Salt Water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 16 Apr 2018 01:56
Last Modified: 24 Oct 2021 04:30
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/9462
[thumbnail of 9. LAMPIRAN.pdf]
Preview
Text
9. LAMPIRAN.pdf

Download (231kB) | Preview
[thumbnail of BAB I.pdf]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (162kB) | Preview
[thumbnail of BAB II.pdf]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (225kB) | Preview
[thumbnail of BAB III.pdf]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (269kB) | Preview
[thumbnail of BAB V.pdf]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB IV.pdf]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (168kB) | Preview
[thumbnail of BAGIAN DEPAN.pdf]
Preview
Text
BAGIAN DEPAN.pdf

Download (407kB) | Preview
[thumbnail of BAB VI.pdf]
Preview
Text
BAB VI.pdf

Download (215kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (96kB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item