Kumara, Olla Manda (2017) Media Sosial Dalam Politik (Studi Kasus: Platform Media Sosial Pasangan Anies-Sandi pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 Putaran Kedua). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini menggambarkan tentang pengelolaan platform media sosial sebagai strategi pemenangan pasangan Anies-Sandi pada pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 putaran kedua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Skripsi ini berusaha untuk menjawab mengenai pentingnya media sosial sebagai instrumen politik pasangan Anies-Sandi pada pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 dan strategi marketing politik melalui pengelolaan platform media sosial pasangan Anies-Sandi dalam proses pemenangan pada pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa media sosial merupakan salah satu instrumen penting bagi pasangan Anies-Sandi karena media sosial mempunyai pengaruh kuat dalam mempengaruhi peferensi pemilih dan juga dapat menumbuhkan kepercayaan publik terhadap sosok pasangan Anies-Sandi. Hal itu dipengaruhi oleh faktor wilayah DKI Jakarta dengan masyarakat urban yang intensitas penggunaan media sosialnya tinggi. Facebook dan twitter merupakan platform media sosial paling efektif digunakan pasangan Anies-Sandi dalam proses pemenangannya. Langkah awal yang di tempuh dalam mengelola strategi marketing politik melalui media sosial adalah dengan menentukan segmen, mengingat masyarakat DKI Jakarta berasal dari berbagai rentang usia, suku, agama, dan latar belakang pendidikan yang berbeda. Media sosial digunakan pasangan Anies-Sandi untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula dengan rentang usia 17-30 tahun pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Yang menjadikan platform media sosial pasangan Anies-Sandi berbeda adalah penyajian materi konten dengan tone warna, typografi, desain, logo dan jargon yang lebih mudah dicerna oleh publik, misalnya Jakarta Maju Bersama. Kata "Bersama" efektif dimainkan oleh tim Anies-Sandi, direplikasi, diturunkan menjadi program kerja. Selain itu juga terdapat fenomena anomali pemilih di media sosial yang menunjukkan penerimaan publik yang baik terhadap konten media sosial pasangan Anies-Sandi. Berdasarkan metode dan rumusan masalah diatas, media sosial merupakan sarana penyampaian ide dan gagasan yang efektif menjangkau pemilih pemula dan juga yang menentukan kemenangan pasangan Anies-Sandi adalah figur yang ditampilkan dalam konten media sosialnya.
English Abstract
This research describes about the management of social media as a strategy of the winning of Anies-Sandi pairing in the 2nd round of the 2017 DKI Jakarta governor election. This research uses qualitative methods with descriptive approach. This research tries to answer regarding the importance of social media as Anies-Sandi pairing’s political instrument in the 2nd round of the 2017 DKI Jakata governor election and the political marketing strategy through the management of social media platform of Anies-Sandi pairing on the winning process in the 2017 DKI Jakarta governor election. Based on the research result it is found that social media is an important instrument for Anies-Sandi pairing because it has strong influences in influencing voters preferences and also arising public’s trust to Anies-Sandi pairing. It is affected by the factor of DKI Jakarta whose urban people has high intensity of social media usage. Facebook and Twitter are the most effective social media platforms used in the winning process of Anies-Sandi pairing. The first step in managing political management strategy through social media is by determining the segment, concerning the people of DKI Jakarta come from various age range, races, religions and educational backgrounds. Social Media is used by Anies-Sandi pairing to increase the participation of first time voters with age range 17-30 years old in the 2017 DKI Jakarta governor election. What makes Anies-Sandi pairing’s social media platform so distinct is the presentation of content material with color tone, typography, design, logo and catchphrase that is comprehensible by the public, for example Jakarta Maju Bersama. The word “Bersama” is effectively played by Anies-Sandi team, replicated and used as work program. There is also an anomaly of voters in social media which shows good public acceptance of Anies-Sandi pairing’s social media contents. Based on the methods and the problem, social media is a mean to deliver ideas and notions which effectively reaches first time voters and what also determines the winning of Anies-Sandi pairing is the figure that is showed in their social media contents.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIS/2017/1210/051801821 |
Uncontrolled Keywords: | media sosial, Anies-Sandi, strategi pemenangan, Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Putaran Kedua |
Subjects: | 300 Social sciences > 324 The political process > 324.7 Conduct of election campaigns > 324.73 Use and effect of media |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 13 Apr 2018 07:08 |
Last Modified: | 07 Dec 2020 22:28 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/9426 |
Actions (login required)
View Item |