Analisis dan Perancangan Penanganan Risiko pada Pengadaan Bahan Baku dengan Model House of Risk (HOR)

Rurilestari, Lintang (2018) Analisis dan Perancangan Penanganan Risiko pada Pengadaan Bahan Baku dengan Model House of Risk (HOR). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perusahaan tempat studi kasus merupakan perusahaann manufaktur penghasil kertas pembungkus rokok. Perusahaan sering mengalami kerugian akibat pengelolaan bahan baku yang kurang baik. Kejadian merugikan yang terjadi tidak hanya berasal dari dalam perusahaan, tetapi juga disebabkan oleh konsumen dan pemasok. Namun akibat tidak adanya regulasi yang jelas, kerugian akibat kejadian-kejadian tersebut secara keseluruhan diterima oleh pihak perusahaan. Perusahaan yang terlalu menekankan kepada produksi dan output yang dihasilkan melupakan bahwa kerugian paling besar dapat terjadi akibat mengabaikan proses pengelolaan bahan baku. Pada saat penelitian ini dilakukan terjadi pembatalan sepihak oleh konsumen terhadap pesanan yang dilakukan, dan terdapat kejadian secara tibatiba pemasok tidak mampu memenuhi kebutuhan bahan baku yang sudah dipesan. Dari permasalahan tersebut dilakukan pendekatan dengan analisis risiko terhadap aktivitas pengadaan bahan baku menggunakan metode House of Risk (HOR) untuk secara sistematis memetakan kegagalan dan risiko yang mungkin terjadi dari proses yang selama ini diabaikan. Sehingga dapat diidentifiksikan risiko yang berpotensi muncul, mengetahui risiko kritis dalam sistem pengadaan bahan baku, serta menentukan strategi rekomendasi perbaikan yang sesuai. Pengidentifikasian risiko dilakukan menggunakan Risk Breakdown Structure (RBS) berdasarkan urutan proses pengadaan bahan baku. Risiko yang telah diidentifikasi menggunakan RBS menjadi input dari HOR Fase 1 untuk menentukan agen risiko yang harus diberikan prioritas untuk tindakan pencegahan. Beberapa tahapan yang dilakukan dalam HOR Fase 1 yakni identifikasi agen risiko (risk agents), penentuan parameter tingkat dampak (severity), penentuan parameter peluang kemunculan (occurance), penilaian tingkat dampak (severity), penilaian peluang kemunculan (occurance), identifikasi korelasi antara kejadian risiko dengan agen risiko, dan penetuan nilai Aggregate Risk Potential (ARP). Selanjutnya dilanjutkan dengan HOR Fase 2 untuk dicari tindakan yang dianggap efektif untuk mengurangi probabilitas dari agen risiko. HOR Fase 2 terdiri dari pemilihan agen risiko (Risk Agents), identifikasi tindakan pencegahan, identifikasi korelasi tindakan pencegahan dengan agen risiko, identifikasi Total Effectivenes (TEk), identifikasi Degree of Difficulty (Dk), dan identifikasi rasio Effectiveness to Difficulty (ETDk). Selanjutnya dilakukan perancangan strategi terhadap prioritas strategi agar dapat diaplikasikan untuk memitigasi permasalahan. Hasil penilaian dengan HOR Fase 1 dipilih sebanyak 10 agen risiko. Kesepuluh agen risiko prioritas tersebut dicari strategi mitigasi prioritas yang sesuai dengan HOR Fase 2. Dengan HOR Fase 2, diambil tiga prioritas strategi. Berurutan disebutkan dari prioritas pertama hingga ketiga yaitu, strategi membuat batas maksimum tanggal pengiriman supplier, membuat SOP pengelolaan bahan baku, dan membuat sistem pencatatan penggunaan bahan baku terkomputerisasi. Untuk strategi pertama, tanggal pengiriman oleh supplier ditentukan secara spesifik pada saat Purchase Order (PO). Untuk strategi kedua, dibuat SOP secara tertulis dan didisplinkan pemakaiannya kepada seluruh pihak terkait dalam proses bisnis. Dan untuk strategi ketiga dibuat log book dengan Microsoft Excel 2016 yang user friendly sebagai aplikasi pencatatan pengelolaan bahan baku.

English Abstract

This research was taken in a manufacturing company producing paper wrap for cigarettes. This company often suffers losses due to poor material management. Adverse events that occured comes from within the company, consumers and suppliers. However, due to the absence of a clear regulation, the losses arising from such events are entirely accepted by the company. Companies that put too much focus on production and the output maximization frequently forget that the greatest losses can be occured as a result of ignoring the raw material management process. At the time of this research, there’re a unilateral cancellation by the consumer to the order made and a sudden occurrence which are supplier unable to meet the needs of raw materials that had been ordered by the company. From this problem, an approach with risk analysis on the procurement of raw materials using House of Risk (HOR) method to systematically map the failure and risk that may occur from process. These approach is used in order to identify potential risks, to know the critical risks in the raw material procurement system, and determine the appropriate recommendation improvement strategy. Risk identification is performed using Risk Breakdown Structure (RBS) based on the order of raw material procurement process. Risks that have been identified using RBS became an input for HOR Phase 1 to determine which risk agents should be prioritized for precautions. Several steps are performed in HOR Phase 1, such as risk agent identification, determination of severity parameter, determination of occurance, severity appraisal, occurance appraisal, identification of correlation between risk events with risk agents, and the determination of Aggregate Risk Potential (ARP) values. Next phase is HOR Phase 2, to look for strategy that are considered effective in reducing the probability of a risk agent. HOR Phase 2 consists of risk agent selection, identification of precautions, identification of correlation of preventive measures with risk agents, Total Effectivenes (TEk) identification, Degree of Difficulty (Dk) identification, and Effectiveness to Difficulty (ETDk) ratio identification. Furthermore, strategy to prioritize the strategy so that it can be applied to mitigate the problems is designed. The results of the assessment with HOR Phase 1 concluded that 10 risk agents are selected. Priority mitigation strategies that are consistent with HOR Phase 2 are concluded for those ten priority Risk Agent. With HOR Phase 2, three strategic priorities are taken. Mentioned from first to third priority, that is: the strategy to make maximum delivery date of supplier, make Standard Operational Procedure of raw material management, and make computerized recording system of raw material usage. For the first strategy, the delivery date by the supplier is determined specifically at the time of Purchase Order (PO). For the second strategy, SOP are made written and then became standardize usage for all related parties in the business process. And for the third strategy created log book with Microsoft Excel 2016 which is user friendly as the application of raw material inventory.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2018/71/051800795
Uncontrolled Keywords: House of Risk, Manajemen Risiko, Risk Breakdown Structure, Risiko Pengadaan
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.7 Management of materials
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Industri
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 04 Apr 2018 01:41
Last Modified: 18 Oct 2021 03:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/9135
[thumbnail of LINTANG.pdf]
Preview
Text
LINTANG.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item