Gudban, Ya’qud Ananda (2017) Analisis Hubungan Principal-Agent Dalam Proses Penyusunan Apbd Di Kota Malang: Studi Fenomenologi. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Permasalahan dalam proses penganggaran muncul ketika munculnya perilaku opportunistik. Perilaku oportunistik tidak hanya dilakukan oleh agent (eksekutif), tetapi juga oleh principal (legislatif). Berdasarkan teori yang ada, perilaku oportunistik principal (legislatif) terjadi karena memiliki keunggulan kekuasaan (discretionary power) sehingga principal akan menggunakannya untuk kepentingan pribadi atau golongannya sendiri. Sementara perilaku opportunistik agent (eksekutif) terjadi karena memiliki keunggulan informasi dibandingkan pihak principal. Berkaitan dengan hubungan principal – agent antara legislatif dan eksekutif, serta adanya kecenderungan perilaku opportunistik dalam proses penganggaran, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk (1) Menganalisis fenomena proses penganggaran di Kota Malang dalam interaksi kepentingan legislatif dan eksekutif; (2) Menganalisis peran legislatif dan eksekutif dalam pengalokasian anggaran Pemerintah Daerah Kota Malang dalam perspektif agency theory; (3) Mengidentifikasi perilaku oportunistik dalam proses penganggaran di Kota Malang; (4) Menganalisis dampak perilaku oportunistik terhadap kinerja pembangunan daerah di Kota Malang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Lokasi studi kasus yang dipilih untuk penelitian ini adalah Kota Malang. Adapun hasil dari penelitian ini di antaranya, (1) Proses penganggaran yang terjadi pada Kota Malang berdasarkan pada RKPD yang terdiri dari hasil musrenbang dan Renja SKPD, namun demikian dalam proses penyusunan APBD di Kota Malang masih belum melibatkan peran pokok pikiran dalam proses penyusunan APBD; (2) Peran legislatif (principal) dalam pengalokasian anggaran Pemerintah Daerah Kota Malang dalam perspektif agency theory masih lebih rendah daripada peran eksekutif (agent); (3) Adanya perilaku oportunistik dalam proses penganggaran di Kota Malang dilakukan oleh pihak eksekutif (agent) maupun legislatif (principal) untuk mendapatkan keuntungan di masing-masing pihak dalam penyusunan anggaran; (4) Adanya perilaku oportunistik memberikan dampak terhadap inefisiensi APBD di Kota Malang.
English Abstract
Problems in budget preparation may arise when opportunistic behavior occurs. The behavior is present not only on agent’s side (executive) but also on principal’s side (legislative). Based on the acceptable theory, opportunistic behavior on principal’s side is caused by discretionary powers, and the principal use it for personal or group interests. Meanwhile, opportunistic behavior on agent’s side exists because the agent has more superior information than the principal does. The objectives of this study are (1) to analyze budget preparation phenomena in the city of Malang in terms of the interaction between legislative and executive interests, (2) to analyze the role of legislative and executive in the process of local budget preparation of the government of Malang using the perspective of agency theory; (3) to identify opportunistic behavior in the budget preparation in Malang; and (4) to analyze the impact of opportunistic behavior on the performance of regional development in Malang. This study uses a qualitative approach, and the data were collected through interviews and observation. The location of this research is the city of Malang. The results of this study are as follows. (1) The budget preparation in Malang roots from Musrenbang (assembly for development planning) and Renja SKPD (programs of work units). However, the preparation has not included the aspirations of communities from the legislatures. (2) Based on agency theory, the role of legislative (principal) in the budget preparation of Local Government of Malang is lower than the role of executive (agent). (3) Opportunistic behavior in budget preparation in Malang is committed by executive (agent) and legislative (principal) to gain profits from it. (4) Opportunistic behavior causes inefficiency in the local budget of Malang.
Item Type: | Thesis (Doctor) |
---|---|
Identification Number: | DIS/336.39/GUD/a/2017/061712420 |
Uncontrolled Keywords: | GOVERNMENT SPENDING POLICY, EXPERDITURE, PUBLIC, LOCAL FINANCE |
Subjects: | 300 Social sciences > 336 Public finance > 336.3 Public debt and expenditures > 336.39 Public expenditures |
Divisions: | S2/S3 > Doktor Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 03 Apr 2018 02:39 |
Last Modified: | 19 Oct 2020 06:41 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/9081 |
Actions (login required)
View Item |