Zamroni, Akhmad Beny (2018) Modal Sosial dalam Pelaksanaan Program Desa Mandiri Pangan di Desa Ngadirojo Kabupaten Pacitan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Desa mandiri pangan Ngadirojo dimulai sejak tahun 2013 dengan diawali tahap persiapan yang diikuti 65 kepala keluarga sebagai peserta awal program. Berjalannya program hingga tahun 2016 yaitu pada tahap kemandirian, banyak kepala keluarga yang awalanya belum mengikuti menjadi mengikuti program dengan total 375 kepala keluarga. Salah satu kegiatan program desa mandiri pangan adalah rumah pangan lestari. Rumah pangan lestari (RPL) adalah rumah penduduk yang mengusahakan pekarangan secara intensif untuk dimanfaatkan dengan berbagai sumberdaya lokal secara bijaksana yang menjamin kesinambungan penyediaan bahan pangan rumah tangga yang berkualitas dan beragam. Selain RPL, kegiatan yang menunjang mandiri pangan di Desa Ngadirojo adalah pemanfaatan sumberdaya lokal berupa lahan-lahan pertanian masyarakat yang dibudidayakan sebagai tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan budidaya. Adanya potensi pertanian dan pelaksanaan program desa mandiri pangan di Desa Ngadirojo tidak hanya ditunjang oleh sumberdaya manusia, tetapi harus diikuti dengan modal sosial. Namun evaluasi pelaksanaan program desa mandiri pangan saat ini hanya mengacu pada aspek ekonomi saja, belum melihat aspek sosial masyarakat salah satunya modal sosial di kalangan masyarakat. Perlu dikaji evaluasi pelaksanaan program desa mandiri pangan berdasarkan aspek sosial dengan melihat pengaruh modal sosial dalam pelaksanaan program desa mandiri pangan di Desa Ngadirojo. Selanjutnya penelitian ini dibutuhkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh modal sosial dalam pelaksanaan program desa mandiri pangan di Desa Ngadirojo menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh modal sosial terhadap partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan desa mandiri pangan melalui variabel kepercayaan. Sedangkan jaringan sosial dan norma sosial tidak berpengaruh langsung terhadap partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan desa mandiri pangan tetapi berpengaruh melalui variabel kepercayaan. Kepercayaan memiliki pengaruh yang besar. Kepercayaan pada partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan desa mandiri pangan adalah berupa kepercayaan yang diberikan oleh anggota kelompok mandiri pangan terhadap ketua kelompok, pemerintah, tim pangan desa yang dapat menjadi pemimpin, mengatur dengan mengadakan sosialisasi dan penyuluhan pada kelompok-kelompok mandiri pangan yang tersebar di Desa Ngadirojo. Sehingga masyarakat mempercayakannya agar Desa Ngadirojo mampu mengentaskan kemiskinan melalui kemandirian pangan. Berdasarkan analisis faktor konfirmatori diperoleh faktor-faktor pembentuk modal sosial masyarakat Desa Ngadirojo meliputi: variabel kepercayaan dibentuk oleh kepedulian masyarakat dengan nilai loading factor 0,684 atau 68,4 %, kekeluargaan masyarakat dengan nilai loading factor 0,507 atau 50,7 % dan kejujuran dengan nilai loading factor 0,789 atau 78,9 %; variabel jaringan sosial dibentuk oleh solidaritas antar masyarakat dengan nilai loading factor 0,805 atau 80,5 % dan kerjasama antar masyarakat dengan nilai loading factor 0,531 atau 53,1 %; dan variabel norma sosial dibentuk oleh nilai budaya bersih desa dengan nilai loading factor 0,721 atau 72,1 % dan aturan pemerintah desa dengan nilai loading factor 0,804 atau 80,4 %.
English Abstract
The food self-sufficient village in Ngadirojo began in 2013 with a preliminary stage followed by 65 households as the initial participants of the program. The program runs until 2016 at the independence stage, many households who have not followed the program to join the program with a total of 375 households. One of the activities of food self-sufficient village program is sustainable food home. Sustainable food houses (RPL) are home to intensive farmers for exploited local resources wisely to ensure the continuous supply of quality and diverse household foods. In addition to RPL, activities that support food self-sufficiency in Ngadirojo Village are the utilization of local resources in the form of community agricultural lands cultivated as food crops, horticulture, plantation, livestock and aquaculture fisheries. The existence of agricultural potential and the implementation of the food self-sufficient village program in Ngadirojo Village is not only supported by human resources, but must be followed by social capital. However, the evaluation of the implementation of the food self-sufficient village program currently only refers to the economic aspect only, has not seen the social aspect of society one of them social capital among the community. It is necessary to review the evaluation of the implementation of the food self-sufficient village program based on social aspects by looking at the effect of social capital in the implementation of the food self-sufficient village program in Ngadirojo Village. Furthermore, this research is needed to find out how the influence of social capital in the implementation of food self-sufficient village program in Ngadirojo Village using Structural Equation Modeling (SEM). The result of this research is that there is influence of social capital to society participation in implementation of food self-sufficient village through trust variable. While social networks and social norms have no direct effect on community participation in the implementation of food self-sufficient villages but influenced through the variable of trust. Trust has a great influence. Trust in community participation in the implementation of food self-sufficient village is a form of trust given by members of the food self-sufficient group against the head of the group, the government, the village food team that can become the leader. So the community entrusted to Ngadirojo Village able to alleviate poverty through food self-sufficiency. Based on confirmatory factor analysis, the factors of social capital forming of Ngadirojo Village are: trust variable formed by public awareness with loading factor 0,684 or 68,4%, family kinship with loading factor value 0,507 or 50,7% and honesty with value loading factor 0,789 or 78,9%; social networking variables formed by solidarity between communities with loading factor value of 0,805 or 80,5% and inter-community cooperation with the loading factor value of 0,531 or 53,1%; and social norm variable is formed by net culture value of village with loading factor value 0,721 or 72,1% and village government rule with loading factor factor 0,804 or 80,4%.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2018/34/051800685 |
Uncontrolled Keywords: | Desa Mandiri Pangan, Modal Sosial. |
Subjects: | 700 The Arts > 711 Area planning (civic art) > 711.4 Local community planning (city planning) > 711.45 Plans based on function |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 26 Mar 2018 06:43 |
Last Modified: | 16 Oct 2021 06:32 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/8957 |
Preview |
Text
Ahmad Beny.pdf Download (9MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |