Ferdina, Cucun Setya (2017) Pengaruh Antosianin Terhadap Ketebalan Epitel, Indeks Apoptosis Dan Ekspresi P53 Sel Epitel Vagina Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Ovariektomi. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Menopause merupakan fenomena fisiologis pada wanita yang terkait denganberhentinya fungsi ovarium dan juga siklus menstruasi. Disfungsi ovariummenyebabkan penurunan kadar estrogen. Konsekuensi dari turunnya kadar estrogenyang dihasilkan akan menimbulkan efek fenotipik pada regenerasi dan perbaikan jaringanserta munculnya berbagai tanda-tanda dan gejala. Salah satu organ yang mengalamidampak akibat terjadinya hipoestrogen adalah vagina. Pada vagina terjadi atrofi danpenipisan epitel. Estrogen menginduksi proliferasi sel epitel dan diferensiasi, sedangkanhasil deplesi estrogen adalah atrofi disertai dengan apoptosis. Apoptosis terjadi sebagaimekanisme pertahanan pada ketika terjadi kerusakan sel. Apoptosis dapat diaktifkan olehp53 yang berperan sebagai regulator siklus sel, yang memegang peranan penting dalamadanya respon stres selular.Pada saat menopause penurunan kadar estrogen merupakan faktor yangmempengaruhi meningkatnya stres oksidatif. Stres oksidatif merupakan kondisi kerusakanoksidatif yang terjadi ketika adanya ketidakseimbangan antara radikal bebas danpertahanan antioksidan. Antosianin merupakan salah satu bioaktif dalam menangkalradikal bebas dan paling dikenal sebagai antioksidan. Konsumsi makanan kayaantioksidan bisa menjadi strategi yang efektif untuk mengurangi stres oksidatif dan gejaladan komplikasi yang terkait dengan wanita yang mengalami menopause.Penelitian ini menggunakan desain True Experimental dengan pendekatanposttest only group control design. Penelitian ini menggunakan hewan coba yaitu tikusputih (Rattus norvergicus) betina. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan pengaruhantosianin terhadap ketebalan epitel vagina, indeks apoptosis, dan ekspresi p53 pada selepitel vagina, mengetahui korelasi antara ketebalan epitel vagina dengan indeks apoptosisserta mengetahui korelasi antara ketebalan epitel vagina dengan ekspresi p53 pada tikusovariektomi. Penelitian dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu : 1) kelompok kontrol (K) yangdilakukan ovariektomi tetapi tidak diberikan antosianin; 2) Kelompok perlakuan 1 (P1) yangdilakukan ovariektomi dan diberikan antosianin dengan dosis 20 mg/KgBB/hr; 3) Kelompokperlakuan 2 (P2) yang dilakukan ovariektomi dan diberikan antosianin dengan dosis 40mg/KgBB/hr; dan 4) Kelompok perlakuan 3 (P3) yang dilakukan ovariektomi dan diberikanantosianin dengan dosis 80 mg/KgBB/hr.Pada saat memulai penelitian hewan coba diaklimatisasi terlebih dahulu,kemudian hewan coba diovariektomi untuk memperoleh kondisi hipoestrogen. Kondisihipoestrogen terjadi setelah 28 hari post ovariektomi. Hewan coba yang telah dalamkondisi hipoestrogen diberikan antosianin dengan dosis 20 mg/KgBB/hari, 40mg/KgBB/hari, dan 80 mg/KgBB/hari selama 30 hari, kemudian hewan coba diterminasidan dilakukan pengambilan organ vagina.Kemudian dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui ketebalan epitel vagina yangdiamati menggunakan mikroskop cahaya dan diukur menggunakan software image raster.Indeks apoptosis pada sel epitel vagina menggunakan Tunel assay dan ekspresi p53menggunakan metode imunohistokimia. Kemudian dilakukan analisis statistik ujikomparasi untuk mengetahui pengaruh pemberian antosianin terhadap ketebalan epitelvagina, indeks apoptosis dan ekspresi p53, serta menggunakan uji korelasi untukmengetahui korelasi antara ketebalan epitel vagina dengan indeks apoptosis, dan antaraketebalan epitel dengan ekspresi p53 pada sel epitel vagina tikus putih (Rattus novergicus)ovariektomi.Hasil penelitian pengaruh antosianin terhadap ketebalan epitel vagina, indeksapoptosis dan ekspresi p53 menggunakan uji One Way Anova yang kemudian dilanjutkandengan uji LSD hasilnya terdapat perbedaan yang bermakna rerata ketebalan epitelvagina, indeks apoptosis dan ekspresi p53 pada kelompok kontrol dan perlakuan. Hasilanalisis korelasi ketebalan epitel dengan indeks apoptosis menggunakan uji korelasiixPearson menunjukkan bahwa p-value = 0,000 < α=0,05, sehingga dapat diartikan bahwaH0 ditolak dan dinyatakan ada hubungan yang signifikan antara ketebalan epitel denganindeks apoptosis pada sel epitel vagina tikus putih (Rattus novergicus) ovariektomi dengankoefisien korelasi sebesar (-0,703). Sedangkan hasil analisis korelasi ketebalan epitelvagina dan ekspresi p53 menunjukkan bahwa p-value = 0,000 < α=0,05, dapat diartikanbahwa H0 ditolak dan dinyatakan ada hubungan yang signifikan antara ketebalan epitelvagina dengan ekspresi p53 pada sel epitel vagina tikus putih (Rattus novergicus)ovariektomi dengan koefisien korelasi sebesar (-0,845).Vagina merupakan organ yang sensitif akibat penurunan kadar estrogen padawanita postmenopause. Hilangnya produksi estrogen ovarium berhubungan denganpenipisan epitel vagina. Pemberian antosianin berpengaruh secara signifikan dalammeningkatkan ketebalan epitel vagina pada berbagai kelompok. Antosianidins memilikipotensi untuk berikatan dengan reseptor estrogen α. Antosianidin menunjukkanaktivitas estrogenik yang signifikan. Stres oksidatif mengalami peningkatan pada organvagina tikus ovariektomi. Antosianin yang merupakan antioksidan, berfungsi melindungisel dari apoptosis yang diinduksi oleh stres oksidatif. Antosianin meningkatkan ekspresiBcl-2 (protein anti apoptosis), di sisi lain antosianin dapat menurunkan ekspresi Bad danBax, anggota keluarga protein BCL-2 yang pro-apoptosis dan juga mengurangi ataumenekan ekspresi p53, dan caspase-3, yaitu protease yang terkait dengan aktivasikematian sel. Antosianin menekan apoptosis pada jalur ekstrinsik yang diinduksi oleh stresoksidatif.Kesimpulan dari penelitian ini bahwa antosianin dapat meningkatkan ketebalanepitel vagina pada tikus putih (Rattus novergicus) ovariektomi. Antosianin dapatmenurunkan ekspresi p53 dan indeks apoptosis sel epitel vagina pada tikus ovariektomi.Terdapat korelasi dengan arah negatif dan kekuatan korelasi kuat antara ketebalan epitelvagina dan indeks apoptosis sel epitel vagina pada tikus putih (Rattus norvegicus)ovariektomi serta terdapat korelasi dengan arah negatif dengan kekuatan korelasi kuatantara ketebalan epitel vagina dan ekspresi p53 sel epitel vagina pada tikus putih (Rattusnorvegicus) ovariektomi.
English Abstract
Menopause is natural physiological phenomenon in women dealing withpermanent cassation of menstruation and ovarian function. Ovarian dysfunction causes adecrease in estrogen levels. The consequences of the decreased estrogen levels producedwill have a phenotypic effect on regeneration and tissue repair and the emergence ofvarious signs and symptoms. One of the organs affected by the occurrence ofhypoestrogen is the vagina. In the vagina occurs atrophy and epithelial depletion. Estrogeninduces epithelial cell proliferation and differentiation, whereas estrogen depletion resultsare atrophy accompanied by apoptosis. Apoptosis occurs as a defense mechanism in theevent of cell damage. Apoptosis can be activated by p53 which acts as a cell cycleregulator, which plays an important role in the presence of cellular stress responses.In menopause period, the estrogen deficiency impacts on the increasing ofoxidative stress. Oxidative stress is a kind of imbalance among free radical production andand antioxidant defenseless. Anthocyanins is one of bioactive in warding off free radicaland best known as antioxidant. However, by consuming high antioxidant food can beeffective strategy to reduce oxidative stress, complication and sympthom regardingmenopause that all women experience.This research applied true experimental design and post test only group controldesign approach. In addition, it used female white rat (Rattus norvegicus). This researchaimed at improving the effect of anthocyanin on vaginal epithelial thickness, apoptoticindex, and p53 expression on vaginal epithelial cells, and also knowing the correlationbetween vaginal epithelial thickness with apoptotic index and knowing the correlationbetween vaginal epithelial thickness with p53 expression in ovariectomized white rats(Rattus norvegicus). This research was divided into four groups, they were; 1) Controlgroup (K) performing ovariectomy but it was not given anthocyanin; 2) Treatment group of1, performing ovariectomy and it was given anthocyanin at doses of 20 mg/KgBB/day, 3)Treatment group of 2, performing ovariectomy and it was given anthocyanin at doses of 40mg/KgBB/day and 4) Treatment group of 3, performing ovariectomy and it was givenanthocyanin at doses of 80 mg/KgBB/day.At the beginnng of the research,first the rat was acclimatized and then it wasovariectomized to reach hypoestrogen. In addition, hypoestrogen occurs after 28 days ofovariectomy. The rats had been in hypoesterogen was given 20 mg/KgBB/day,40mg/KgBB/day 80 mg/KgBB/day for 30 days. Aftewards it was terminated and the vaginalorgan was taken.Then, it was examined to determine the thickness of the vaginal epitheliumobserved using a light microscope and measured using image raster software. Theapoptotic index of vaginal epithelial cells using Tunel assay and p53 expression usingimmunohistochemical methods. The statistical analysis of comparative test was conductedto determine the effect of anthocyanin administration on vaginal epithelial thickness,apoptosis index and p53 expression, and to use correlation test to determine correlationbetween vaginal epithelial thickness with apoptosis index, and between epithelial thicknessand p53 expression in vaginal epithelial cells of ovariectomized white rat (Rattusnovergicus).The research showed that the effect of anthocyanin on vaginal epithelial thickness,apoptosis index and p53 expression using One Way Anova test which then continued withLSD test result there is a significant difference mean of vaginal epithelial thickness,apoptosis index and p53 expression in control and treatment group. The result ofcorrelation analysis of epithelial thickness with apoptosis index using Pearson correlationtest showed that p-value = 0,000 <α = 0,05, so it can be interpreted that H0 is rejected andstated there is significant relation between epithelial thickness with apoptosis index onvaginal epithelial cell of ovariectomized white rat (Rattus novergicus) with correlationxicoefficient of (-0.703). While the results of correlation analysis of vaginal epithelial thicknessand p53 expression showed that p-value = 0.000 <α = 0.05, it can be interpreted that H0 isrejected and stated there is a significant relationship between vaginal epithelial thicknesswith p53 expression on mouse white vaginal epithelial cells (Rattus novergicus)ovariectomy with correlation coefficient of (-0,845).Vagina is a sensitive organ due to decreased estrogen levels in postmenopausalwomen. Loss of ovarian estrogen production is associated with depletion of the vaginalepithelium. The administration of anthocyanin significantly affected the thickness of vaginalepithelium in various groups. Antosianidins have the potential to bind to α estrogenreceptors. Anthocyanidins exhibit significant estrogenic activity. Oxidative stress hasincreased in the vaginal organs of ovarian rats. An antioxidant, which is an antioxidant,protects cells from apoptosis induced by oxidative stress. Antocyanin increases theexpression of Bcl-2 (anti-apoptotic protein), on the other hand antocyanin may decreasethe expression of Bad and Bax, a member of the pro-apoptotic BCL-2 protein family andalso reduce or suppress p53, and caspase-3 expression, with activation of cell death.Anthocyanins suppress apoptosis in extrinsic pathways induced by oxidative stress.The conclusion is anthocyanin can increase vaginal ephitelial cell ofovariectomised white rats. However, anthocyanins can decrease p53 expression apoptosisindex vaginal ephitelial cell of ovariectomised white rats. In addition, there was a positivecorrelation with moderate correlation strength between p53 expression and vaginalepithelial apoptotic cell index in white rats (Rattus norvegicus) that given anthocyanin.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/615.321/FK/p/2017/041710175 |
Uncontrolled Keywords: | ANTHOCYANINS, FLAVONOIDS, APOPTOSIS, OVARIESTOMY |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 618 Gynecology, obstetrics, pediatrics, geriatrics > 618.1 Gynecology > 618.17 Functional and systemic disorders > 618.175 Menopause disorders |
Divisions: | S2/S3 > Magister Kebidanan, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 26 Mar 2018 01:39 |
Last Modified: | 26 Jul 2023 03:41 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/8919 |
Text
CUCUN SETYA FERDINA.pdf Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |