Yusuf, Christofer (2017) Pengaruh Repetisi Gelombang Ultrasonik Terhadap Karakteristik Pengeringan Dengan Ultrasonik Chill Drying. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pengeringan adalah suatu metode untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan cara menguapkan air tersebut dengan menggunakan energi panas dan perpindahan massa. Tujuan pengeringan adalah mengurangi kadar air bahan sampai batas dimana perkembangan mikro organisme dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan terhambat atau terhenti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengeruh repetisi gelombang ultrasonik terhadap karakteristik pengeringan dengan ultrasonik chill drying. Dalam penelitian ini menggunakan variasi repetisi gelombang dengan tingkatan maksimum, medium, dan minimum. Repetisi maksimum memiliki nilai 0,91 repetisi gelombang/detik , medium memiliki nilai 0,69 repetisi gelombang/detik , dan minimum memiliki nilai 0,54 repetisi gelombang/detik. Proses pengeringan ini dilakukan sampai massa spesimen mendekati stagnan di mana pengecekan massa dilakukan setiap 1 jam sekali. Hasil penelitian menunjukkan dengan meningkatnya repetisi gelombang maka laju pengeringan akan semakin tinggi. Hal yang sama juga terjadi pada penurunan massa, di mana semakin tinggi repetisi gelombang maka penurunan massa juga semakin besar. Kadar air pada akhir pengujian dapat dilihat jika variasi repetisi maksimum memiliki kadar air paling rendah diikuti dengan repetisi medium dan minimum. Distribusi air pada spesimen tidak dipengaruhi dengan perubahan repetisi gelombang.
English Abstract
Drying is a method to remove or partially remove water from a material by evaporating the water using heat energy and mass transfer. The purpose of drying is to reduce the moisture content of the material until the development of micro-organisms and enzyme activities that can cause decay is inhibited or stopped. The purpose of this research is to know the effect of ultrasonic pulse wave to drying rate using vacuum chill drying machine. In this research used pulse wave variation with the maximum, medium, and minimum levels. Maximum repetition has a value of 0.91 repetition / sec, medium has a value of 0.69 repetition / sec, and minimum has a value of 0.54 repetition / sec. This drying process is carried out until the mass of the specimen approaches stagnant where mass checking is done once every 1 hour. The results showed that with increasing wave repetition, the drying rate will be increase. The same is true of the mass decline, where the higher the wave repetition make the greater the mass decline. Moisture content at the end of the test can be seen if the maximum repetition variation has the lowest moisture content followed by medium and minimum repetition. Distribution of water is not affected with ultrasonic pulse wave.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2017/471/051705471 |
Uncontrolled Keywords: | Pengeringan, Kadar Air, Repetisi Gelombang, Ultrasonik |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics > 621.8 Machine engineering |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 31 Jul 2017 07:45 |
Last Modified: | 15 Nov 2024 02:36 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/889 |
Text
CHRISTOFER YUSUF.pdf Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |