Pemaknaan Aktivitas Nongkrong Di Kafe Sebagai Gaya Hidup Modern (Studi Fenomenologi Terhadap Pengunjung Kafe Di Kota Probolinggo)

Nafik, Siti Syarifatun and Dyan Rahmiati, S.Sos., M.Si (2017) Pemaknaan Aktivitas Nongkrong Di Kafe Sebagai Gaya Hidup Modern (Studi Fenomenologi Terhadap Pengunjung Kafe Di Kota Probolinggo). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kafe merupakan produk yang dibawa oleh modernitas. Menurut Kusasi (2010), pada awal munculnya, budaya kafe sebagai gaya hidup merupakan budaya elite dimana hanya masyarakat dari golongan orang kaya yang menjadikan kegiatan ke kafe sebagai gaya hidup. Namun, saat ini kafe dapat dinikmati oleh semua golongan dan dijadikan sebagai gaya hidup modern, termasuk daerah suburban. Salah satunya Kota Probolinggo Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekataan fenomenologi. Penelitian ini lebih menekankan pada pengalaman individu dalam memaknai suatu realitas. Selain itu, pengalaman dari masing-masing individu berbeda terutama pengalaman dalam memaknai aktivitas nongkrong di kafe. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pemaknaan pengunjung kafe terhadap aktivitas nongkrong di kafe pada Kota Probolinggo yang kemudian dijadikan sebagai sebuah gaya hidup modern. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh informan dalam penelitian ini memiliki pengalaman melakukan aktivitas nongkrong di kafe pada kota besar. Pengalaman tersebut kemudian mereka bawa ketika kembali ke Kota Probolinggo dengan melakukan aktivitas nongkrong. Para informan setuju dalam menyebutkan bahwa aktivitas nongkrong di kafe merupakan sebuah gaya hidup modern. Mereka mengidentifikasi aktivitas nongkrong di kafe sebagai kebutuhan untuk eksistensi diri dan prestise.

English Abstract

Café is a modernity product. Based on Kusasi (2010), basically, culture of café as a lifestyle is an elite culture where only the rich people who make activities to the café as a lifestyle. But now, the café can be enjoyed by all groups and serve as a modern lifestyle including sub-urban areas. One of them is Probolinggo City. This research uses qualitative method with phenomenology approach. This research is more emphasis on the experience of individuals in interpreting a reality. In addition, the experience of each individual is different, especially experience in interpreting the activity of hanging out in the café in probolinggo city which used as a modern lifestyle The results of this research indicate that all informants in this research have experience doing activities hanging out in cafes in big cities. Their experience they bring when returning to the city of probolinggo by doing activities hanging out in the café. The informants agreed in mentioning that hanging out in a café is a modern lifestyle. They identify the activity of hanging out in cafes as a necessity for self-existence and prestige.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIS/2017/1145/051800563
Uncontrolled Keywords: Nongkrong, Kafe, Gaya Hidup, Eksistensi, Fenomenologi, Interaksionis Simbolik. hanging out, Cafe, Lifestyle, Phenomenology, Symbolic Interactionism.
Subjects: 300 Social sciences > 302 Social interaction > 302.3 Social interaction within groups > 302.34 Social interaction in primary groups > 302.346 Conversation
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 02 Feb 2018 06:40
Last Modified: 23 Aug 2022 06:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/8689
[thumbnail of Siti Syarifatun Nafik.pdf] Text
Siti Syarifatun Nafik.pdf

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item