Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Kasar Daun Nipah (Nypa Fruticans) Terhadap Aktivitas Antibakteri Bacillus Cereus Dan Pseudomonas Aeruginosa

Dewi, Daniar Aprilia (2017) Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Kasar Daun Nipah (Nypa Fruticans) Terhadap Aktivitas Antibakteri Bacillus Cereus Dan Pseudomonas Aeruginosa. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Nypa fruticans merupakan jenis mangrove yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Daun mangrove Nypa fruticans memiliki kandungan bioaktif dan berpotensi sebagai antibakteri. Bakteri Bacillus cereus merupakan salah satu gram positif penyebab keracunan. Sedangkan, bakteri Pseudomonas aeruginosa merupakan penyebab berbagai jenis kerusakan bahan pangan yang sebagian besar berhubungan dengan kemampuan spesies ini dalam memproduksi enzim yang dapat memecah komponen lemak maupun protein dari bahan pangan. Seiring dengan perkembangan ilmu, ditemukannya senyawa alami yang dapat mencegah terjadinya infeksi bakteri. Salah satu bahan antibakteri alami adalah daun mangrove Nypa fruticans . Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak kasar daun nipah (Nypa fruticans) terhadap bakteri Bacillus cereus dan Pseudomonas aeruginosa dan untuk mengetahui kosentrasi terbaik ekstrak kasar daun nipah (Nypa fruticans) terhadap aktivitas antibakteri Bacillus cereus dan Pseudomonas aeruginosa. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penanganan Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang, Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang, serta Pusat Laboratorium Forensik POLRI Jakarta Timur pada bulan Juni sampai September 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode eksperimen. Penelitian ini terdiri dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan meliputi preparasi bahan, ekstraksi, perhitungan rendemen, uji kadar air, uji fitokimia, dan uji toksisitas. Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian pendahuluan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 6 ulangan. Pada penelitian utama meliputi uji daya hambat, uji MIC, uji MBC, dan uji LCMS. Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian utama adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana dengan 4 ulangan. Hasil penelitian ini didapatkan nilai rendemen tertinggi pada ekstrak pelarut metanol yaitu 7,430 % dan terendah pada pelarut n-heksan 2,333 %, sedangkan pada ekstrak pelarut etil asetat didapatkan nilai rendemen 3,023 %. Pada uji kadar air didapatkan nilai tertinggi pada pelarut etil asetat yaitu 11,67 %, dan terendah pada pelarut metanol 8,00 % sedangkan pada pelarut n-heksan nilai kadar air sebesar 10,00 %. Pada uji fitokimia pada pelarut n-heksan mengandung senyawa triterpenoid, pada pelarut etil asetat mengandung flavonoid, tanin, dan triterpenoid, pada pelarut metanol mengandung flavonoid, tanin, tritepenoid, dan saponin. Pada uji toksisitas didapatkan nilai LC50 tertinggi yaitu pada pelarut n-heksan dengan nilai 1221,157 ppm dan terendah pada pelarut metanol dengan nilai 644,689 ppm, sedangkan pada pelarut etil asetat nilai LC50 sebesar 847,26 ppm. Pada uji daya hambat didapatkan hasil daya zona hambat tertinggi pada bakteri Bacillus cereus adalah kosentrasi ekstrak kasar Nypa fruticans 100% dengan nilai 9,7 mm dan pada bakteri Pseudomonas aeruginosa tertinggi adalah 100% dengan nilai 7,94 mm. Pada uji MIC bakteri Bacillus cereus pada kosentrasi 100%, 50% dan kontrol + menghasilkan OD positif. Sedangkan pada kosentrasi 25%, 12,5% dan kontrol – menghasilkan nilai OD negatif. Hasil uji MIC bakteri Pseudomonas aeruginosa pada kosentrasi 100%, 50% dan kontrol + menghasilkan OD positif. Sedangkan pada kosentrasi 25%, 12,5% dan kontrol – menghasilkan nilai OD negatif. Nilai OD negatif menunjukkan adanya penurunan nilai absorbansi yang menandakan terjadinya penurunan jumlah sel yang telah diinkubasi. Pada hasil uji MBC adanya pertumbuhan bakteri Bacillus cereus kosentrasi 100% dengan pertumbuhan bakteri 53,5 cfu/plate dan pada kosentrasi 50% dengan pertumbuhan 76,75 cfu/plate. Sedangkan, pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa kosentrasi 100% dengan pertumbuhan 61,25 cfu/plate dan pada kosentrasi 50% dengan pertumbuhan 85,5 cfu/plat. Jumlah pertumbuhan bakteri maksimum untuk dikategorikan sebagai bakterisidal ≤ 8 koloni. Berdasarkan hasil uji MBC pada bakteri Bacillus cereus dan Pseudomonas aeruginosa pada setiap kosentrasi melebihi 8 koloni, sehingga tidak termasuk dalam kategorasi bakterisidal. Hasil uji LC-MS terindentifikasi mengandung senyawa gallic acid, procyanidin, epicatechin, nicotiflosin, dalspinin, rhamnazin, linaroside, dan eridictyol.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/1196/051800242
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs > 615.32 Drugs derived from plants and mikroorganisms > 615.323 5 Drugs derived from spesific plants (arecales)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 22 Jan 2018 07:49
Last Modified: 28 Oct 2020 07:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/8287
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item