Strategi Pengembangan Objek Wisata Pantai Serang, Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur

Lidiyana, Nia (2017) Strategi Pengembangan Objek Wisata Pantai Serang, Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sebagai Negara Kepulauan yang memiliki laut luas dan garis pantai yang panjang, sektor maritim dan kelautan menjadi sangat strategis bagi Indonesia yang ditinjau dari berbagai aspek. Salah satunya yaitu aspek ekonomi. Hal ini sangat logis jika ekonomi kelautan dijadikan tumpuan bagi pembangunan ekonomi nasional. Dengan begitu, potensi kekayaan maritim dapat dikembangkan menjadi komoditi pariwisata di laut Indonesia, salah satunya dapat diajadikan wisata pantai (seaside tourism) yang termasuk dalam sektor pariwisata bahari. Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dan pembangunan nasional. Pantai Serang merupakan salah satu objek wisata yang berada di Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur. Objek objek wisata Pantai Serang dalam pengelolaan potensi alam, Desa Serang membentuk Badan Hukum yang dinamakan BUMDES yaitu Badan Usaha Miliki Desa, yang dikelola oleh pemerintah desa dan masyarakat dengan tujuan untuk memperkuat perekonomian desa. Dengan itu BUMDES merupakan badan hukum yang mewadai dan memfasilitasi POKJA Desa Serang. POKJA adalah Kelompok Kerja yang terdiri dari POKMASWAS, LMDH, dan POKDARWIS. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan profil Objek Wisata Pantai Serang di Desa Serang Kabupaten Blitar (2) Untuk mengetahui dan menganalisis sikap konsumen terhadap fasilitas Objek Wisata Pantai Serang (3) Untuk menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi perkembangan Objek Wisata Pantai Serang di Desa Serang Kabupaten Blitar (4) Untuk menentukan strategi pengembagan untuk Objek Wisata Pantai Serang di Desa Serang Kabupaten Blitar Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dokumentasi, kuisioner. populasi dalam penelitian ini adalah semua orang yang terdapat pada objek wisata Pantai Serang. Sampel pada penelitian ini adalah pengunjung Pantai Serang usia 20 tahun keatas dan nara sumber yakni kepala pengelola Pantai Serang. Teknik penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Linier Time Fuction (LTF) dengan didapat 45 responden. Teknik pengambilan sampel untuk Key Information menggunakan Purposive Sampling, untuk responden menggunakan Incidental Sampling. Analisis data meliputi analisis data kualitatif meliputi profil objek wisata Pantai Serang, karakteristik pengunjung wisata dan kuantitatif meliputi analisis IFE, EFE, SWOT, IE, dan QSPM Adapun hasil penelitian yang didapatkan yaitu berdasarkan hasil kuisioner yang disebar kepada 45 responden dari berbagai tingkat pendidikan, usia, jenis kelamin, dan pendidikan didapatkan hasil hasil sikap konsumen (responden) terhadap fasilitas dilihat dari hasil analisis 23 pernyataan yang diberikan, konsumen dominan menjawab Sangat Setuju terhadap pernyataan Keindahan dan Budaya Khas, keindahan alam, suasana sejuk, tersedia parkir, tersedia warung makan dan minum, tersedia tempat pembelian oleh-oleh, tersedia toilet dan sumber air bersih, tersedia posko keamanan, atraksi wisata menarik, tersedia aliran listrik, tersedia tempat sampah, promosi melalui media, harga tiket terjangkau, dan trend wisata alam meningkat. Konsumen menjawab Setuju terhadap pernyataan masyarakat dan pengelola bersikap ramah, kecenderungan berkunjung kembali, promosi melalui media cetak, tersedia penginapan, pengembangan wahana optimal, dan tersedia tempat ibadah. Konsumen menjawab Tidak Setuju terhadap pernyataan kebersihan terjaga, jalan mudah dilalui, dan sistem komunikasi mudah dijangkau. Sehingga diketahui faktor internal dan eksternal yang terdiri dari faktor internal terdiri dari faktor kekuatan yakni (1) Memiliki keindahan alam yang asri dan sejuk, (2) Memiliki fasilitas yang memadai, (3) Memiliki atraksi wisata (kesenian dan budaya lokal) dan wisata edukasi yang menarik, (4) Adanya dukungan dari masyarakat, (5) Harga tiket terjangkau, (6) Promosi wisata yang dilakukan optimal, dan (7) Pelayanan yang baik dari pengelola dan masyarakat. Dan faktor kelemahan meliputi (1) Alokasi dana terbatas, (2) Aksesbilitas kurang memadai, (3) Pengembangan wahana kurang optimal, (4) Adanya jalur non formal menuju objek wisata, dan (4) Tiket masuk tidak dilengkapi dengan asuransi. Total IFE sebesar 3,07 yang menunjukkan bahwa objek objek wisata Pantai Serang mampu menutupi kelemahan yang ada dan meningkatkan kekuatan yang dimiliki. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari faktor peluang meliputi (1) Kebijakan pemerintah, (2) Kencederungan wisatawan untuk kembali mengunjungi lokasi wisata, (3) Adanya trend wisata alam, dan (4) Menjalin kerjasama dengan biro perjalanan wisata. Dan faktor ancaman meliputi (1) Fenomena alam yang merusak, (2) Kondisi cuaca tidak menentu, (3) Lokasi jauh dari pusat kota, (4) Kurangnya kesadaran pengunjung dalam menjaga lingkungan, (5) Perkembangan objek wisata alam yang meningkatkan persaingan, dan (6) Jaringan komunikasi tidak stabil total EFE sebesar 2,59 yang menunjukkan bahwa objek objek wisata Pantai Serang siap menghadapi ancaman dengan memanfaatkan peluang yang ada. Berdasarkan matriks SWOT didapat strategi S-O, strategi W-O, strategi S-T dan Strategi W-T. Sehingga strategi pengembangan pada objek objek wisata Pantai Serang menggunakan strategi S-O yang didapat dari hasil matriks Grand Strategy yakni posisi berada di kuadaran I, dan pada matriks I-E didapat hasil bahwa posisi objek objek wisata Pantai Serang berda pada sel IV yakni tumbuh dan membangun. Kemudian strategi S-O dikelompokkan menjadi 3 startegi alternatif utama yang akan diolah dengan matriks QSPM. Tiga strategi alternatif utama diantaranya adalan meningkatkan pengembangan objek wisata, meningkatkan partisipasi masyarakat, dan meningkatkan pengembangan promosi untuk menarik wisatawan. Berdasarkan jumlah total masing-masing alternatif strategi, dapat diketahui bahwa jumlah total AS tertinggi adalah alternatif 1 sebesar 6,41 yaitu meningkatkan pengembangan objek wisata sebagai alternatif strategi yang terpilih dan diprioritaskan untuk dilakukan. Adapun saran yang dapat diberikan kepada pengelola adalah supaya meningkatkan pengembangan objek wisata Pantai Serang dapat menggunakan strategi agresif atau strategi S-O.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/1197/051800243
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.4 Secondary industries and services > 338.47 Services and specific products > 338.479 1 Services and specific products (Geography and travel)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 19 Jan 2018 07:51
Last Modified: 26 Nov 2020 15:44
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/8210
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item