Pemerian Fitur-Fitur Semantik Pada Verba Dan Bentukan Verba Bahasa Indonesia Yang Berciri (+Tindakan +Manusia +Tangan –Menyakiti +Sasaran Manusia) Dan Penggunaannya Dalam Prosa Modern Indonesia.

Lestari, Ika Dana Tia (2017) Pemerian Fitur-Fitur Semantik Pada Verba Dan Bentukan Verba Bahasa Indonesia Yang Berciri (+Tindakan +Manusia +Tangan –Menyakiti +Sasaran Manusia) Dan Penggunaannya Dalam Prosa Modern Indonesia. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bahasa dapat memiliki keanggotaan lambang yang banyak untuk medan leksikal tertentu, salah satunya bahasa Indonesia. Lambang-lambang dalam suatu medan leksikal yang dapat berupa kata atau leksem cenderung memiliki hubungan (relasi) makna berdekatan atau sinonimi karena pemberian makna berdasar tafsiran makna umum. Hal ini mengakibatkan makna leksem-leksem tersebut terkesan tumpang tindih. Penulis prosa modern Indonesia sering tidak memperhatikan ciri, fitur, atau komponen semantik verba dan bentukan verba yang berciri (+TINDAKAN +MANUSIA +TANGAN –MENYAKITI +SASARAN MANUSIA). Data penelitian didapatkan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia karya Sugono, dkk (2008). Data tersebut berupa leksem verba dan bentukan verba bahasa Indonesia yang berciri (+TINDAKAN +MANUSIA +TANGAN –MENYAKITI +SASARAN MANUSIA). Teknik simak-catat digunakan dalam pengumpulan data. Analisis data dilakukan menggunakan kalimat diagnostik dengan unsur tetapi (but-test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan lima puluh leksem verba dan bentukan verba bahasa Indonesia yang berciri (+TINDAKAN +MANUSIA +TANGAN –MENYAKITI +SASARAN MANUSIA). Didapatkan dua belas kelompok berdasarkan tujuan (1) ‘mengeluarkan’, (2) ‘membungkus’, (3) ‘mengubah’, (4) ‘membawa’, (5) ‘memberi isyarat’, (6) ‘membersihkan’, (7) ‘melumuri’, (8) ‘meluapkan’, (9) ‘meringankan’, (10) ‘memastikan’, (11) ‘menangkal’, dan (12) ‘mengarahkan’. Didapatkan delapan dimensi yang memayungi delapan puluh empat komponen semantik.Klasifikasi data berdasarkan intensitas pemakaian yang dilakukan pada verba dan bentukan verba yang berciri (+TINDAKAN +MANUSIA +TANGAN –MENYAKITI +SASARAN MANUSIA) yang terdaftar pada (1) sampai (50), didapatkan tiga golongan (1) sering dipakai, (2) jarang dipakai, dan (3) tidak dipakai. Novel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu novel karya Pramoedya Ananta Toer yang berjudul Bumi Manusia dan novel karya Harold Lamb yang berjudul Omar Khayyam. Pada kedua novel tersebut, peneliti berhasil menemukan penggunaan leksem (5) basuh, (8) belai, (11) bimbit, (22) gendong, (24) gosok, (30) kompres, (31) konde, (33) kundai, (40) peluk, (42) raba, (43) rangkul, (45) rias, (46) sentuh, (47) tepuk, dan (50) usap.

English Abstract

Languages can have multiple symbol memberships for certain lexical fields, one of it is Indonesian. Symbols in a lexical field that can be a word or a lexeme tend to have a relation of adjacent meaning or synonym for giving meaning based on the interpretation of the general meaning. These resulting in the meaning of these lexemes seem overlapping. Modern Indonesian prose writers often do not pay attention to the characteristics, features, or components of the verb semantics and the verb derivation that characterized (+ACTION +HUMAN +HAND -ABUSE +HUMAN TARGETS) that become the data in this study. The research data is obtained from Indonesian Dictionary by Sugono, et al (2008). The data is in the form of verb lexemes and Indonesian verb derivations that characterized (+ACTION +HUMAN +HAND -ABUSE +HUMAN TARGETS). The observation-record technique is used in data collection. Data analysis was performed using diagnostic sentences with but element (but-test). The result of the study showed that there were fifty verb lexemes and Indonesian verb derivations that characterized (+ACTION +HUMAN +HAND -ABUSE +HUMAN TARGETS). There were twelve groups by purpose (1) ‘release’, (2) ‘wrap’, (3) ‘change’, (4) ‘bring’, (5) ‘gesture’, (6) ‘clean’, (7) ‘smear’, (8) ‘overflow’, (9) ‘lighten’, (10) ‘ensure’, (11) ‘counteract’, and (12) ‘direct’. There were eight dimensions that embrace eighty four semantic components. The classification of such data is based on the frequent occurrence of verbs and the formation of verbs, which have the characteristics (+ACTION +HUMAN +HAND -ABUSE +HUMAN TARGETS), is (i) often used, (ii) rarely used, and (iii) not used. The modern Indonesian prose used in this study is a novel by Pramoedya Ananta Toer entitled Bumi Manusia and also a novel by Harold Lamb entitled Omar Khayyam. In both novels found the use of lexeme (5) washes, (8) stroked, (11) guided, (22) cradled, (24) rubbed, (30) compressed, (31) coupling, (33) delaying, (40) embracing, (42) touching, (43) embracing, (45) making up, (46) touch, (47) pat, and (50) rubbed.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FBS/2017/843/051800418
Uncontrolled Keywords: komponen semantik, verba bahasa Indonesia, prosa modern Indonesia.
Subjects: 400 Language > 499 Non-Austronesian languages of Oceania, Austronesian languages, miscellaneous languages > 499.22 Malayo-Polynesian languages of Indonesia, Malaysia, Singapore, Brunei, East Timor; Chamic languages > 499.221 Indonesian (bahasa Indonesia)
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 19 Jan 2018 07:38
Last Modified: 25 Oct 2024 01:46
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/8204
[thumbnail of Ika Dana Tia Lestari.pdf] Text
Ika Dana Tia Lestari.pdf

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item