Sihotang, Alodia Vannia (2017) Pengaruh Variasi Panjang Kait (Interlocking) Serat Kawat Loket Lapis PVC Terhadap Lendutan dan Kuat Lentur Balok Beton Bertulang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pada perancangan beton bertulang, beton menahan gaya tekan dan tulangan menahan gaya tarik, sehingga jika beton mendapat gaya tarik yang melebihi kapasitas tulangan maka beton akan segera timbul retak-retak melintang halus didekat baja yang mendukung gaya tarik. Retakan-retakan pada beton akan menimbulkan dampak buruk. Salah satu cara meningkatkan kuat tarik adalah dengan dengan menambahkan serat (fiber) kedalam campuran beton. Penambahan fiber juga dapat meningkatkan kemampuan untuk menahan lentur dan daktilitas pada beton tersebut (Suhendro, 1990). Penelitian ini menggunakan balok dimensi 100 x 15 x 20 cm. Adapun mutu beton rencana yang digunakan adalah sebesar 21,7 MPa. Tulangan yang adalah tulangan polos berdiameter 10 mm. Jenis serat yang digunakan adalah kawat, dengan jenis kawat loket lapis PVC. Volume fraksi serat kawat yang digunakan adalah sebesar 1% dari volume beton. Variasi panjang kait (interlocking) adalah 0,6 cm; 1,2 cm; dan 1,8 cm dengan panjang kawat adalah 3,6 cm. Dalam pengujian, balok diletakkan di atas dua tumpuan sederhana dengan satu beban terpusat ditengah bentang. Dial gauge diletakkan di kedua sisi di tengah bentang untuk melihat besar lendutan yang terjadi. Balok dengan serat interlocking 0,6 cm mampu menahan beban 5716 kg, balok dengan serat interlocking 1,2 cm mampu menahan beban 4903 kg, dan balok dengan serat interlocking 1,8 cm mampu menahan beban 5234 kg. Balok dengan penambahan serat kawat interlocking 0,6 cm mampu menahan beban vertikal maksimum yang lebih besar daripada beton dengan penambahan serat kawat interlocking 1,8 cm dan 1,2 cm. Untuk lendutan pada saat beban maksimum, balok dengan serat interlocking 0,6 cm memiliki lendutan sebesar 2,836 cm, balok dengan serat interlocking 1,2 cm memiliki lendutan sebesar 2,983 cm, dan balok dengan serat interlocking 1,8 cm memiliki lendutan sebesar 2,830 cm. Balok dengan interlocking 1,8 cm menghasilkan lendutan aktual lebih kecil daripada balok dengan interlocking 0,6 cm, dan 1,2 cm tetapi dengan perbedaan lendutan yang tidak terlalu signifikan yaitu sebesar 3,43%.
English Abstract
When designing reinforced concrete, The concrete resist the compressive strength and reinforcement resist tensile strength, so that if the concrete gets a tensile strength that exceeds the reinforcement capacity, concrete will have smooth transverse cracks near the reinforcement steel that resist tensile strength. Cracks in the concrete will have a negative impact. One way to increase tensile strength is to add fiber to concrete mixture. The addition of fibers can also increase the ability to withstand flexural strength and ductility in the concrete (Suhendro, 1990). This research uses beam with dimention 100 x 15 x 20 cm. The concrete quality is 21.7 MPa. The reinforcement is a plain reinforcing steel with diameter 10 mm. The type of fiber is wire, with the type of wire is PVC coated welded mesh. Volume fraction of wire fiber is 1% of the volume of concrete. Variation of the length of interlocking is 0.6 cm, 1.2 cm, and 1.8 cm with wire length is 3.6 cm. In the test, beam is placed on two simple suppoteds with one central load in the middle of the beam. Dial gauge is placed on both sides at the middle of the span to see the amount of deflection that occurs. Beam with addition fiber interlocking 0.6 cm able to withstand load until 5716 kg, beams with addition fiber interlocking 1.2 cm able to withstand load until 4903 kg, and beams with addition fiber interlocking 1,8 cm able to withstand load until 5234 kg. Beams with the addition of wire fiber interlocking 0.6 cm able to withstand a larger maximum vertical load than concrete with the addition of wire fiber interlocking 1.8 cm and 1.2 cm. For deflection at maximum load, beams with interlocking fiber 0,6 cm have a deflection of 2,836 cm, beams with fiber interlocking 1,2 cm have a deflection of 2,983 cm, and beams with fiber interlocking 1,8 cm have deflection equal to 2,830 cm. Beams with interlocking 1.8 cm have actual deflection which is smaller than the beams with interlocking 0.6 cm, and 1.2 cm but the difference of deflection is not too significant at 3.43%.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2017/486/051705537 |
Uncontrolled Keywords: | balok beton bertulang, serat kawat, kuat lentur, lendutan |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering > 624.1 Structural engineering and underground construction > 624.18 Materials > 624.183 Masonry, cermic, allied materials > 624.183 4 Concrete > 624.183 41 Reinforced concrete (Ferroconcrete) |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 28 Jul 2017 09:47 |
Last Modified: | 15 Nov 2024 03:15 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/820 |
Text
SKRIPSI ALODIA VANNIA SIHOTANG - 135060100111015.pdf Download (5MB) |
Actions (login required)
View Item |