Muzayyanah, Holisatul (2017) Pola Dan Laju Pertumbuhan Kepiting Bakau Budidaya Dan Non Budidaya Di Taman Pendidikan Mangrove Labuhan, Kabupaten Bangkalan, Madura. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kepiting bakau merupakan komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan dibudidayakan secara komersial di berbagai negara. Hal tersebut menyebabkan berkembangnya budidaya kepiting bakau di Indonesia. Berbeda dengan habitat aslinya yakni di ekosistem mangrove, dimana kepiting bakau hidup bebas dan mencari makan sendiri, budidaya kepiting bakau dilakukan dengan menempatkan bibit kepiting dengan di karamba kemudian diberi pakan ikan runcah. Habitat yang berbeda tersebut diduga berdampak pada pertumbuhan kepiting bakau. Berdasarkan informasi aspek ukuran, pertumbuhan kepiting dapat dilihat berdasarkan jumlah dan ukuran yang dipanen. Agar lebih mengenal spesies kepiting mangrove dan mengetahui distribusi kepiting bakau secara benar, maka dilakukan teknik sederhana dalam mengidentifikasi spesies kepiting bakau. Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang pola pertumbuhannya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pola dan laju pertumbuhan kepiting bakau budidaya dan non budidaya. Penelitian ini dilakukan di Taman Pendidikan Mangrove Labuhan, Desa Labuhan, Kecamatan Sepulu Kabupaten Bangkalan Madura. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2017. Sampel kepiting dikumpulkan dari lokasi budidaya dan non budidaya kemudian dilakukan identifikasi sampel menggunakan buku pedoman. Selanjutnya dilakukan analisis hubungan lebar karapas-berat tubuh kepiting bakau dan faktor kondisi. Hasil dari penelitian ini yakni terdapat 4 spesies di lokasi penelitian dengan total spesies nya 127 ekor yang didominasi oleh Scylla serrata. Hasil tangkapan didominasi oleh ukuran lebar karapas sebesar 70-109 cm. Selanjutnya hubungan lebar karapas-berat keempat spesies pada semua lokasi penelitian menunjukkan pola allometrik positif, dimana nilai b > 3 yang artinya pertumbuhan berat tubuh kepiting lebih dominan dibanding lebar karapas. Laju pertumbuhan tertinggi pada lokasi Budidaya dan Non Budidaya terdapat pada S.tranquebariqa dengan nilai 0.776 atau 77.6% dan 0.926 atau 96.2% model regresi diatas dapat menjelaskan model yang sebenarnya di alam.
English Abstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2017/1190/051800244 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.5 Crustacean fisheries > 639.56 Blue swimming crab fisheries |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 19 Jan 2018 07:26 |
Last Modified: | 01 Dec 2020 08:08 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/8197 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |