Pengaruh Perendaman Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera Lamk) Dengan Dosis Yang Berbeda Terhadap Daya Tetas Telur Dan Kelulushidupan Larva Ikan Mas (Cyprinus Carpio)

Lasiska, Anita Sundari (2017) Pengaruh Perendaman Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera Lamk) Dengan Dosis Yang Berbeda Terhadap Daya Tetas Telur Dan Kelulushidupan Larva Ikan Mas (Cyprinus Carpio). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sumberdaya perairan tawar di Indonesia meliputi perairan umum (sungai, waduk, dan rawa), sawah (mina padi), dan kolam. Potensi luas area budidaya air tawar saat ini tercatat 2.830.540 ha, termasuk potensi di perairan umum daratan (sungai dan danau), dengan tingkat pemanfaatan 302.130 ha (10,7%). Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu usaha budidaya adalah pemenuhan benih dan kualitas benih yang baik. Daya rekat yang tinggi serta adanya parasit menjadikan angka kematian saat penetasan tinggi dan pemeliharaan larva masih menjadi kendala. Seperti yang diketahui telur ikan mas bersifat adhesif atau menempel pada substrat. Telur yang saling melekat akan mudah mati karena difusi oksigen ke dalam embrio berkurang dan dapat memengaruhi daya tetas telur. Gumpalan lendir akan menghambat masuknya oksigen pada telur sehingga bisa menghambat perkembangan telur. Hal ini akan berdampak terhadap daya tetas telur yang kecil. Oleh karena itu maka diperlukan bahan untuk mengurangi daya rekat telur ikan mas yaitu dengan perendaman telur menggunakan ekstrak daun kelor. Ekstrak daun kelor mengandung tanin. Tanin telah diuji coba untuk mengurangi daya rekat telur ikan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perendaman ekstrak daun kelor terhadap keberhasilan penetasan teur ikan mas dan tingkat kelulushidupan larva ikan mas. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Ikan Devisi Reproduksi Ikan dan Laboratorium Eksplorasi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Metode penelitian yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan (0 ppt, 20 ppt, 25 ppt, 30 ppt, 35 ppt) dan 3 kali ulangan. Data hasil penelitian dilakukan uji normalitas data, kemudian dihitung dengan analisa sidik ragam,kemudian dilanjutkan dengan uji BNT dan terakhir dilakukan uji polynomial orthogonal.Parameter penunjan yaitu pengamatan kualitas air yaitu suhu, pH, dan oksigen terlarut. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu perendaman ekstrak daun kelor memberikan pengaruh yaitu berbeda sangat nyata terhadap daya rekat telur ikan mas. Adapun hasil rerata nilai daya rekat telur ikan mas yaitu perlakuan A (20 ppt) sebesar 61,18%, perlakuan B (25 ppt) sebesar 42,93%, perlakuan C (30 ppt) sebesar 52,59%, dan perlakuan D (35 ppt) sebesar 68,10%. Sehingga didapatkan perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan B (25 ppt) terjadi penurunan daya rekat pada telur, hal ini dikarenakan semakin tinggi konsenrasi pada perendaman mengunakan ekstrak daun kelor pada telur ikan mas maka semakin rendah pula nilai daya rekat telur ikan mas. Grafik yang terbentuk dari hasil perhitungan yaitu kuadratik dengan persamaan y = 746,135 – 0,35x – 1,07x 2 dengan koefisien nilai (R2) yaitu 0,88. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu perendaman ekstrak daun kelor memberikan pengaruh yaitu berbeda sangat nyata terhadap daya tetas telur ikan mas. Adapun hasil rerata nilai daya tetas telur ikan mas yaitu perlakuan A (20 ppt) sebesar 70,66%, perlakuan B (25 ppt) sebesar 86,07%, perlakuan C (30 ppt) sebesar 69,02%, dan perlakuan D (35 ppt) sebesar 59,44%. Sehingga didapatkan perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan B (25 ppt) menghasilkan nilai daya tetas pada telur ikan mas tertinggi, hal ini dikarenakan pada perlakuan tersebut diduga tanin bekerja secara efektif untuk menghillangkan daya rekat pada teur ikan mas, sehingga daya tetas menjadi tinggi. Sedangkan perlakuan D dengan dosis 35 ppt memilik rata-rata daya tetas yang rendah, hal ini dikarenakan masih banyaknya lapisan glikoprotein pada lapisan vitelin telur ikan mas dan menyebabkan telur ikan merekat satu dengan yang lainya dan merekat pada tempat penetasan sehingga telur sulit untuk mendapatkan oksigen dalam perkembangan embrio dan telur akan mati.Grafik yang terbentuk dari hasil perhitungan yaitu kuadratik dengan persamaan y = 851,49 – 0,22x – 1,25x 2 dengan koefisien nilai (R2) yaitu 0,73. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu perendaman ekstrak daun kelor memberikan pengaruh yaitu berbeda sangat nyata terhadap tingkat kelulushidupan larva ikan mas. Adapun hasil rerata nilai tingkat kelulushidupan ikan mas yaitu perlakuan A (20 ppt) sebesar 76,85%, perlakuan B (25 ppt) sebesar 83,57%, perlakuan C (30 ppt) sebesar 67,35%, dan perlakuan D (35 ppt) sebesar 59,31%. Sehingga didapatkan perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan B (25 ppt) menghasilkan nilai tingkat kelulushidupan ikan mas tertinggi, hal ini disebabkan karena larva ikan mas telah beradaptasi dengan lingkinganya. Grafik yang terbentuk dari hasil perhitungan yaitu kuadratik dengan persamaan y = 93,97 – 0,26x – 0,05x 2 dengan koefisien nilai (R2) yaitu 0,71. Pengamatan embriogenesis telur ikan mas dilakukan selama ±50 jam atau ±2 hari dengan suhu perairan berkisar antara 28–29°C.Hasil pengamatan kualitas air selama penelitian yaitu suhu berkisar antara 28,2 – 29,1 °C, kandungan pH air antara 6,2 – 7 dan kandungan DO antara 1,97 – 2,68 mg/l. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini yaiitu bahwa penggunaan ekstrak daun kelor denan konsentrasi berbeda memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap daya rekat, daya tetas dan tingkat kelulushidupan larva ikan mas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, disarankan pada penelitian selanjutnya untuk menggunakan ekstrak daun kelor dengan dosis 26 ppt untuk memperoleh daya tetas telur dan kelulushidupan yang optimal dan untuk melengkapi penelitian ini perlu dilakukan presentase kadar tanin dalam ekstrak daun kelor.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/1183/051800230
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing > 639.21 Fishing in fresh water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 19 Jan 2018 06:58
Last Modified: 11 Oct 2020 10:26
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/8192
[thumbnail of BAGIAN DEPAN.pdf] Text
BAGIAN DEPAN.pdf

Download (17MB)
[thumbnail of BAB I.pdf]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (525kB) | Preview
[thumbnail of BAB II.pdf]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (679kB) | Preview
[thumbnail of BAB III.pdf]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (660kB) | Preview
[thumbnail of BAB IV.pdf]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (889kB) | Preview
[thumbnail of BAB V.pdf]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (507kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (584kB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item