Hemassonida, Windy Hapsari (2017) Pengaruh Frekuensi Pemberian Dekok Sargassum Sp. Yang Berbeda Terhadap Penurunan Glukosa Darah Dan Peningkatan Ekspresi PI3K Pada Hati Dan Ginjal Tikus Diabetes Melitus Tipe 2. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sargassum sp. merupakan spesies dari kelas Phaeophyta atau alga cokelat yang mengandung senyawa bioaktif yang memiliki aktivitas farmakologi. Bioaktif dalam Sargassum sp mampu berperan sebagai ligan atau obat yang dapat berikatan dengan dengan reseptor insulin sehingga mampu memperbaiki resistensi insulin pada Diabetes melitus tipe 2. Namun ikatan hydrogen pada polifenol juga dapat menyebabkan kemampuan berikatannya dengan reseptor tidak dapat berlangsung lama di dalam tubuh. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan percobaan pengulangan konsumsi bioaktif untuk meningkatkan interaksi bioaktif dengan reseptor. Dekoksi merupakan jenis ekstraksi melalui perebusan simplisia dengan air pada suhu 90’C dan menghasilkan filtrat yang ksys biosktif disebut dekok. Metode penelitian adalah eksperimen dan deskriptif eksplorasi penelitian ini terbagi menjadi dua tahapan. Tahapan pertama adalah mendapatkan kandungan optimum florotanin pada dekok Sargassum sp. menggunakan Design Expert yang didukung oleh hasil uji fitokimia. Pada penelitian tersebut diperoleh hasil kandungan tertinggi florotanin pada dekok Sargassum sp adalah sebesar 103 ppm pada dekoksi 1:6,67 b/v selama 22,5 menit. Tahapan kedua adalah mengidentifikasi pengaruh frekuensi pemberian dekok Sargassum sp terhadap kadar glukosa dan ekspresi PI3K tikus Diabetes Melitus tipe 2. Hasil uji ELISA menunjukkan bahwa pemberian frekuensi 3 kali dekok Sargassum sp. selama 20 hari mampu menurunkan kadar glukosa darah paling signifikan yaitu mecnapai 182,2 mg/dL, nilai AUCglu sebesar 1,3, kadar insulin 5,158 mIU/mL serta peningkatan kadar PI3K pada hati sebesar 6,01 ng/ dan pada ginjal 12,31 ng/mL. Namun hasil tersebut belum mampu mencapai kadar normal pada tikus. Hasil tersebut didukung dengan hasil uji western blot pada hati yang menggambarkan bahwa terjadi peningkatan ekspresi sub regulator P85 pada hati tikus seiring dengan peningkatan frekuensi pemberian dekok Sargassum sp. terhadap tikus DM tipe 2. Hal ini membuktikan bahwa telah terjadi interaksi antara polifenol dengan reseptor insulin, sehingga dapat terjadi penurunan kadar glukosa darah dan peningkatan ekspresi PI3K pada jaringan hati dan ginjal.
English Abstract
Sargassum sp is a type of seaweed from the class of Phaeophyceae or brown seaweed. Its contains bioactive compounds that have pharmacological activity. Bioactives of Sargassum sp. have been proven to act as ligand or drugs by binding insulin protein receptor to reduce blood glcose levels in Type 2 Diabetes Mellitus. However, the ability of polifenol to binding the insulin receptor has couldn't stay long last in the body because hydrogen bond. Therefore, in this research has been conducted the experiments repetition of bioactive consumption to enhance bioactive interaction with receptors. Decoction is a type of extraction by boiling simplicia with water at a temperature of 90 ° C and producing a filtrate had bioactives called dekok. The research method was experiment and descriptive that exploration of this research is divided into two stages. The first step is to obtain the optimum content of florotanin on Sargassum sp. The first step is to obtain the optimum content of florotanin on Sargassum sp. by Design Expert supported by phytochemical test results. In the research, the highest content of florotanin content on dekok Sargassum sp was 103 ppm at 1: 6,67 w/v decoction for 22.5 minutes. The second step is to identify the effect of frequency Sargassum sp decoction treatment to reduce blood glucose levels and enhabce PI3K expression of type 2 Diabetes Mellitus rat. The ELISA test result has been shown that the frequency of 3 times decoction of Sargassum sp. for 20 days was able to decreased the blood glucose level most significantly that 182,2 mg/dL, AUCglu value 1,3; insulin level 5,158 mIU / mL and increase of PI3K levels above 6,01 ng/mL and kidney 12,31 ng/mL. However, these results have not been able to achieve normal levels in mice. The results are supported by western blot test results in the liver which illustrates that an increase in expression of sub-regulator P85 in rat liver along with increasing frequency of giving Sargassum sp. against type 2 diabetes mellitus. It has been proven that there has been an interaction between polyphenols with insulin receptors, so that there can be a decrease in blood glucose levels and increased expression of PI3K in liver and kidney tissue.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FPR/2017/971/051712548 |
| Uncontrolled Keywords: | Sargassum sp, polifenol, dekok, diabetes melitus tipe 2, hati, ginjal, phosphatidylinositol-3-kinase, P85, Sargassum sp, polifenol, dekok, diabetes melitus tipe 2, liver, kidney, phosphatidylinositol-3-kinase, P85 |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs > 615.32 Drugs derived from plants and mikroorganisms > 615.329 88 Drugs derived from microorganism, fungi, algae (Seaweeds) |
| Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
| Depositing User: | Nur Cholis |
| Date Deposited: | 19 Jan 2018 01:21 |
| Last Modified: | 30 Sep 2020 07:34 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/8160 |
Actions (login required)
 |
View Item |