Status Keberlanjutan Usaha Perikanan Dengan Alat Tangkap Pukat Hela (Trawls) Dan Pukat Tarik (Seine Nets) Di Kecamatan Palang Kabupaten Tuban Pada Masa Moratorium Permen KP No. 2 Tahun 2015

Raharjo, Teguh Budi (2017) Status Keberlanjutan Usaha Perikanan Dengan Alat Tangkap Pukat Hela (Trawls) Dan Pukat Tarik (Seine Nets) Di Kecamatan Palang Kabupaten Tuban Pada Masa Moratorium Permen KP No. 2 Tahun 2015. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Peraturan menteri kelautan dan perikanan No. 2 tahun 2015 didasari oleh penurunan Sumber Daya Ikan (SDI) yang semakin lama semakin menurun, dan mengancam kelestarian, sehingga demi berkelanjutanya perlu di berlakukan peraturan pelarangan alat tangkap berupa alat penagkapan Pukat Hela (trawls) dan Pukat Tarik (seine nets). Peraturan menteri ini di tegaskan bahwa tujuannya adalah untuk kelestarian dan kemajuan sektor perikanan dan bukan untuk mematiakan mata pencahrian masyarakat nelayan namun sebaliknya. Alat tangkap yang dilarang dalam peraturan menteri No. 2 tahun 2015 pada tanggal 9 januari 2015. pada Pasal 2, Setiap orang dilarang menggunakan alat penangkapan ikan pukat hela (trawls) dan alat penangkapan ikan pukat tarik (seine nets) di seluruh Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui profil masyarakat nelayan yang ada di Kecamatan Palang Kabupaten Tuban, Menganalisis status keberlanjutan usaha perikanan dengan alat tangkap Pukat Hela (trawls) dan Pukat Tarik (seine nets) dari lima dimensi keberlanjutan (ekologi, ekonomi, sosial, teknologi, serta hukum dan kelembagaan) sebelum moratorium peraturan menteri no.2 tahun 2015. Bagaimana Bagaimana profil masyarakat nelayan yang ada di kecamatan Palang Kabupaten Tuban,Bagaimana status keberlanjutan usaha perikanan dengan alat tangkap Pukat Hela (trawls) dan Pukat Tarik (seine nets) dari lima dimensi keberlanjutan (ekologi, ekonomi, sosial, teknologi, serta hukum dan kelembagaan) sebelum moratorium peraturan menteri no.2 tahun 2015. Bagaimana tingkat sensitivitas (laverange), R- strees dan analisi monte carlo dari lima dimensi (ekologi, ekonomi, sosial, teknologi, serta hukum dan kelembagaan) Tujuan penelitian ini adalah :Mengetahui profil masyarakat nelayan yang ada di Kecamatan Palang Kabupaten Tuban.Menganalisis status keberlanjutan usaha perikanan dengan alat tangkap Pukat Hela (trawls) dan Pukat Tarik (seine nets) dari lima dimensi keberlanjutan (ekologi, ekonomi, sosial, teknologi, serta hukum dan kelembagaan) sebelum moratorium peraturan menteri no.2 tahun 2015.Mengetahui tingkat sensitivitas (laverange), R- strees dan analisi monte carlo dari lima dimensi (ekologi, ekonomi, sosial, teknologi, serta hukum dan kelembagaan). Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kecamatan Palang Kabupaten Tuban, , Provinsi Jawa Timur. Adapun waktu penelitian yaitu mulai pada bulan juni 2017. Pengumpulan data dilakukan melalui pengumpulan data primer dan data sekunder. Data yang digunakan bersumber dari responden dan stakeholder dalam bidang wisata. Data yang dikumpulkan adalah data atribut yang mewakili lima dimensi keberlanjutan wisata pantai sembilan meliputi dimensi ekologi, sosial, ekonomi, infrastuktur dan teknologi, serta hukum dan kelembagaan. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data tersebut menggunakan kombinasi beberapa metode, yaitu: observasi, wawancara, kuisioner atau angket, dan dokumentasi. Kecamatan Palang merupakan salah satu wilayah yang berada dalam kawasan Kota Tuban yang terletak di pantai utara, di kawasan pantai utara Tuban inilah penduduk yang menempati wilyah pesisir sangat mengantungkan hidupnya pada laut, sebagai mata pencahrian mereka . Status keberlanjutan usaha perikanan tangkap dengan alat tangkap payang termasuk dalam kategori berkelanjutan dengan nilai indeks rata-rata sebesar 61,78 pada skala berkelanjutan 0-100, dengan masing-masing dimensi yaitu dimensi ekologi termasuk dalam kategori berkelanjutan (54,25), dimensi ekonomi berkelanjutan (66,31), dimensi sosial tidak berkelanjutan (49,90), dimensi infrastruktur dan teknologi berkelanjutan (68,72), dan dimensi hukum dan kelembagaan berkelanjutan (69,78). Pada status keberlanjutan suatau dimensi pada analisis laverange adalah dimensi soisial yang paling dominan atau barada di punyak dengan niali indek 52,40 dengan nama indek frekuensi penyuluhan dan pelatihan, untuk GOF dalah mengukur tingkat kebaikan suatu indek dalam analisi in cukup bik atau dapat dikatakan baik karena kurang dari 0,25 strees dan lebih dari 0,90, dan untuk analisi monte carlo dapat dikatakan sangat bagus karena faktor kesalahan yang di dapatkan cukup sedikit atau sangat tidak jauh berbeda dari yang di dapatkan hasilnya. Pemerintah dalam hal ini harus berperan aktif untuk membuat suatu gagasan dalam penetapan undang – undang yang memiliki solusi.Dengan adanya undang - undang yang ada di harapakan masyrakat tau betapa pentingnnya laut untuk kehidupan mendantang.Pentingnya seseorang yang dapat diandalkan dalam suatu musywarah yang harus ada dalam suatu hal prtikanan tangkap misalnya penyuluh yang dilakukan oleh pihak kkp yang ada di wilayah tersebut.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/1100/051800151
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 16 Jan 2018 01:39
Last Modified: 08 Dec 2020 04:32
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/8064
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item