Sugiarto, Glory Andreina (2017) Identitas Budaya Lokal Suku Dayak dalam Adat Perkawinan Masyarakat Dayak Tunjung. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Masyarakat Dayak Tunjung menjadi sub–suku diantara banyaknya suku Dayak yang ada di Kalimantan Timur. Masyarakat Dayak Tunjung memiliki unsur – unsur kebudayaan, tradisi, dan adat yang dipegang teguh oleh anggota masyarakatnya dan tidak terpisah dari kehidupan masyarakat, yang mana juga memiliki fungsi untuk mengatur serta memberi arah kepada masyarakat dalam bertindak dan berpikir. Tradisi perkawinan adat menjadi masa peralihan yang penting dalam masyarakat Dayak Tunjung. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah (1) bagaimana proses dan fungsi perkawinan adat dalam masyarakat Dayak Tunjung (2) bagaimana pernikahan adat menjadi sebuah identitas masyarakat Dayak Tunjung. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan etnografi sebagai metode penulisan. Teknik pengumpulan data dibagi menjadi dua yaitu pengumpulan data primer (observasi dan wawancara mendalam) dan pengumpulan data sekunder (studi literatur dan studi dokumentasi). Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kekerabatan dan perkawinan terbentuk dari adaptasi masyarakat dengan lingkungannya. Budaya ladang berpindah dan pola tempat tinggal masyarakat Rentenukng yang juga berpindah – pindah ikut membentuk pola perkawinan di dalamnya menjadi endogami dan pola kekerabatan masyarakat yang bilateral sehingga tidak ada pelapisan sosial dalam masyarakatnya. Peran pria dan wanita adalah sejajar tidak ada yang lebih tinggi ataupun rendah. Hal ini menjadi bagian dari bentuk adaptasi masyarakat yang tinggal di lingkungan berhutan lebat dan jauh dari adanya interaksi dengan kelompok luuq lainnya untuk menghindari pengayau pada saat itu.
English Abstract
Dayak Tunjung community becomes sub tribe among a lot of Dayak tribes which exist in East Borneo. Dayak Tunjung commmunity has the elements of culture, tradition, and customs upholded by the members of the society which also can not be separated from the daily life of the community also which has the function to manage and give direction to the community in terms of the way they act and think. Customary marriage tradition becomes an important transitional period in Dayak Tunjung community. This research aims to answer the problem study (1) how are the processes and functions of the customary marriage of the Dayak Tunjung community (2) how does the customary marriage become the identity of Dayak Tunjung community. This study uses qualitative with ethnography as the method of this research. Data collections are divided into two which are primary data collection (depth observation and interview) and secondary data collection (review of related literature and documentation). The results of this study explain that kinship and marriage is formed from the adaptation of the community with its environment. The moving culture in their fields that always change and also in the pattern of resident area of Rentenukng community as well are the factor which formed the pattern of the marriage in it became endogamy and the pattern of the kinship in community is bilateral so there is no stratifying social in Rentenukng people. The role of men and women are equal there is no higher or lower position. This thing became part of the adaptation of communities that were living in the forest and far away from the presence of interactions with other luuq group to avoid pengayau at that time
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FBS/2017/823/051800362 |
Uncontrolled Keywords: | Suku Dayak Tunjung, Perkawinan Adat, Identitas lokal. |
Subjects: | 300 Social sciences > 305 Groups of people > 305.8 Ethnic and national groups |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Antropologi Budaya |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 12 Jan 2018 07:07 |
Last Modified: | 24 Oct 2024 07:13 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7970 |
Text
GLORY ANDREINA SUGIARTO.pdf Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |