Karakteristik Habitat Peneluran Penyu Sisik (Eretmochelys Imbricata) Di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta

Gemasabil, Mochamad Alfadz (2017) Karakteristik Habitat Peneluran Penyu Sisik (Eretmochelys Imbricata) Di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penyu merupakan reptil langka yang hidup di laut serta mampu bermigrasi melalui kawasan Samudra Hindia, Samudra Pasifik, dan Asia Tenggara. Pantai berpasir adalah lokasi yang mutlak diperlukan penyu untuk bertelur. Umumnya pantai luas dan berpasir merupakan daerah yang dipilih penyu untuk bertelur. Pulau Pramuka yang berada pada SPTN (Seksi Pengelolaan Taman Nasional) Wilayah III, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta merupakan salah satu habitan alami bagi Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata). Secara internasional, penyu termasuk ke dalam daftar merah (redlist) di IUCN dan Appendix I CITES bahwa keadaannya terancam punah sehingga harus diperhatikan secara serius bentuk pemanfaatan dan juga peredarannya. Kerusakan habitat pantai, kematian akibat predasi, penyakit, pengelolaan teknik-teknik konservasi yang tidak memadai, perubahan iklim, perburuan penyu dan telurnya merupakan faktor-faktor penyebab menurunnya populasi penyu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2017 di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Pengambilan data dilakukan dengan metode deskriptif eksploratif atau survei dengan melakukan pengamatan secara langsung pada objek penelitian yang mencakup parameter fisika (kemiringan pantai, tekstur sedimen, suhu sarang, panjang pantai, dan jarak sarang terhadap rata-rata ketinggian pasang) dan biologi (jenis vegetasi dan predator). Penyu sisik (Eretmochelys imbricata) di Pulau Pramuka sebagian besar mendarat pada bulan Januari hingga Mei dan puncaknya terjadi antara bulan Februari dan bulan Maret. Penyu yang mendarat di pesisir Pulau Pramuka memilih habitat peneluran dengan rata-rata kemiringan 8,77° bertekstur sedimen pasir dengan ukuran rata-rata sebesar 0,48 mm dan tertutupi serasah diatas permukaannya. Sarang yang ditemukan berjarak rata-rata 3,7 m dari rata-rata garis pasang tertinggi ke arah daratan. Suhu permukaan pasir di Pulau Pramuka rata-rata 31,33°C dengan rata-rata suhu kedalaman sarang (30-35 cm) sebesar 30°C. Vegetasi yang dominan berada pada habitat peneluran penyu sisik di Pulau Pramuka berupa tumbuhan semak seperti bunga lantana (Lantana sp.), bunga pukul delapan (Turnera sp.), daun paitan (Tithopia sp.), rumput larik (Spinifex sp.), dan lamtoro (Leucaena sp.). Pulau Pramuka memiliki panjang pantai 178 m dengan predator potensial telur penyu yaitu biawak (Varanus sp.) yang diperkirakan aktif memangsa pada saat menjelang pagi hari. Ancaman lain yang dihadapi sarang penyu selain predator alami yaitu tingginya tingkat pencurian sarang oleh manusia.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/1004/051712644
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.9 Conservation of biological resources > 639.97 Specific kinds of animals > 639.977 92 Specific kinds of animals (Chelonia)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 12 Jan 2018 01:43
Last Modified: 29 Sep 2020 15:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7919
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item