Nurachman, Fauzan (2017) Pengaruh Dosis Mulsa Jerami Dan Frekuensi Penyiangan Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Terung. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Di Indonesia pada kenyataannya masih mengimpor benih terung, karena produktivitas terung di dalam negeri masih rendah dan kalah saing dengan negara lain, masih mahal, daya kecambahnya kurang, masih ada beberapa varietas yang kurang tahan panas, dan banyak terserang hama. Hal ini terjadi karena pertumbuhan tanaman terung dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain yaitu unsur hara, suhu, cahaya, dan tanah. Salah satu faktor yang dapat menurunkan pertumbuhan dan yaitu adanya gulma yang dapat bersaing dengan tanaman utama. Gulma yang menimbulkan persaingan berat adalah gulma yang memiliki tajuk, perakaran luas dan banyak, pertumbuhan cepat, waktu berkecambah dan pemunculan lebih awal dari tanaman. Gulma mempunyai sifat yang lebih rakus, dibandingkan dengan tanaman padi, dalam memperebutkan sarana tumbuh yaitu air, unsur hara, cahaya, karbon dioksida, dan ruang tumbuh. Penanaman tanaman penutup tanah dan penutupan permukaan tanah dengan sisa-sisa tanaman merupakan teknik konservasi secara vegetatif atau kultur teknis yang mudah dilaksanakan. Tanaman penutup tanah dan mulsa organik dapat menahan percikan air hujan dan aliran air di permukaan tanah sehingga pengikisan lapisan atas tanah dapat ditekan. Pemakaian mulsa akan menambah kemampuan tanah dalam mendukung tanaman yang ada di atasnya. Tujuan percobaan adalah untuk mengetahui hubungan antara dosis mulsa jerami dengan frekuensi penyiangan dalam pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung. Percobaan dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2017 bertempat di desa Wringinsongo, kecamatan Tumpang, kabupaten Malang. Ketinggian tempat lokasi penelitian 597 mdpl dengan suhu rata-rata berkisar antara 20° – 29 °C. Bahan yang digunakan adalah bibit terong Hibrida jenis Hijau Kuat, mulsa jerami padi, dan limbah biogas cair. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor dan diulang sebanyak 3 (Tiga) kali. Faktor pertama yaitu dosis mulsa jerami dengan perlakuan M0 : tanpa mulsa jerami, M1 : 10 t/ha , dan M2 : 20 t/ha dan faktor kedua yaitu frekuensi penyiangan dengan perlakuan J1 : tanpa penyiangan, J2 : penyiangan 1 kali, dan J3 : penyiangan 2 kali. Data dianalisis menggunakan analisis ragam uji F taraf 5%, apabila terdapat pengaruh yang berbeda nyata, akan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (DMRT) pada taraf 5%. Hasil percobaan menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan pengaruh perlakuan dosis mulsa jerami dan frekuensi penyiangan. Semakin tinggi dosis mulsa jerami tidak berpengaruh pada berkurangnya frekuensi penyiangan. Mulsa jerami 20 t/ha memberikan hasil terbaik pada pengamatan crop growth rate dan indeks luas daun. Frekuensi penyiangan 2 kali memberikan hasil terbaik pada semua pengamatan.
English Abstract
In Indonesia in fact still importing seed eggplant, eggplant in productivity because the country is still low and lose competitiveness with other countries, it is still expensive, germinated less power, there are still some less heat-resistant varieties, and many stricken with pests. This happens because the Eggplant plant growth is affected by various factors, among others, namely nutrient elements, temperature, light, and soil. One factor that can reduce growth and namely weed that can compete with the main crop. Weeds that pose a severe competition is a weed that has a heading, spacious and a lot of rooting, rapid growth, time to germinate and the appearance of early plants. Weeds have a more voracious, compared to rice plant, contested the means to grow, namely water, nutrient elements, light, carbon dioxide, and room to grow. Planting plants cover the land and the closure of the ground surface with remnants of plant conservation techniques is vegetatively or technical cultures that are easily implemented. The plant cover of soil and organic mulch can withstand splashes of water and rain water flow on the surface of the soil so that the top layer of soil removal can be suppressed. The use of mulch will increase the ability of soil to support plant on it. The purpose of the experiment is to find out the relationship between the dose of mulch straw with a frequency of weeding in its effects on the plant growth and yield of Eggplant. The experiment was conducted from March to August 2017 at Wringinsongo, district Tumpang, Malang. Altitude 597 masl research sites with average temperatures ranging between 20° - 29° C. The material used is a hybrid varieties Ratih Hijau F1 eggplant, rice straw mulch and liquid waste biogas. The experiment used a Factorial Randomized Block Design with two factors and repeated 3 (three) times The first factor is the dose of straw mulch with M0: without the mulch Straw, M1: 10 t/ha, and M2: 20 t/ha and the second factor was weeding frequency with J1: no weeding, J2: weeding 1 time, and J3: weeding 2 times. Data were analyzed using analysis of variance F test level of 5% and then if there is a significantly different effect, will be followed by Duncan Multiple Range Test (DMRT) at 5% level. The experiment results showed that there was no relationship influences the dose of straw mulch and frequency of weeding. The higher the dose of straw mulch has no effect on the reduced frequency of weeding. Dose straw mulch 20 t/ha gives the best results on crop growth rate and leaf area index. Frequency of weeding 2 time provides the best results in all observations.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FP/2017/992/051712618 |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.4 Soil science > 631.45 Soil erosion > 631.451 Conservation tillage |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
| Depositing User: | Yusuf Dwi N. |
| Date Deposited: | 03 Jan 2018 01:36 |
| Last Modified: | 24 Oct 2020 06:19 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7666 |
Actions (login required)
 |
View Item |