Ilmawan, Dicky Aji (2017) Pengaruh Perbedaan Dosis Serbuk Biji Kelor (Moringa Oleifera) Sebagai Biokoagulan Terhadap Kepadatan Nannochloropsis Sp. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Budidaya intensif adalah budidaya yang dilakukan secara modern yang memiliki ciri ketergantungan terhadap pemberian bahan-bahan kimia yang akan memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan. Sistem budidaya intensif umumnya menerapkan sistem tanpa ganti air. Kelebihannya, yaitu menghemat air dan dapat diterapkan pada lahan yang minim. Adapun kekurangannya yaitu terdapat akumulasi sisa pakan, sisa feses dan pertumbuhan mikroalga berlebih pada media budidaya yang dapat menyebabkan kualitas air menjadi buruk. Berdasarkan permasalahan tersebut pertumbuhan mikroalga berlebih yang mengakibatkan penurunan kualitas air, terkait kekeruhan (turbiditas) diperlukan suatu solusi. Untuk mengatasi kekeruhan dapat dilakukan melalui proses koagulasi, umumnya menggunakan bahan kimia tawas yang tidak ramah lingkungan. Biji kelor (Morienga oleifera) merupakan bahan alami yang dapat menjadi alternatif sebagai koagulan untuk pengolahan air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan dosis serbuk biji kelor (Moringa oleifera) sebagai biokoagulan terhadap kepadatan Nannochloropsis sp. dan kualitas air. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Ikan Divisi Reproduksi Ikan dan Laboratorium Hidrobiologi Divisi Lingkungan Dan Bioteknologi Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang pada bulan Desember 2016 sampai Februari 2017. Metode dalam penelitian ini adalah eksperimen menggunakan RAL dengan 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan 3 kali ulangan. Penggunan dosis serbuk biji kelor dalam penelitian ini, yakni 0; 1,0; 1,5; dan 2,0 gr/L. Parameter utama adalah kepadatan Nannochloropsis sp., turbiditas, kadar nitrat dan kadar fosfat serta parameter penunjang berupa, pH, suhu, dan oksigen terlarut (DO). Hasil penelitian menunjukkan bahwa panggunaan dosis serbuk biji kelor (Morienga oleifera) sebagai biokoagulan memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kepadatan Nannochloropsis sp. dan kualitas air. Kepadatan Nannochloropsis sp. terendah pada perlakuan B (dosis 1,5 gr/L) dengan penurunan sebesar 94,59%. Kemudian pada parameter kualitas air terendah pada turbiditas perlakuan B (dosis 1,5 gr/L) dengan penurunan turbiditas sebesar 81 %, pada kadar fosfat dan nitrat perlakuan C (dosis 2,0 gr/L) dengan penururan penururan nitrat sebesar 57,80 % dan fosfat sebesar 56,53 %. Hasil pengukuran parameter penunjang antara lain suhu berkisar antara 26,70 – 28,28 oC, oksigen terlarut (DO) berkisar antara 4,23 – 4,70 mg/L, dan pH selama penelitian yaitu 7,80 - 8,82. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan disarankan untuk menggunakan dosis serbuk biji kelor (Morienga oleifera) sebesar 1,5 gr/L (B) untuk mendapatkan hasil penurunan kepadatan Nannochloropsis sp. dan kualitas air yang optimal. Pengaruh dosis dalam penelitian ini masih terbatas terhadap Nannochloropsis sp. sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruhnya terhadap spesies mikroalga lain.
English Abstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2017/982/051712582 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 577 Ecology > 577.5 Ecology of miscellaneous environments > 577.566 82 Cellulose acetate |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 29 Dec 2017 02:07 |
Last Modified: | 26 Nov 2020 05:47 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7601 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |