Iftita, Miftakhul (2017) Di Tengah Semburan Lumpur Lapindo: Pemulihan Sosial Ekonomi Korban Warga Renokenongo Di Desa Kedungsolo, Porong, Sidoarjo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Bencana lumpur Lapindo telah mengusir puluhan ribu jiwa penduduk dari tempat tinggalnya. Pada tahun ke-11, para korban bencana sudah bisa mengembalikan kehidupan mereka di tempat baru dengan berbagai usaha pemulihan yang mereka lakukan. Penelitian ini dilakukan di Desa Kedungsolo karena desa ini menjadi salah satu tempat relokasi pemukiman korban lumpur Lapindo. Di Desa ini berdiri sebuah perumahan relokasi bernama Perumahan Renojoyo yang ditempati oleh sebagian korban lumpur Lapindo dari Desa Renokenongo. Desa Kedungsolo juga menerima banyak pendatang korban lumpur Lapindo dari berbagai desa lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah (1) bagaimana upaya pemulihan sosial-ekonomi yang dilakukan korban lumpur Lapindo warga Renokenongo selama satu dekade lebih? (2) apasaja dampak yang timbul setelah aktivitas pemulihan pasca bencana yang dilakukan oleh warga Renokenongo?. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi dimana peneliti yang menjadi instrumen penelitian turun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang dilakukan terdiri dari observasi berperan serta, wawancara mendalam, dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upaya pemulihan sosial-ekonomi telah dilakukan warga Renokenongo sejak mereka tinggal di pengunsian Pasar Baru Porong. Untuk memperlancar usaha pemulihan kehidupan, mereka membentuk Pagar Rekontrak sebagai awal usaha pemulihan bersama. Pemulihan sosial dan ekonomi yang dilakukan setiap rumah tangga korban memiliki bentuk yang berbeda-beda tergantung pada bagaimana mereka mengakses sumber daya pemulihan yang ada. Pemulihan yang mereka lakukan juga dibarengi dengan dukungan dari pihak-pihak berwenang. Aktivitas pemulihan yang dilakukan selama kurang lebih 11 tahun telah menimbulkan dampak pada kehidupan sosial ekonomi korban. Adanya perubahan kehidupan ekonomi dirasakan oleh korban lumpur Lapindo diantaranya penambahan aset ekonomi rumah tangga. Tetapi tidak semua rumah tangga mengalami peningkatan kehidupan ekonomi. Keputusan tinggal di relokasi Perumahan Renojoyo membuat para korban tidak berpisah dengan seluruh jaringan sosial yang mereka miliki. Namun keputusan tersebut masih saja menghasilkan permasalahan dalam kehidupan sosial mereka.
English Abstract
Lapindo mud disaster has expelled tens of thousands of inhabitants from their homes. In the 11th, the disaster victims have been able to restore their lives in a new place with a variety of recovery efforts they have done. This research was conducted in Kedungsolo village because this village became one of the settlement relocation for the victims of the Lapindo mud. In this village it stands a housing relocation named Renojoyo Housing which is occupied by some victims from Renokenongo village. Kedungsolo village also received many victims entrants from various other villages. This research aims to answer the problem formulation (1) how is socio-economic restoration effort done by the Lapindo mud victims of Renokenongo citizens for more than one decade? (2) What impacts are arising after disaster recovery activities carried out by the citizens of Renokenongo?. The method used in this research is ethnographic approach which the researcher becomes a research instrument down directly into the field to collect the data. Technique of data collection includes participant observation, in-depth interview, and literary studies. The results of the research show that socio-economic recovery efforts have been done by Renokenongo villagers since they lived in Pasar Baru Porong settlement. To improve recovery effort of life, they form Pagar Rekontrak as an initial recovery effort simultaneously. Socio-economic recovery has been done by every victim household has different form depending on how they access the existing recovery resources. The recovery they have done are also supported by authorized parties. Recovery activities done during more or less 11 years have arisen impacts on socio-economic life of the victims. The presence of change in economic life has been sensed by Lapindo mud victims among other things is an increase of household economic assets. But, not all household experienced economic improvement. The decision to live in the relocation Renojoyo Housing made the victims unseparated from all social link they have had. But the decision has still resulted problems in their social life.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FBS /2017/236/051704724 |
| Uncontrolled Keywords: | Bencana lumpur Lapindo, Korban Bencana, Pemulihan Sosial-Ekonomi, dan Akses Sumber Daya. |
| Subjects: | 300 Social sciences > 361 Social problems and services > 361.1 Social problems |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Antropologi Budaya |
| Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
| Date Deposited: | 10 Jul 2017 07:03 |
| Last Modified: | 26 Nov 2020 02:54 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/76 |
Preview |
Text
Miftakhul Iftita.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |