Pemetaan Kerentanan Wilayah Pesisir Terhadap Bencana Tsunami Di Kabupaten Banyuwangi

Asyakur, Aldi Rohman (2017) Pemetaan Kerentanan Wilayah Pesisir Terhadap Bencana Tsunami Di Kabupaten Banyuwangi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tsunami adalah sebuah ombak yang terjadi setelah sebuah gempa bumi, gempa laut, gunung meletus, atau hantaman meteor di laut. Tsunami tidak terlihat saat masih berada jauh d tengah lautan, namun begitu mencapai wilayah dangkal, gelombangnya yang bergerak cepat ini akan semakin membesar. Tenaga setiap tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Apabila gelombang menghampiri pantai, ketinggiannya meningkat sementara kelajuannya menurun. Gelombang tersebut bergerak pada kelajuan tinggi, hampir tidak dapat dirasakan efeknya oleh kapal laut (misalnya) saat melintasi di laut dalam, tetapi meningkat ketinggian hingga mencapai 30 meter atau lebih di daerah pantai. Pada tanggal 3 Juni 1994 pukul 01.00 WIB, gempa terjadi di samudra Indonesia di lepas pantai bagian selatan Jawa Timur NEIS Preliminary Determination of Episenters (PDE) melaporkan bahwa episenter gempa terletak pada posisi 10.477° S dan 112.835°. Peristiwa gempa tektonik yang melanda kawasan pantai selatan Banyuwangi Jawa Timur, berpusat di Samudra Indonesia, pada kedalaman 18 km yang termasuk kategori dangkal, dan mempunyai kekuatan 7,2 Ms. Bencana tsunami tersebut menelan korban 250 jiwa yang meninggal, cedera dan menyebabkan kerugian material yang cukup banyak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis parameter geografis dalam pemetaan kerentanan wilayah pesisir Kabupaten Banyuwangi terhadap bencana tsunami dan mengetahui sebaran tingkat kerentanan wilayah pesisir Kabupaten Banyuwangi terhadap bencana tsunami, serta mengetahui parameter yang paling berpengaruh terhadap tingkat kerentanan wilayah pesisir Kabupaten Banyuwangi terhadap bencana tsunami. Penelitian menggunakan pendekatan survei bersifat deskriptif dengan lokasi survei Kabupaten Banyuwangi dan data di analisis deskriptif dengan menggunakan integrasi pengindraan jarak jauh dan SIG. Data penginderaan jauh berupa peta rupa integrasi penginderaan Banyuwangi 1:25000 sedangkan analisi SIG meliputi Citra satelit Landsat 8 OLI Kabupaten Banyuwangi. Proses penilitian tingkat kerentanan tsunami meliputi : slope, elevasi, jarak dari pantai, morfometri pantai dan penggunaan lahan. Keseluruhan parameter di spasialkan dan dilakukan tumpang susun dengan weighted overlay sesuai dengan konsep SMCA. Pada analisis AHP didapatkan bobot slope (23%), elevasi (34%), jarak dari pantai (15%), morfometri pantai (16%) dan penggunaan lahan (12%). Parameter memiliki kontribusi yang berbeda terhadap tingkat kerentanan tsunami. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini di lakukan system pembobot dan skoring untuk masing masing parameter sesuai dengan pengaruh yang di berikan terhadap bencana tsunami semakin besar pengaruhnya maka besar bobotnya dan sebaliknya semakin kecil pengaruhnya semakin kecil bobotnya. Berdasarkan analisis SIG menggunakan metode Spasial Multi-Criteria Analisis dari tingkat kerentanan Tsunami diperoleh tingkat kerentanan kecamatan yang berbeda. Wilayah yang mempunyai tingkat resiko tinggi dengan luas wilayah 0,366 Ha terdapat di Kecamatan Pasanggaran, Purwoharjo, Tegaldlimo, Muncar, tetapi karena terdapat pulau bali maka gelombang tsunami dapat terhalang sehingga pada Kecamatan Rogojampi, Kabat, Banyuwangi, Kalipuro, Wongsorejo tidak di kategorikan mempunyai resiko tinggi terhadap kerentanan tsunami hanya saja ikut terkena dampak dari gelombang tsunami yang terhalang pulau Bali tersebut. Selanjutnya peta tingkat kerentanan bencana tsunami di overlay dengan penggunaan lahan didapatkan bahwa luas kerentanan paling besar pada kelas sangat tinggi terdapat pada permukiman, perairan darat dan pertambangan (1071,1705 Ha), kelas kerentanan tinggi terdapat pada perkebunan dan kebun (36,7861 Ha), kelas kerentanan sedang terdapat persawahan dan pertanian tanah kering semusim (56,6636 Ha), kelas kerentanan rendah terdapat padang dan tanah terbuka (31,8781 Ha), kelas kerentanan sangat rendah terdapat hutan (10,9991 Ha).

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/960/051712525
Uncontrolled Keywords: Tsunami, Kerentanan, GIS
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.46 Oceanography and submarine geology > 551.463 Waves > 551.463 7 Tsunamis
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 29 Dec 2017 01:35
Last Modified: 07 Dec 2020 08:43
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7596
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item