Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Inflasi, Dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka (Studi Pada Bank Pembangunan Daerah Di Indonesia Tahun 2010-2015)

Ula, Rifatul (2017) Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Inflasi, Dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka (Studi Pada Bank Pembangunan Daerah Di Indonesia Tahun 2010-2015). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bank dalam menghimpun dana bisa diperoleh melalui tabungan maupun simpanan berjangka (deposito).Dalam menetapkan kebijakan tingkat suku bunga deposito yang ditawarkan pihak perbankan harus memperhatikan faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari kinerja keuangan perbankan seperti salah satunya yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR). CAR adalah rasio yang menunjukkan jumlah modal yang cukup untuk memenuhi segala kebutuhan bank, atau kaitannya dengan suku bunga deposito yaitu jumlah modal yang cukup untuk menyelamatkan uang milik para deposan. Faktor lain yang harus diperhatikan yaitu faktor eksternal seperti inflasi dan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat biasanya pihak perbankan berperan dalam menawarkan tingkat suku bunga deposito yang tinggi agar banyak yang menempatkan dananya di bank dalam bentuk deposito sekaligus membantu penanganan inflasi yang terjadi. Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah suatu bentuk obligasi yang ditawarkan oleh Bank Indonesia sebagai alat untuk mengontrol kestabilan nilai rupiah. Pada saat terjadi kelebihan uang pada masyarakat dan perbankan, Bank Indonesia akan menyerap kelebihan uang tersebut dengan menjual SBI dan menawarkan tingkat suku bunga SBI yang tinggi kepada para investor. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan menggunakan metode kuantitatif. Data yang digunakan adalah laporan tahunan, yang diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia (www.bi.go.id), Otoritas Jasa Keuangan (www.ojk.go.id), dan data tambahan dari masing-masing website resmi tiap Bank Pembangunan Daerah di Indonesia. Populasi dalam penelitian ini yaitu Bank Pembangunan Daerah yang terdaftar di Bank Indonesia pada periode 2010-2015. Teknik pengumpulan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yang kemudian dari kriteria yang telah ditetapkan peneliti diperoleh 16 perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat diketahui bahwa variabel CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap suku bunga deposito berjangka dengan nilai signifikansi (0,008 <α = 0,05), variabel inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap suku bunga deposito berjangka dengan nilai signifikansi (0,096 >α = 0,05), dan variabel suku bunga SBI berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap suku bunga deposito berjangka dengan nilai signifikansi (0,094 >α = 0,05).

English Abstract

Banks in collecting funds can be obtained through savings and time deposits (deposits). In determining the policy of interest rates on deposits offered by the banks should pay attention to internal factors and external factors. Internal factors are factors derived from the financial performance of banks such as Capital Adequacy Ratio (CAR). CAR is a ratio that shows the amount of capital sufficient to meet all the needs of the bank, or its relation to the deposit rate is the amount of capital sufficient to save money belonging to the depositors. Other factors to be considered are external factors such as inflation and interest rates of Bank Indonesia Certificates (SBI). To reduce the amount of money circulating in the community usually the banks play a role in offering high deposit rates so that many who put their funds in the bank in the form of deposits as well as help handling inflation that occurred. Interest rate of Bank Indonesia Certificates (SBI) is a form of bonds offered by Bank Indonesia as a tool to control the stability of rupiah value. In the event of excess money in the community and banking, Bank Indonesia will absorb the excess money by selling SBIs and offering high SBI rates to investors. This research is an explanatory research using quantitative method. The data used are annual reports, obtained from the official website of Bank Indonesia (www.bi.go.id), the Financial Services Authority (www.ojk.go.id), and additional data from each official website of each Regional Development Bank in Indonesia. The population in this study is the Regional Development Bank registered with Bank Indonesia in the period 2010-2015. The technique of collecting the sample using purposive sampling technique, which then from the predetermined criteria of the researcher obtained 16 companies that become the research sample. Data analysis was done by using multiple regression analysis. Based on the result of research and data analysis, it can be seen that CAR variable has a negative and significant effect on time deposit interest rate with significance value (0,008 <α = 0,05), inflation variable has negative and insignificant effect to time deposit interest rate with significance value (0,096 > Α = 0,05), and variable of SBI interest rate have positive and insignificant effect to time deposit interest rate with significance value (0,094> α = 0,05).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2017/1138/051712254
Uncontrolled Keywords: Capital Adequacy Ratio (CAR), Inflasi, Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka
Subjects: 300 Social sciences > 332 Financial economics > 332.1 Banks
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Bisnis / Niaga
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 28 Dec 2017 07:42
Last Modified: 19 Oct 2020 08:20
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7588
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item