Upaya Peningkatan Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa. L) Hibrida, Inbrida dengan Pengaturan Sistem Tanam.

Zuanita, Reni (2017) Upaya Peningkatan Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa. L) Hibrida, Inbrida dengan Pengaturan Sistem Tanam. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu sumber pangan pokok bagi sebagian besar penduduk dunia terutama di Asia hingga sekarang. Di Indonesia kebutuhan beras mengalami peningkatan secara terus menerus, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan adanya perubahan pola konsumsi penduduk yang non beras ke beras. Konsumsi beras rata-rata per kapita seminggu di Indonesia pada tahun 2014 adalah 1,626 kg atau 85 kg per tahun (BPS, 2014). Kebutuhan beras nasional adalah 20.203.451 ton per tahun. Indonesia masih membutuhkan produksi beras untuk memenuhi kebutuhan pangan sekitar 66.236.389 ton per tahun. Sehingga diperlukan peran petani untuk memanfaatkan lahan yang sempit dengan menerapkan teknologi baru dalam melakukan budidaya tanaman padi agar mampu meningkatkan produksi padi dan kebutuhan akan beras terpenuhi. Penelitian dilaksanakan di Desa Tambi Bendo Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri. Alat yang digunakan dalam penelitian meliputi traktor tangan pengolah tanah, cangkul, meteran, timbangan analitik, alat tulis, label, gosrok, LAM (leaf area meter) dan kamera digital. Bahan yang diperlukan adalah benih padi inbrida varietas Inpari 33, padi hibrida Sembada 168 dan padi inbrida Situbagendit, pupuk anorganik urea 300 kg/ha, SP36 200 kg/ha and Kcl 100 kg/ha. Rancangan yang digunakan rancangan petak terbagi (RPT), yaitu petak utama (PU) adalah sistem tanam terdiri dari J0 : Tanpa sistem tanam J1 : Sistem tanam tegel (20 x 20 cm), J2 : Sistem tanam jajar legowo 2:1 (40 cm x 20 cm x 10 cm). Anak petak (AP) adalah varietas terdiri dari V1 : varietas Inpari 33 padi inbrida, V2 : varietas Sembada 168 padi hibrida dan V3 : varietas Situbagendit padi inbrida. Dari dua faktor tersebut diperoleh 9 kombinasi percobaan dengan 3 kali ulangan sehingga diperoleh 27 petak percobaan. Untuk pengamatan perlakuan dilakukan secara non destruktif pada saat tanaman padi berumur 30, 44, 58, 72, 86 HST dan pengamatan destruktif pada umur 30, 58 dan panen. Variabel pengamatan meliputi panjang tanaman (cm), jumlah anakan per rumpun, jumlah daun, luas daun perumpun (cm2), bobot kering total tanaman (g), bobot 1000 butir (g), hasil gabah kering panen ( m2), hasil gabah kering panen (ton/ha) dan analisis usaha tani. Data hasil pengamatan diuji dengan analisis ragam (uji F) dengan taraf 5 % dan jika terdapat perbedaan maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf 5 %. Hasil penelitian tidak terjadi interaksi antara faktor varietas dan sistem tanam terhadap komponen pertumbuhan dan hasil (jumlah anakan produktif, jumlah malai/rumpun, jumlah, bobot 1000 butir, gabah kering per tanaman, hasil gabah kering (m2) dan hasil gabah kering panen (GKP) ton/ha). Penggunaan padi hibrida varietas Sembada 168 mampu menghasilkan bobot 1000 butir yang lebih tinggi dari padi inbrida varietas Inpari 33 dan Situbagendit. Pada komponen pertumbuhan sistem tanam jajar legowo 40 x 20 x 10 cm cenderung meningkatkan jumlah anakan, jumlah daun, luas daun dan jumlah anakan produktif ii dibandingkan dengan tanpa jarak tanam dan jarak tanam 20 x 20 cm. Sedangkan pada komponen hasil sistem tanam tidak mempengaruhi bobot 1000 butir, tetapi penggunaan jajar legowo 40 x 20 x 10 cm mampu menghasilkan bobot kering total tanaman, jumlah malai, jumlah gabah per malai dan hasil gabah kering panen lebih tinggi. Pada analisis usaha tani dapat diketahui r/c ratio pada perlakuan padi hibrida varietas Sembada 168 dan jajar legowo 40 x 20 x 10 cm yaitu 2.37 lebih tinggi jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Dimana apabila r/c ratio > 1, maka usaha tani dapat dikatakan efisien dan menguntungkan.

English Abstract

Rice crop (Oryza sativa. L.) is one of the main food sources for most of the world population, especially in Asia until now. In Indonesia, the need for rice has increased continuously, along with the increase of population and the change of consumption pattern of non-rice population to rice. The average per capita rice consumption per week in Indonesia in 2014 is 1,626 kg or 85 kg per year (BPS, 2014). The national rice demand is 20,203,451 tons per year. Indonesia still needs rice production to meet food needs of about 66,236,389 tons per year. So that the role of farmers is needed to take advantage of narrow land by applying new technology in conducting rice cultivation in order to increase rice production and the need for rice is met. The research was conducted in Tambi Bendo Village, Mojo Subdistrict, The research was conducted in the Tambi Bendo Mojo Village, District of Kediri. The tools used in the study include tillage use hand tractors, hoes, meter, analytical balance, stationery, labels and digital cameras. Materials needed are rice seed Inpari 33, Sembada 168 and Situbagendit, inorganic fertilizer Urea 300 kg/ha, SP36 200 kg/ha and KCL 100 kg/ha. The design is the design of Split Plot, namely the Main plot (PU) are the varieties (V) consist of V1: Variety Inpari 33, V2: Varieties Sembada 168 and V3: Varieties Situbagendit. Sub-plot (AP) is a planting system (A) consists of J0: Without Cropping Systems J1: Cropping Systems Tegel (20 x 20 cm), J2: Cropping Systems Jajar Legowo 2: 1 (40 cm x 20 cm x 10 cm ). Of the two factors were obtained 9 combination trial with three replications thus obtained 27 experimental plots. To detect non destructive treatment is done when the rice plants were 30, 44, 58, 72, 86 HST and observations at the age 30 and destructive harvest. Variable observations in terms of height (cm2), number of tillers per hill, number of leaves, leaf area per clumps (cm2), total dry matter of plant (g), the number of panicles per hill, 1000 grain weight (g), the result of dry grain harvest (meters) and harvested dry grain yield (ton / ha). The data were tested by analysis of variance (F test) with a level of 5% and if there is a difference then continued with Least Significant Difference Test (LSD) with the level of 5%. The results of the study are not happened interaction between factors varieties and planting system to components growth and the results of (the number of productive tillers, number of panicle/clump, number, weight of 1000 grains). But there are interaction rice components of products (grain dry per plants, dry grain yield (m2) and dry harvested grain yield (ton/ha-1). The use of varieties sembada 168 capable of producing 1000 grains weight the higher than inpari 33 and Situbagendit. Growth in components cropping system JajarLegowo 40 x 20 x 10 cm tend to increase the number of tillers, number of leaves, the leaf area and the number of productive tillers compared with without distance spacing and spacing 20 x 20 cm.While in components the results of cropping system did not affect weight 1000 grains, but the use of Jajar Legowo 40 x 20 x 10 cm capable of producing weight dry total plants, the number of panicles, the number of grain per v panicles and the results of grain dry harvest higher. In the analysis farming it can be seen r/c ratio in treatment varieties Sembada 168 and Jajar Legowo 40 x 20 x 10 cm is 2.37 higher compared to other treatment. Where when r/c ratio >1, so farming it can be said efficient and profitable.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/769/051710986
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.1 Cereals > 633.15 Corn
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 22 Dec 2017 01:47
Last Modified: 04 Nov 2024 03:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7443
[thumbnail of RENI ZUANITA.pdf] Text
RENI ZUANITA.pdf

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item