Wicaksono, Feri (2017) Kajian Perbedaan Umur Transplanting Bibit dan Penggunaan Berbagai Macam Pupuk Kandang pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Horenso (Spinacia oleracea L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Horenso (Spinacia oleracea L.) atau biasa dikenal dengan Bayam Jepang adalah tanaman sayuran dataran tinggi dengan umur panen yang singkat. Budidaya Horenso cukup menguntungkan bagi petani sayuran karena permintaan sayur yang terus mengalami peningkatan, dan belum dapat dipenuhi secara maksimal oleh petani Horenso. Masalah yang dapat mengurangi produksi bayam adalah masalah kebutuhan unsur hara yang kurang tercukupi dan teknik budidaya tanaman Horenso yang masih kurang benar, hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak seragam dan produksi menjadi kurang maksimal. Umur pindah tanam bibit yang tidak sesuai saat pindah tanam juga menjadi faktor yang dapat mengurangi produksi tanaman. Maka penelitian lebih lanjut untuk mengetahui umur pindah tanam bibit yang tepat dan pemberian berbagai macam pupuk kandang untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman, sehingga dapat meningkatkan produksi tanaman Horenso. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan bulan Juni 2017 di Agrotechnopark Kebun Percobaan Cangar, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) kombinasi perlakuan umur bibit 10 hst, 15 hst, dan 20 hst. serta macam pupuk kandang dengan menggunakan kotoran sapi, ayam dan kambing sehingga didapatkan 9 perlakuan kombinasi yang diulang sebanyak 3 kali, sehingga didapatkan 27 petak penelitian. Pengamatan dilakukan secara destruktif dan non destruktif yaitu pengamatan jumlah daun dan panjang tanaman. Sedangan pengamatan secara destruktif yaitu luas daun dengan leaf area meter (LAM) dan bobot segar tanaman. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf 5% untuk mengetahui perlakuan terbaik untuk tanaman Horenso, dan jika terjadi pengaruh yang nyata dilanjutkan dengan uji Duncan (DMRT) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya tanaman Horenso perbedaan umur pindah tanam bibit dan pemberian berbagai macam pupuk kandang tidak berpengaruh nyata terhadap hasil dan pertumbuhan tanaman, hasil pertumbuhan dan produksi lebih tinggi berdasarkan parameter pengamatan panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, dan bobot segar tanaman pada penelitian ini adalah, perlakuan kombinasi umur pindah tanam bibit 15 hari + pupuk kandang ayam 0,7 kg/petak (P4), hal tersebut karena kesesuaian waktu tanam dengan umur bibit yang tepat dan pemberian pupuk kandang yang sesuai untuk tanaman Horenso. Kandungan unsur hara pupuk kandang ayam lebih tinggi dari pada pupuk kandang kambing dan sapi. Pupuk kandang ayam lebih mudah tedekomposisi dan bisa langsung diserap oleh tumbuhan, sehingga dapat memberikan dampak pertumbuhan dan hasil secara optimal bagi tanaman.
English Abstract
Horenso (Spinacia oleracea L.), known by the Japanese Spinach is a highland vegetable crop with a short harvest time. Cultivation Horenso profitable for the growers because the demand for vegetables, including Horenso which continued to increase, and can not be effort maximum by the farmer of Horenso. Marsh to increase the production of vegetable crops Horenso by reducing a eliminate factors which can degrade the product and harm plants Horenso. Problem which can reduce pro duction spinach is a matter of necessity be lacking nutrients and plant cultivation techniques Horenso still less true, it can cause non-uniform plant growth and production becomes less than the maximum. Transplanting seedlings when transplanting not match are also factors that can reduce crop production. Then further study to determine the exact age of transplanting seedlings and provision of different types of manure to meet the nutrient needs of plants, thus increasing crop production Horenso. Research done on month April until June 2017 at Agrotechnopark Cangar Experimental Garden, Faculty of Agriculture Universitas Brawijaya in Sumber Brantas Village, Bumiaji District, Batu City. Research using Random Design (RBD) combined treatment of seedling age 10 hst, 15 hst and 20 hst. and various of manure using cow, chicken and goats manure to obtain 9 treatment combinations repeated 3 times, so we get 27 plots research. Observations were carried out destructive and non destructive ie observation plant leaf number and length using a ruler while destructive observation ie measurement of leaf area using a Leaf Area Meter (LAM) and weighing the fresh weight of plants using an analytical balance. The observational data were analyzed by using F test at 5% to determine the best treatment for Horenso crops, and if there is a marked effect continue with Duncan test (DMRT) with 5% level. The results showed that the cultivation Horenso age difference transplanting seedlings and provision of different types of manure affect the yield and plant growth, results of growth and the highest production based observation parameter length of the plant, number of leaves, leaf area, and the fresh weight of the plants in this study is, treatment combination of transplanting age of seedlings 15 days + chicken manure 0.7 kg / plot (P4), it is because the timeliness of planting with seedlings proper and appropriate manure application to crop Horenso. The nutrient content of chicken manure is higher than the goat and cow manure. Chicken manure easier tedekomposisi and can be directly absorbed by the plant, so that it can affect the growth and yield optimal for plants.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2017/976/051712276 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.4 Cooking greens and rhubarb > 635.418 9 Spinach--Fertilizers |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 21 Dec 2017 07:03 |
Last Modified: | 04 Nov 2024 03:38 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7393 |
Text
FERI WICAKSONO.pdf Download (1MB) |
Actions (login required)
View Item |