Partisipasi Wanita Tani Dalam Pemanfaatan Dan Pengelolaan Embung (Kasus pada Kelompok Wanita Tani Pertiwi Desa Kucur, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang)

Ananta, Tazkial Fikri (2017) Partisipasi Wanita Tani Dalam Pemanfaatan Dan Pengelolaan Embung (Kasus pada Kelompok Wanita Tani Pertiwi Desa Kucur, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Desa Kucur, Kecamatan Dau merupakan salah satu desa di Kabupaten Malang yang mengalami permasalahan dalam pembangunan sektor pertanian ialah sulitnya memeroleh air irigasi dalam upaya peningkatan produksi pangan. Hingga saat ini Desa Kucur memiliki lahan pertanian beririgasi baik yang sangat terbatas. Hal tersebut dapat dilihat dari masih tingginya luas lahan pertanian tadah hujan yang sebagian besar tersebar di wilayah bagian utara, yaitu dusun Sumberbendo. Masalah utama yang dihadapi dalam pengembangan lahan pertanian tadah hujan adalah sulitnya pengendalian tata air yaitu kelebihan air pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau. Salah satu upaya untuk menanggulangi kekeringan tanaman pada lahan pertanian tadah hujan dengan penggunaan teknologi embung (water collector). Irigasi embung adalah teknologi pengairan yang dirancang sebagai kolam penampung air hujan dan air limpasan, yang berfungsi sebagai teknologi irigasi tepat guna untuk pertanian pada lahan pertanian tadah hujan. Setiap desa memiliki suatu kelompok tani dan forum berbasis gender ditingkat grassroot yang bergerak di bidang usahatani rumah tangga, yaitu Kelompok Wanita Tani (KWT). Melalui partisipasi Kelompok Wanita Tani pemerintah berusaha untuk mengoptimalkan fungsi embung untuk kebutuhan usaha tani rumah tangga. Kelompok Wanita Tani yang bekerjasama dengan stakeholders lain diharapkan mampu mengatasi masalah pemanfaatan air yang tidak maksimal dan tidak efesien untuk lahan pertaniannya. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan implementasi pemanfaatan dan pengelolaan embung yang dilakukan oleh anggota KWT Pertiwi, Desa Kucur, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. (2) Mendeskripsikan tingkat partisipasi wanita dalam pemanfaatan dan pengelolaan embung Desa Kucur, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. (3) Mendiskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi perempuan dalam pemanfaatan dan pengelolaan embung Desa Kucur, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. (4) Mendeskripsikan kendala yang dihadapi KWT Pertiwi dalam pemanfaatan dan pengelolaan embung Desa Kucur, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Tujuan-tujuan yang ada di dalam penelitian ini, dijawab dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Analisis deskriptif pada penelitian ini dibantu dengan langkah tabel skoring menggunakan bantuan pengukuran dengan skala likert. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa implementasi pada kegiatan pemanfaatan dan pengelolaan embung di Dusun Sumberbendo, Desa Kucur telah dilakukan sesuai dengan pedoman teknis pengelolaan yang diberikan oleh pemerintah. Partisipasi perempuan dalam pemanfaatan dan pengelolaan embung termasuk dalam kategori rendah. Hal ini dikarenakan vi anggota KWT Pertiwi tidak pernah dilibatkan dalam pengamatan dan evaluasi. Pengamatan evaluasi sepenuhnya dilakukan oleh Kelompok Tani Gemah Ripah III dan fasilitator. Faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi perempuan dalam pemanfaatan dan pengelolaan embung terdiri dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi karakteristik dan motivasi anggota faktor internal dalam kegiatan tergolong baik. Selanjutnya faktor eksternal meliputi kredibilitas fasilitator, dan dukungan kelembagaan. Kredibilitas fasilitator dalam kegiatan tergolong baik, sedangkan dukungan kelembagaan pada kegiatan sangat minim. Kendala yang terjadi pada kegiatan pemanfaatan dan pengelolaan embung meliputi kerusakan embung, kendala sosial kelembagaan, dan sarana dan prasarana.

English Abstract

Kucur Village, Dau district is one of the villages in Malang Regency which also had the same problem. The problem is the difficulty of obtaining irrigation water in the development of the agricultural sector to increase food production. Until now, Kucur Village has very limited irrigated agricultural land. This can be seen from the still high rainfed farming area which mostly spread in the northern region, in the Sumberbendo. The main problem faced in the development of rainfed agriculture land is the difficulty of controlling the water system that is the excess water in the rainy season and dry season drought. One effort to overcome the drought of crops on rainfed farming land with the use of embung technology (water collector technology). Embung irrigation are an irrigation technology designed as rainwater and runoff storage ponds, which function as appropriate irrigation technologies for agriculture on rainfed agricultural land. Each village has a farmer group and a gender-based forum at grassroot level engaged in household farming, the women farmers group. Through the participation of a group of women farmers, the government is trying to optimize the functioning of the embung for the needs of farmer household. A group of women farmers in cooperation with other stakeholders are expected to address the probem of unmaximal and ineficient utilization of water for agricultural land. This research aims to: (1) To describe the implementation of the utilization and management of embung conducted by members of Pertiwi women farmers group, Kucur Village, Dau District, Malang Regency. (2) To describe the participation of women in the utilization and management of embung of Kucur Village, Dau District, Malang Regency. (3) To describe the influencing factors the participation of women in the embung utilization and management of Desa Kucur, Dau District, Malang Regency. (4) To describe the constraints faced by Pertiwi women farmers group in the utilization and operation of embung Kucur Village, Dau District, Malang Regency. Researcher uses descriptive analysis method. Statistical descriptive analysis is used by researchers to answer all research objectives. Descriptive analysis in this research assisted by step scoring table using measurement with likert scale. Based on the research, it is known that the implementation of the embung utilization and management in Sumberbendo, Desa Kucur has been done in accordance with the technical guidance of the management provided by the government. Women's participation in the embung utilization and management belongs to the low category. This is because Pertiwi women farmers group members are never involved in observation and evaluation. Observation of the evaluation is fully undertaken by the Gemah Ripah III Farmer Group and the facilitator. Factors that affect the level of women's participation in the utilization and management of the embung consists of two factors, namely the internal factors and external factors. Internal factors include characteristics and motivation iv of the members of the internal factors in activities classified as good. The external factors is include credibility of facilitators, and institutional support. The credibility of the facilitator in activities classified as good, whereas institutional support on the activity was minimal. Problems that occur in the embung utilization and management consists damage of the embung, institutional social constraints, and facilities and infrastructure.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/913/051711486
Subjects: 300 Social sciences > 305 Groups of people > 305.4 Women > 305.42 Social role and status of women
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 21 Dec 2017 06:42
Last Modified: 13 Oct 2020 03:20
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7382
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item