Pengaruh Umur Pindah Tanam (Transplanting) Dan Pupuk Nitrogen Pada Pertumbuhan Dan Hasil Bayam Horenso (Spinacia oleracea L.)

Trihayuningtyas, Nia (2017) Pengaruh Umur Pindah Tanam (Transplanting) Dan Pupuk Nitrogen Pada Pertumbuhan Dan Hasil Bayam Horenso (Spinacia oleracea L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bayam merupakan tanaman sayuran yang banyak di konsumsi oleh masyarakat dunia, salah satu negara yang mengkonsumsi bayam adalah Indonesia. Jenis bayam yang kini mulai dikenal adalah bayam horenso. Produksi bayam di Indonesia dari tahun 2010 - 2014 mengalami fluktuatif. Penurunan produksi bayam terjadi pada tahun 2014 sebesar 5,09 persen, sedangkan pada tahun 2010 - 2013 terjadi peningkatan rata-rata sebesar 6,15 persen (BPS, 2016). Berdasarkan data tersebut perlu dilakukan suatu usaha untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil bayam. Peningkatan pertumbuhan dan hasil bayam dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam budidaya diantaranya umur pindah tanam (transplanting) dan pemberian pupuk salah satunya pupuk nitrogen (N). Pemindahan tanaman pada waktu yang salah atau kurang tepat akan menyebabkan stagnasi yang serius sehingga akan menghambat pertumbuhan tanaman. Unsur hara N merupakan sumber nutrisi yang sangat penting bagi tanaman untuk meningkatkan proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh umur pindah tanam (transplanting) bibit dan pemberian berbagai dosis pupuk nitrogen pada pertumbuhan dan hasil bayam horenso. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini yaitu umur pindah tanam (transplanting) dan pemberian dosis pupuk nitrogen berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil bayam horenso (Spinacia oleracea L). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai November 2016 di Sreen house Venus Orchid di Desa Tegal Weru Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Keadaan geogafis lahan penelitian terletak pada ketinggian ±700 mdpl, suhu rata-rata harian 20°C-26°C. Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa amplop, ember, gunting, Leaf Area Meter (LAM), penggaris, sekop, timbangan analitik, kantong semai dan oven. Bahan yang digunakan ialah benih horenso, polybag 5 kg, top soil, kompos, arang sekam, kertas HVS, pupuk Urea, KCl, dan SP36. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan kombinasi umur transplanting dan pemberian pupuk N sebagai perlakuan yang terdiri dari 6 taraf dosis dan di ulang sebanyak 4 kali. Perlakuan yang diterapkan antara lain TN1 : transplanting 7 hari + Pupuk Urea 200 kg ha-1, setara dengan 92 kg N ha-1, TN2 : transplanting 7 hari + Pupuk Urea 250 kg ha-1 setara dengan 115 kg N ha-1, TN3 : transplanting 7 hari + Pupuk Urea 300 kg ha-1 setara dengan 138 kg N ha-1, TN4 : transplanting 14 hari + Pupuk Urea 200 kg ha-1 setara dengan 92 kg N ha-1, TN5 : transplanting 14 hari + Pupuk Urea 250 kg ha-1 setara dengan 115 kg N ha-1, TN6 : transplanting 14 hari + Pupuk Urea 300 kg ha-1 setara dengan 138 kg N ha-1. Parameter pengamatan pertumbuhan meliputi panjang tanaman, jumlah daun, klorofil daun, luas daun, bobot konsumsi segar per tanaman dan bobot segar total tanaman. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analisis sidik ragam pada taraf 5%. Jika data dari kombinasi perlakuan diperoleh berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). v Pengaruh perlakuan umur pindah tanam (transplanting) dan pupuk nitrogen memberikan hasil yang nyata pada tanaman bayam horenso. Berdasarkan hasil analisis ragam memberikan hasil tertinggi pada perlakuan TN6 : transplanting 14 hari + Pupuk Urea 300 kg ha-1 setara dengan 138 kg N ha-1 pada parameter panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar konsumsi per tanaman dan bobot segar total tanaman. Sedangkan pada pengamatan kadar klorofil daun bayam horenso tidak berbeda nyata.

English Abstract

Spinach is vegetable plant which is consumed by many society in the world, Indonesia is one of the country consumes spinach. Spesies of spinach that has been known is horenso Japanese spinach. In Indonesia, production of spinach was fluctuate between 2010 and 2014. Spinach production declined in 2014 by 5.09 percent, in 2010-2013, meanwhile, has inclined at 6.15 percent (BPS, 2016). According to the data it is required an effort to promote the growth and yield of spinach. The proliferation of growth and yield of spinach are influenced by some factors in cultivating comprises of transplanting age and Nitrogen (N) fertilizing. Vegetable plant is one of plant propagated through seed, transplanting age is vitally important in cultivating technique. This research aims to determine effect of transplanting and applying dosage of Nitrogen fertilizer on the growth and yield of horenso spinach. The hypothesis proposed on this research is transplanting and Nitrogen fertilizer application affect on the growth and yield of horenso Japanese spinach (Spinacia oleracea L). The research was carried out in September until November 2016 in Screen house Venus Orchid at Desa Tegal Weru Dau District, Malang Regency. Geographically is located on altitude ±700 meters above sea level, average daily temperature 20°C-26°C degree. Tools and materials used are anvelope, bucket, scissors, leaf Area Meter (LAM), ruler, shovel, analytical scale, nursery tray and oven. Materials used are horenso seed, polybag 5 kg, top soil, compost, charcoal husk, HVS paper, Urea, KCl, and SP36 fertilizer. This research used Randomized Block Design (RBD) with combination of transplanting and Nitrogen fertilizer which consists of six dosage level and four replications. Treatment implemented are TN1 : 7 DAP + 200 kg ha-1 Urea fertilizer, equivalent to 92 kg N ha-1, TN2 : 7 days after transplanting + 250 kg ha-1 Urea fertilizer, equivalent to 115 kg N ha-1,TN3: 7 DAP + 300 kg ha-1 Urea fertilizer, equivalent to 138 kg N ha-1,TN4 : 14 DAP + 200 kg ha-1 Urea fertilizer, equivalent to 92 kg N ha-1, TN5: 14 DAP + 250 kg ha-1 Urea fertilizer equivalent to 115 kg N ha-1, TN6 : 14 days DAP + 300 kg ha-1 Urea fertilizer equivalent to 138 kg N ha-1. Obeservation parameter consists of plant length, number of leave, chlorophyll, leaf Area, fresh Consumption Weight and fresh weight of total crop. Data obtained scrutinized by Analysis of Variant at 5%. If data of treatment combination obtained a significant difference continued with Least Significance Different (LSD) test. Effect of transplanting and Nitrogen fertilizer gave a significant difference on horenso spinach. Based on analysis of variance gave the highest yield on TN6 treatment : 14 DAP + 300 kg ha-1 urea fertilizer equivalent to 138 kg N ha-1 on parameters plant length, number of leave, leaf area, fresh weight and fresh weight of total crop. While Chlorophyll content of horenso spinach is not significant difference.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/945/051712074
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.4 Cooking greens and rhubarb > 635.418 9 Spinach--Fertilizers
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 21 Dec 2017 04:18
Last Modified: 02 Nov 2020 03:57
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7371
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item