Problematika Nelayan Dalam Pendidikan Anak Di Pantai Ngliyep Kabupaten Malang Jawa Timur

Prastyo, Lukas Agustinus Dwi (2017) Problematika Nelayan Dalam Pendidikan Anak Di Pantai Ngliyep Kabupaten Malang Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia sangat berlimpah baik berupa sumberdaya hayati maupun sumberdaya non hayati, khususnya sumberdaya pada sektor perikanan karena luas laut yang dimiliki oleh Indonesia sangat luas dan mempunyai sumberdaya alam yang sangat banyak,. Sumberdaya alam yang banyak seharusnya bisa dimanfaatkan dengan baik agar bisa mendapatkan kesejahteraan masyarakatnya, banyaknya sumberdaya alam yang dimiliki oleh Indonesia seharusnya harus berimbang dengan sumberdaya manusia yang bermutu, salah satu indikator dari sumberdaya manusia yang bermutu adalah tingkat pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu usaha seseorang memperoleh kesempatan mendapatkan Kesejahteraan hidupnya karena jika ingin mendapatkan kesempatan mendapatkan kesejahteraannya harus bisa mempunyai ketrampilan maupun teori apa yang akan dilakukan Tujuan peneliti melakukan penelitian skripsi dipantai Ngliyep adalah untuk menggambarkan tentang pendidikan terakhir apa yang didapatkan oleh nelayan serta bagaimana kondisi sosial ekonomi nelayan dipantai Ngliyep dan mendiskripsikan kendala apa saja yang didapati oleh orang tua nelayan dalam memberikan kesempatan pendidikan kepada ananknya. Metode Penelian yang dipilih oleh peneliti adalah deskriptif kualitatif, dengan menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer meliputi tentang hasil observasi dan wawancara yang diteliti oleh peneliti dengan melakukan pengamatan secara langsung, sedangkan jenis data sekunder yang diperoleh secara tidak langsung seperti data penduduk,keadaan umum lokasi penelitian, data kelompok, dan peta lokasi. Pantai Ngliyep merupakan salah satu dusun yang terdapat di Desa Kedungsalam.Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang, Keadaan penduduk di Desa kedungsalam memiliki jumlah penduduk yang terbanyak dengan jenis kelamin perempuan dengan jumlah 6.433 sedangkan untuk jumlah penduduk yang berkelamin laki-laki sebanyak 5.736. Jumlah terbanyak usia pada Desa Kedungsalam berada pada usia yang produktif yang berusia dari 19-59 tahun dengan jumlah 7.132. Keadaan penduduk berdasarkan tingkat pendidikan berada paling banyak dijenjang pendidikan dasar yaitu SD sebanyak 4.550 jiwa dan SMP sebanyak 2.456 jiwa. Kebanyakan penduduk Desa Kedungsalam berprofesi sebagai buruh tani sebanyak 2.405 orang sedangkan orang yang berprofesi sebagai nelayan sebanyak 45 orang. Sarana dan prasarana yang terdapat Desa Ngliyep termasuk sudah lengkap seperti tempat ibadah, tempat kesehatan akan tetapi untuk tempat untuk pendidikan kurang karena yang terdapat didesa ini hanya ada pendidikan dijenjang pendidikan dasar saja. Kondisi sosial ekonomi sangat berperan penting dalam orang tua memberikan kesempatan pendidikan kepada anak-anaknya, indikator dari kondisi sosial ekonomi seseorang bisa dilihat dari jumlah tanggungan anak, umur orang tua, pendapatan, hak kepemilikan rumah, tabungan serta mata pencaharian. Masyarakat nelayan di pantai Ngliyep ini tidak berfokus pada hasil tangkapan ikan saja melainkan mempunyai pekerjaan lain seperti bertani dan beternak, jika cuaca laut tidak bagus dan pada musim paceklik masyarakat nelayan mempunyai mata pencaharian yang lain. Pendapatan yang didapatkan oleh masyarakat nelayan tidak bisa ditebak jika hanya menggandalkan hasil tangkapan ikan, karena cuaca dipantai Ngliyep ini tidak bisa ditebak, maka dari itu masyarakat nelayan di daerah ngliyep ini digolongkan menjadi nelayan samping utama yaitu lima puluh persen di laut dan lima puluh persen didarat. Sedangkan untuk disektor diluar perikanan pendapatan yang didapatkan rata-rata dalam sebulan berkisaran lima ratus ribu sampai delapan ratus ribu. Masyarakat nelayan di Pantai Ngliyep mempunyai kesadaraan untuk menabung, mereka mempunyai pandangan jika sesuatu terjadi mereka mempunyai tabungan berupa emas yang dibelinya saat mempunyai cukup uang, mereka berfikir membeli emas merupakan langkah yang tepat untuk menabung jika terjadi apa-apa bisa dijual sewaktu-waktu. Jumlah tanggungan anak sekolah dan usia merupakan indikator dari kondisi sosial ekonomi sesorang khususnya bagi nelayan yang ada di desa Ngliyep, anggota nelayan di bina mandiri merupakan sebagian besar nelayan muda yang berusia antara usia 26-50 tahun dimana dalam usia rentang ini merupakan usia yang masih sangat produktif untuk mencari kebutuhan serta mempunyai rata-rata tanggungan anak yang masih bersekolah sekitar satu sampai dua orang anak. Pemilikan kekayaan dan jenis tempat tinggal juga anaknya hingga keperguruan tinggi dan menjadikan anaknya menjadi sumberdaya manusia yang berkompeten,seperti peneliti menanyakan prihal pemilikan kekayan serta kepemilikan rumah yang ditempati oleh nelayan. Masyarakat nelayan di pantai Ngliyep ini mempunyai 2 lokasi permukiman yang berbeda ada yang mempunyai rumah di dekat pantai dan rumah di perkampungan dekat pantai.Pada bulan juni sering terjadi arus yang besar hingga air laut masuk ke dalam pemukiman warga yang ada didekat lokasi Pantai Ngliyep ini. Pemukiman yang berada dipantai ini kebanyakan merupakan rumah semi permanen dimana rumah yang dihuni adalah rumah yang terbuat dari kayu dan tanah yang dimiliki adalah tanah milik pemerintahan dan jenis kendaran yang dimilik. Pendidikan terakhir merupakan salah satu indikator dari sumberdaya manusia yang unggul. Akan tatapi jika hanya menggandalkan teori tanpa ada keterampilan, maka tidak akan bisa berjalan sesuai dengan keinginan yang diharapkan sebaliknya juga demikian, teori dan keterampilan harus dimiliki oleh seseorang dengan saling berimbang, Pendidikan nelayan Desa Kedungsalam adalah lulusan dijenjang pendidikan dasar yaitu SD dan SMP. Permasalahan yang sering dihadapi orang tua nelayan dalam pendidikan anak khususnya pendidikan formal tidak akan lepas dari beberapa faktor yeng sering terjadi seperti halnya biaya pendidikan yang mahal, kurangnya perhatian yang diberikan kepada pemerintah seperti contoh pemberian beasiswa kepada anak nelayan yang tidak bisa meneruskan sekolahnya, serta seberapa jauh pandangan atau pendapat orang tua terhadap betapa pentingnya pendidikan anak. Pandangan pendidikan yang terjadi pada masyarakat Nglieyp memiliki pandangan yang berbeda akan kesempatan pendidikan yang diberikan kepada anaknya. Pendidikan merupakan hak setiap anak mendapatkan kesempatan mendapatkan pendidikan minimal pendidikan dasar, masyarakat nelayan di tempat ini memandang pentingnya pendidikan untuk anaknya sudah sangat bagus kebanyakan anak di Desa Kedungsalam memiliki tingkat pendidikan Menengah. Tidak bisa dipungkiri lagi jarak merupakan salah satu kendala juga yang dialami oleh para anak dalam mendapatkan kesempatan memperoleh pendidikan.Jarak antara sekolah yang harus ditempuh untuk menuju kesekolah kurang lebih 10 km. kebanyakan anak nelayan di pantai Ngliyep bersekolah di daerah Donomulyo dan Pagak, bagi keluarga yang mempunyai kendaran motor maka anak akan diberikan fasilitas motor untuk menuju kesekolah walaupun mereka belum mempunyai sim dan belum cukup umur untuk mengendarai motor, dengan jalan yang berbelok-belok sangat berbahaya bagi anak jika dibiarkan mengendarai kendaraan sendiri, orang tua kurang lebih harus memberikan uang saku perhari 20 ribu yang digunakan anak untuk membeli bensin dan buat uang jajan. Biaya pendidikan juga merupakan salah satu faktor orang tua memberikan kesempatan pendidikan kepada anak hingga sampai keperguruan tinggi. Pendidikan Indonesia mempunyai program untuk mewajibkan anak harus mendapatkan pendidikan minimal 9 tahun, pemerintah memberikan bantuan kepada warga negara untuk mendapatkan pendidikan dengan mengratiskan sekolah pada jenjang pendidikan dasar, akan tetapi biaya untuk pendidikan menengah tidak diberlakukan hal yang sama karena untuk pendidikan menengah diatur oleh otnomi daerah masing-masing, seperti halnya saat peneliti menanyakan hal mengenai besarnya biaya yang dikeluarkan orang tua dimana masyarakat disana harus membayar spp anaknya tiap bulan 150 ribu belum juga uang buku. Bantuan beasiswa yang diberikan oleh pemerintah sangat membantu bagi warga nelayan yang masih memiliki tanggungan anak yang masih bersekolah, beasiswa merupakan hal yang dirasa sangat dibutuhkan oleh orang tua khususnya nelayan dengan adanya bantuan beasiswa tersebut, dirasa akan lebih sedikit mengurangi beban orang tua dalam membayar biaya pendidikan serta keperluan anak dalam bersekolah.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/902/051711997
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing > 639.209 2 Fishermen
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 21 Dec 2017 03:33
Last Modified: 01 Dec 2020 06:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7354
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item