Astutik, Dwi (2017) Model Pengelolaan Desa Wisata Berbasis Pada Pelaksanaan Program Minapolitan Dan Kearifan Lokal Masyarakat Desa Penataran Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pariwisata merupakan salah satu cara pemanfaatan sumber daya yang baik tanpa terlalu banyak merusak sumber daya yang ada agar dapat lebih berkelanjutan. Desa Penataran merupakan desa yang memiliki sumberdaya alam maupun sumberdaya budaya yang cukup baik. Sumberdaya alam dimaksudkan disini adalah potensi perikanan yang cukup besar, sedangkan sumberdaya budaya yang dimaksud adalah situs-situs sejarah yang merupakan peninggalan dari kerajaan majapahit (candi penataran dan beberapa situs sejarah lainnya) yang menjadikan desa ini sebagai desa wisata yang memiliki nilai edukasi. Dengan melihat kedua potensi tersebut maka sangat tepat bila Desa Penataran dijadikan sebagai suatu desa wisata yang memadukan antara potensi perikanan yang berkaitan dengan program minapolitan dan kearifan lokal yang berkaitan dengan kebudayaan masyarakat desa. Oleh karena itu peneliti akan membuat suatu model pengelolaan desa wisata yang memadukan antara program minapolitan dan kearifan lokal masyarakat Desa Penataran Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) Mengidentifikasi pelaksanaan program minapolitan berbasis budidaya ikan hias koi di Desa Penataran Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar, 2) Mengidentifikasi kearifan lokal masyarakat di Desa Penataran Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar dan 3) Menyusun model pengelolaan desa wisata dengan memadukan antara pelaksanaan program minapolitan dengan kearifan lokal masyarakat. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Mei – Juni 2017 di Desa Penataran Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur. Jenis penelitian pada penelitian ini adalah deskriptif dengan mengunakan motode deskriptif kualitatif. Objek Penelitian ini adalah proses pelaksanaan program minapolitan, kearifan lokal masyarakat dan pengelolaan wisata desa penataran, serta agen yang berperan dalam kegiatan tersebut. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi, sedangkan data sekunder diperoleh dari Kantor Desa Penataran, Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar, Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Blitar, Dinas Pariwisatadan Kebudayaan Kabupaten Blitar, buku, penelitian terdahulu, dan jurnal ilmiah terkait. Metode analisis data menggunakan analisis data kualitatif dengan langkah-langkah yaitu 1) reduksi data, 2) penyajian data, 3) penarikan kesimpulan dan verifikasi. Desa Penataran terletak pada 070 21’ - 07030’ Lintang Selatan dan 1100 10’ - 1100 40’ Bujur Timur dan berada pada ketinggian 198 mdp. Jumlah penduduk Desa Penataran terdiri dari 2.985 KK (Kepala Keluarga). Mata pencaharian masyarakatnya adalah sebagai petani, jasa/perdagangan, sektor industri, dan lain-lain. Tingkat pendidikan cukup baik yaitu dari SD hingga perguruan tinggi. Perikanan Kabupaten Blitar terdiri dari perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Jumlah perikanan tangkap pada tahun 2016 di Blitar 614.100 Kg/Tahun, sedangkan budidaya di Blitar untuk ikan konsumsi sebesar 16.305 Ton/Tahun dan untuk ikan hias sebesar 277.857.000 ekor. Hasil Perikanan budidaya di Kecamatan Nglegok pada 2015 untuk ikan konsumsi sebesar Rp. 22.946.600.000,- dan untuk ikan hias sebesar Rp. 75.191.700.000,-. Program minapolitan di Desa Penataran telah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari tingkat kesiapan kondisi infrastruktur, SDA, SDM, dan masyarakat, kelembagaan, dan teknologi pembudidaya di Desa Penataran terhadap pelaksanaan program minapolitan yang cukup baik. Tahapan pengembangan kawasan minapolitan secara umum terbagi menjadi: 1) tahap perencanaan yang diawali dengan perumusan sampai dengan sosialisasi konsep minapolitan kepada masyarakat, 2) tahap pelaksanaan pengembangan program minapolitan berupa pemberian paket-paket pendampingan secara teknis, seperti pelatihan, penyuluhan, dan teknologi, 3) tahap pengawasan dan evaluasi yang dilakukan tiap triwulan sekali dan akan dilanjutkan setiap tahun sekali. 4) tahap pelaporan dilakukan secara berkala dan berjenjang dari tingkat Kabupaten/Kota hingga tingkat pusat. Program minapolitan cukup memberi pengaruh terhadap kondisi ekonomi, dan sosial budaya. Pengaruh terhadap kondisi ekonomi terlihat dari infrastuktur di Desa Penataran yang cukup baik, volume produksi yang meningkat, teknologi dan informasi menjadi semakin banyak, pendapat pembudidaya yang cukup tinggi, usaha budidaya yang berkelanjutan dan pemasaran produk yang cukup baik. Dari kondisi sosial dapat dilihat dari adanya kelompok perikanan, jaringan pembudidaya yang semakin luas, tersedianya lapangan perkerjaan, pendidikan keluarga pembudidaya dan kesehatan yang baik, konsumsi yang cukup baik dan produktivitas lahan yang terus meningkat. Dari kondisi budaya, program minapolitan meyebabkan pergeseran budaya seperti kepercayaan masyarakat, sistem religi (upacara adat), kebiasaan-kebiasaan pembudidaya tidak terjadi pertentangan dan bahkan saling mendukung satu sama lain. Kearifan lokal yang terdapat di Desa Penataran antara lain yaitu 1) kebiasaan pembudidaya yang banyak melakukan usaha pembenihan daripada pembesaran, 2) pembagian pemanfaatan air di Dusun Pacuh. 3) pelarangan penebangan pohon di kawasan sumber pacuh, 4) gendurinan untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, 5) metek pari yang dilakukan sebelum proses pemanenan pari, 6) kirap dan upacara tumpeng agung nusantara 7) kepercayaan akan sumber mata air yang membawa berkah di komplek Candi Penataran, dan 8) kepercayaan akan kemujaraban doa dipetilasan syech subakhir. Kearifan lokal tersebut menjadi daya tarik wisata di Desa Penataran. Model Pengelolaan desa wisata yang diusulkan yaitu dalam bentuk pengelolaan desa wisata yang melibatkan stakeholder dari minapoitan yang terdiri dari DKP, UPTD dan sub-Raiser sebagai pengelola dan pengawas program minapolitan, kearifan lokal yang melibatkan masyarakat sekitar, pemangku adat dan tokoh masyarakat Desa Penataran, maupun pariwisata yang terdiri dari POKDARWIS, dinas PORBUDPAR, LP2BN, Saka pariwisata dan BPCB sebagai pengelola wiisata. Konsep pengelolaan dan pengembangan tema Edutourism Package (Paket Wisata Edukasi) yang merupakan akulturasi dari konsep minawisata itu sendiri dengan berbagai macam obyek wisata yang sudah ada di Kabupaten Blitar. Adapun konsep Edutourism Package ini meliputi wisata edukasi perikanan (education), wisata alam (environment), wisata sejarah (history), wisata budaya (culture) dan wisata hiburan (recreation). Model pengelolaan desa wisata ini diharapkan dapat menarik wisatawan lebih banyak lagi. Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis dapat memberikan saran sebagai berikut Pada pengelola, perlu meningkatkan kerjasama antara POKDARWIS, Masyarakat, Pemerintah serta pihak-pihak yang mengelola wisata yang terdapat disekitar Desa Penataran guna memperlancar pengelolaan dan pengembangan desa wisata. Pemerintah Kabupaten Blitar melalui DKP, dan Dinas PORBUDPAR perlu mengadakan penelitian lebih intensif terkairt budidaya ikan dan pelatihan terkait keterampilan menjadi tour guide serta ketrampilan membuat cenderamata/kerajinan. Pihak Peneliti, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait pengelolaan desa wisata, pelaksanaan program minapolitan dan kearifan lokal masyarakat Desa Penataran serta penelitian terkait pembagian kerja di dalam rumah tangga pembudidaya.
English Abstract
Panataran Village is designated as a minapolitan area in 2010. This make the Penataran Village has considerable fishery potential. The purpose of this research is to identify the implementation of minapolitan program in Penataran Village In Nglegok Sub-District Of The Blitar Regency. Data collection techniques used are interviews, questionnaires, observation, and documentation with the primary data and secondary data. The research method used is descriptive qualitative. The results show that the implementation of minapolitan program has been good running. This can be seen from the aspects in Minapolitan that have been done well. Implementation of minapolitan program in Penataran Village has been developed into a minawisata. The main attraction in this minapolitan is ornamental fish hatchery education, exhibition events and ornamental fish auction.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2017/950/051712490 |
Uncontrolled Keywords: | Program Minapolitan. |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.4 Secondary industries and services > 338.47 Services and specific products > 338.479 1 Services and specific products (Geography and travel) |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 21 Dec 2017 02:16 |
Last Modified: | 07 Dec 2020 08:07 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7331 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |