Ningtyas, Devia Intan (2017) Pengaruh Variasi Bioaktivator Dan Dosis Kotoran Sapi Terhadap Kualitas Kompos Dari Limbah Kulit Buah Kopi Dan Aplikasi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Selada (Lactuca sativa L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Limbah kulit buah kopi merupakan hasil panen yang dimanfaatkan sebagai bahan baku kompos. Pembuatan kompos dapat ditambahkan dengan limbah lain untuk menambah bahan organik kompos. Kotoran sapi adalah salah satu limbah yang dapat memperkaya bahan organik. Pembuatan kompos membutuhkan waktu yang lama, namun dapat dipercepat dengan menambahkan bioaktivator. Kompos yang telah matang dapat diaplikasikan ke media tanam untuk mencukupi unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi bioaktivator dan dosis kotoran sapi terhadap kualitas kompos limbah kulit buah kopi dan aplikasi terhadap pertumbuhan dan hasil selada. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kompos Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Karangploso, Malang pada bulan Februari-Juli 2017. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok faktorial (RAKF) dengan 2 faktor, faktor pertama yaitu 4 variasi bioaktivator dan faktor kedua yaitu 3 dosis kotoran sapi sehingga didapatkan 12 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu 1. D1S1: EM4 + 2 kg kotoran sapi; 2. D2S1: Moebillin + 2 kg kotoran sapi; 3. D3S1: Petrofast + 2 kg kotoran sapi; 4. D4S1: Decoprima + 2 kg kotoran sapi; 5. D1S2: EM4 + 4 kg kotoran sapi; 6. D2S2: Moebillin + 4 kg kotoran sapi; 7. D3S2: Petrofast + 4 kg kotoran sapi; 8. D4S2: Decoprima + 4 kg kotoran sapi; 9. D1S3: EM4 + 6 kg kotoran sapi; 10. D2S3: Moebillin + 6 kg kotoran sapi; 11. D3S3: Petrofast + 6 kg kotoran sapi; 12. D4S3: Decoprima + 6 kg kotoran sapi. Hasil penelitian diuji dengan Analysis of Variance untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan, apabila didapatkan pengaruh nyata maka dilanjutkan menggunakan uji BNT (Beda nyata Terkecil) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi bioaktivator Decoprima (D4) dan dosis kotoran sapi 6 kg (S3) berpengaruh nyata terhadap pH dan memiliki nilai pH kompos tertinggi sebesar 6,01 (D4) dan 6,06 (S3). Dosis kotoran sapi 2 kg (S1) menunjukkan nilai penyusutan kompos tertinggi (34,64%) dibandingkan dengan dosis kotoran sapi 4 kg (S2) (32,22%) dan 6 kg (S3) (25,68%). Dilain pihak aplikasi variasi bioaktivator dan dosis kotoran sapi tidak berpengaruh nyata terhadap mutu kompos, antara lain kadar air (51,66%-57,67%), N-total (2,15%-2,60%), C-organik (21,40%-24,91%) dan C/N rasio (8,81-11,15). Sifat fisik kompos aroma dan warna masing-masing menunjukkan berbau tanah dan coklat tua-coklat kehitaman. Aplikasi bioaktivator dan dosis kotoran sapi pada kompos limbah kulit buah kopi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman selada (19-22 helai), tinggi tanaman selada (20,88-24,21 cm) dan berat segar tanaman selada (250-350 g).
English Abstract
Coffee husk waste produced from the harvest can be used as raw material for compost. The composting can be added with other ingredients to add the organic material. Cow manure is the one ingredient that can be added to enrich organic materials. Composting process aften require a long time, but it can be accelerated by adding a bioactivator. The finished compost can be applied to the plant to meet crop nutrient elements. The purpose of this research was to determine the effect of bioactivator varation and doses of cow manure on the quality of compost from coffee husk waste and it’s application to growth and lettuce yield. This research was conducted at Compost House of Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Karangploso, Malang on February-July 2017. This research used factorial randomized block design with 2 factors: 4 variation of bioactivator and 3 doses of cow manure. The research used 12 treatment and 3 replication: 1. D1S1: EM4 + 2 kg cow manure; 2. D2S1: Moebillin + 2 kg cow manure; 3. D3S1: Petrofast + 2 kg cow manure; 4. D4S1: Decoprima + 2 kg cow manure; 5. D1S2: EM4 + 4 kg cow manure; 6. D2S2: Moebillin + 4 kg cow manure; 7. D3S2: Petrofast + 4 kg cow manure; 8. D4S2: Decoprima + 4 kg cow manure; 9. D1S3: EM4 + 6 kg cow manure; 10. D2S3: Moebillin + 6 kg cow manure; 11. D3S3: Petrofast + 6 kg cow manure; 12. D4S3: Decoprima + 6 kg cow manure. The data obtained was processed using Analysis of Variance and if there is a real effect it will be continued using BNT test (Least Significant Differences) with 5% level. The results showed the application of bioactivator Decoprima (D4) and doses of 6 kg cow manure (S3) significantly and the highest value of pH compost 6,01 (D4) and 6,06 (S3). The dose of 2 kg cow manure (S1) showed the highest compost shrinkage value (34.64%) compared to the 4 kg dose cow manure (S2) (32,22%) and 6 kg (S3) (25,68%). On the other hand, the application of bioactivator variation and doses of cow manure did not significantly affect the quality of compost, including water content (51,66% -57,67%), N-total (2,15% -2,60%), C-organic (21,40% -24,91%) and C / N ratio (8,81-11,15). The physical properties of the aroma compost showed the smell of soil and the color of compost is dark brown. The application of bioactivator and doses of cow manure on coffee husk waste compost did not significantly affect the number of plant leaves (19-22 strands), plant height (20,88-24,21 cm) and fresh weight of plant (250-350 g).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2017/937/051712029 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.8 Fertilizers, soil conditioners, growth regulators > 631.87 Vegetables manures and converted household garbage > 631.875 Compost |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah |
Depositing User: | Yusuf Dwi N. |
Date Deposited: | 20 Dec 2017 02:49 |
Last Modified: | 01 Oct 2020 06:11 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7271 |
Actions (login required)
View Item |