Terdapat Interaksi Antara Biostimulan Dan Populasi Bakteri Pelarut Fosfat Dalam Rangka Peningkatan Produktivitas Padi Gogo (Oryza sativa L.) Varietas Situ Patenggang

Sitanggang, Pebriyanty (2017) Terdapat Interaksi Antara Biostimulan Dan Populasi Bakteri Pelarut Fosfat Dalam Rangka Peningkatan Produktivitas Padi Gogo (Oryza sativa L.) Varietas Situ Patenggang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Produksi padi nasional secara umum berasal dari produksi padi sawah dan padi bukan sawah. Produksi padi bukan sawah dapat meliputi padi gogo yang dihasilkan dari lahan kering. Lahan kering di Indonesia saat ini seluas 50,5 juta ha yang dimanfaatkan sebanyak 65%, dimana sebagai tegalan seluas 8,6 juta ha, sebagai ladang seluas 3,2 juta ha, sebagai tanaman kayu-kayuan seluas 8,7 juta ha dan sebagai perkebunan seluas 12,1 juta ha (Rusono, 2014). Tingkat produktivitas tanaman padi sawah menurun dengan bertambahnya jumlah penduduk yang disebakan oleh alih guna lahan. Maka, diperlukan beberapa upaya yaitu memanfaatkan lahan kering untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi. Upaya yang dilakukan adalah dengan aplikasi biostimulan. Biostimulan adalah senyawa organik yang dapat menstimulasi proses alami yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Biostimulan mempunyai beberapa macam kategori diantaranya adalah inokulan mikroba sebagai PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria), asam humat, asam-asam fulvat, ekstrak rumput laut, hidrolisat protein dan asam amino (Calvo et al.,2014). Biostimulan yang digunakan pada penelitian ini adalah asam humat dan ekstrak rumput laut. Penelitian dilakukan di rumah kaca, laboratorium kimia, laboratorium mikrobiologi dan laboratorium biologi molekuler di Pusat Penelitian Bioteknologi dan Biondustri Indoensia, Bogor. Penelitian dimulai pada bulan Juni 2016 hingga April 2017. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang memiliki 18 kombinasi perlakuan asam humat, ampas rumput laut, dan ekstrak rumput laut terdiri dari konsentrasi yang berbeda dan 5 kali ulangan sehingga total perlakuan sebanyak 90 perlakuan. Analisis tanah yang dilakukan adalah analisis kimia (pH, C-organik dan P tersedia), biologi (total populasi bakteri pelarut fosfat) dan dilanjutkan dengan analisis biologi molekuler yaitu isolasi DNA pada bakteri pelarut fosfat. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa kombinasi perlakuan biostimulan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman padi gogo secara vegetatif dan generatif. Pengaruh dari biostimulan memberikan respon yang berbeda dan hasil yang bervariasi pada tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, panjang akar, biomassa akar dan produktivitas tanaman padi gogo. Namun, pemberian konsentrasi yang berbeda pada ekstrak rumput laut tidak memiliki pengaruh yang nyata dan untuk ampas rumput laut dengan konsentrasi berbeda pun juga demikian. Selain itu, pemberian biostimulan kategori asam humat mampu meningkatkan pH tanah, C-organik, dan P tersedia, dan jumlah populasi bakteri pelarut fosfat.

English Abstract

National rice production in general comes from the production of wetland paddy and non-rice paddy. Paddy rice production can include upland rice produced from dry land. Indonesia's dry land area of 50.5 million ha is utilized as much as 65%, of which 8.6 million ha as a field, as 3.2 million ha of fields, as a timber plantation of 8.7 million ha and as Plantation area of 12.1 million ha (Rusono, 2014). The level of productivity of wetland crops decreases with the increase of population caused by land use change. So, it takes some effort that is utilizing dry land to increase rice productivity. The effort is to apply biostimulant. Biostimulants are organic compounds that can stimulate natural processes that can affect plant growth and development. Biostimulants have several categories including microbial inoculants as PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria), humic acid, fulvic acids, seaweed extracts, protein hydrolysates and amino acids (Calvo et al., 2014). Biostimulant used in this research is humic acid and seaweed extract. The research was conducted at Greenhouse, chemical laboratory, microbiology laboratory and biology molecular laboratory of Indonesian Research Institute For Biotechnology and Biondustri Bogor. The study was started from June 2016 to April 2017. The design was complete randomized design (RAL) which had 18 combinations of humic acid treatment, seaweed weed, and seaweed extract consisting of different concentrations and 5 replications so that the total treatment was 90 treatment. Soil analysis was carried out were chemical analysis (pH, C-organic and P available), biology (total population of phosphate solvent bacteria) and followed by molecular biology analysis ie DNA isolation on solvent phosphate bacteria. Based on the results of the research, it is known that the combination of biostimulant treatment can increase the growth of vegetative and generative gogo rice plants. The effects of biostimulants gave different responses and varying results on plant height, leaf number, number of tillers, root length, root biomass and productivity of upland rice. However, the administration of different concentrations of seaweed extract has no significant effect and for seaweed weeds with different concentrations. In addition, the provision of biostimulant categories of humic acid is able to increase soil pH, C-organic, and P available, and population of bacterial solvent phosphate.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/894/051711111
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.8 Fertilizers, soil conditioners, growth regulators > 631.86 Organic fertilizers
Divisions: Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 19 Dec 2017 01:28
Last Modified: 28 Sep 2020 17:51
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7183
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item