Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kasar Etanol Cacing Laut Nereis sp., Cacing Tanah Eisenia Foetida, Dan Cacing Tanah Lumbricus Rubellus Terhadap Salmonella Typhi

Apriyandi, Panji Achmad (2017) Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kasar Etanol Cacing Laut Nereis sp., Cacing Tanah Eisenia Foetida, Dan Cacing Tanah Lumbricus Rubellus Terhadap Salmonella Typhi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salmonella typhi merupakan bakteri gram negatif yang menyebabkan infeksi sistemik dan demam tifoid pada manusia. Pengobatan demam Selain menggunakan antibiotik sintetik juga dapat diobati dengan antibiotik dari cacing. Pemanfaatan cacing sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit telah dikenal sejak lama. Senyawa antibakteri pada cacing dapat diperoleh dari ekstraksi dengan pelarut etanol. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa ekstrak cacing laut Nereis sp., cacing tanah Eisenia foetida, dan cacing tanah Lumbricus rubellus memiliki manfaat sebagai antibakteri. Masih belum banyak penelitian mengenai aktivitas antibakteri dengan pelarut etanol terhadap bakteri Salmonella typhi maka dilakukan penelitian “Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kasar Etanol Cacing Laut Nereis Sp., Cacing Tanah Eisenia foetida dan Cacing Tanah Lumbricus rubellus”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya aktivitas antibakteri pada cacing laut Nereis sp., cacing tanah Eisenia foetida,dan cacing tanah Lumbricus rubellus terhadap bakteri Salmonella typhi yang diekstraksi dengan menggunakan pelarut etanol. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Keamanan Hasil Perikanan, Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Malang dan Laboratorium Universitas Negeri Malang, pada Bulan Februari - Juni 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental. Dilakukan uji daya hambat dengan metode difusi cakram konsentrasi ekstrak 0 ppm, 10 ppm, 100 ppm, 1.000 ppm, 10.000ppm, 100.000 ppm dan kontrol positif dengan 3 kali ulangan. Selanjutnya uji MIC dengan mengukur nilai OD (optical density) 3 kali ulangan menggunakan spektrofotometer (ƛ 686 nm). Hasil penurunan absorbansi pada MIC dilanjutkan uji MBC yaitu mengamati kekeruhan yang mengindikasikan ekstrak cacing bersifat bakteristatik atau bakterisidal. Selanjutnya dilakukan pengamatan bakteri dengan pewarnaan sederhana perbesaran 100 kali pada mikroskop cahaya kemudian dilakukan pengamatan morfologi dengan Scanning Electron Microscope (SEM) perbesaran 15000 kali dari hasil MIC yang mengalami penurunan OD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak cacing laut Nereis sp. mempunyai aktivitas antibakteri dengan adanya daya hambat pada 100.000 ppm:2,15 mm, daya hambat ekstrak cacing tanah Eisenia foetida pada 10.000 ppm:2,57 mm dan 100.000 ppm:3,63 mm, serta daya hambat ekstrak cacing tanah Lumbricus rubellus pada 10.000 ppm:2,86 mm dan pada 100.000 ppm:3,93 mm. Nilai MIC ekstrak cacing laut Nereis sp. didapatkan hasil ΔOD:100.000 ppm, ekstrak cacing tanah Eisenia foetida dan cacing tanah Lumbricus rubellus didapatkan hasil ΔOD dari konsentrasi 12.500 ppm, 25.000 ppm, 50.000 ppm, dan 100.000 ppm. Hasil MBC ekstrak ketiga cacing bersifat bakteristatik pada konsentrasi 12.500 ppm, 25.000 ppm, 50.000 ppm, dan 100.000 ppm. Hasil SEM menunjukkan adanya pengkerutan pada bakteri Salmonella typhi yang terpapar ekstrak ketiga cacing. Sebaiknya konsentrasi ekstrak ditingkatkan lagi pada Ekstrak kasar etanol cacing laut Nereis sp., cacing tanah Eisenia foetida, dan cacing tanah Lumbricus rubellus serta dilakukan purifikasi untuk mendapatkan ekstrak yang benar – benar murni

English Abstract

Various studies have shown that extracts of marine worm Nereis sp., earthworm Eisenia foetida, and Lumbricus rubellus earthworm have benefit as an antibacterial. The antibacterial compound in the worms can be obtained by solvent extraction of ethanol. To find out presence or absence antibacterial activity in extracts of worms it was tested the inhibitory power using disc diffusion methods with concentration of worms ethanol crude extracts (0 ppm, 10 ppm, 100 ppm, 1,000 ppm, 10,000 ppm, 100,000 ppm). MIC and MBC test was observed with concentration worms ethanol crude extracts (0, 12,500, 25,000, 50,000 and 100,000 ppm). The exposure effect of extracts on bacterial was observed by light microscopy with simple coloring magnification of 100 times then bacterial morphology performed by observations with Scanning Electron Microscopy (SEM) magnification of 15000 times. The results showed that extracts of marine worm Nereis sp. have antibacterial activity by having inhibitory zone diameter at 100.000 ppm:2.15 mm, Eisenia foetida earthworm extracts have inhibitory zone diameter at 10.000 ppm:2,57 mm and 100.000 ppm:3,63-mm, and Lumbricus rubellus earthworm have inhibitory zone diameter at 10.000 ppm:2.86 mm and at 100.000 ppm:3,93 mm. MIC values marine worm Nereis sp. Extracts was obtained the results at ΔOD:100.000 ppm, MIC values extracts of earthworm Eisenia foetida and Lumbricus rubellus earthworm was obtained the results at ΔOD:12.500 ppm – 100.000 ppm. The results MBC of worms extract is not bactericidal. The SEM results showed wrinkles on Salmonella typhi bacteria was exposed to the worms extract.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/918/051712283
Uncontrolled Keywords: Salmonella typhi, Nereis sp., Eisenia foetida, dan Lumbricus rubellus
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 579 Natural history of microorganisms, fungi, algae > 579.3 Prokaryotes > 579.34 Facultatively anaerobic gram-negative rods > 579.344 Salmonella
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 15 Dec 2017 08:11
Last Modified: 02 Dec 2020 16:01
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7116
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item