Uji Efektivitas Berbagai Media Selektif Untuk Isolasi Trichoderma spp. Dari Tanah Pada Berbagai Lahan Yang Berbeda

Nikmah, Binti Miftakhun (2017) Uji Efektivitas Berbagai Media Selektif Untuk Isolasi Trichoderma spp. Dari Tanah Pada Berbagai Lahan Yang Berbeda. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Trichoderma sp. merupakan salah satu jamur tanah yang tersebar luas dan hampir dapat ditemui di lahan pertanian ataupun hutan. Trichoderma sp. banyak digunakan sebagai agens hayati karena memiliki kemampuan antibiosis, parasitisme, dan kompetisi. Permasalahan yang masih banyak ditemui di masyarakat adalah petani masih bergantung pada penggunaan fungisida dalam teknik pengendalian penyakit. Penggunaan fungisida sintetis selain dapat menimbulkan kerusakan tanah juga dapat meninggalkan residu di dalam tanah dan tanaman sehingga menyebabkan kerusakan ekosistem, berkurangnya mikroorganisme tanah, dan kerentanan tanaman. Isolasi Trichoderma spp. dari tanah seringkali sulit karena pesatnya pertumbuhan jamur tanah lainnya pada media agar biasa yang dapat menghambat pertumbuhan Trichoderma sp.. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah memperoleh media efekif untuk isolasi Trichoderma spp. dari tanah dan mengetahui pengaruh pengelolaan lahan terhadap keanekaragaman spesies Trichoderma spp. pada berbagai lahan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Sentral Ilmu Hayati Universitas Brawijaya Malang. Pengambilan sampel tanah uji dari hutan raya R. Suryo, Cangar dan sampel tanah dari lahan krisan milik Kelompok Tani bunga krisan Mulyo Joyo di desa Sidomulyo, Batu. Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari sampai bulan Juli 2017. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei, eksplorasi dan komparasi. Pelaksanaan penelitian terdiri dari dua unit percobaan, yang pertama uji efektivitas media selektif untuk isolasi Trichoderma sp. dengan menggunakan 4 media yaitu PDAC (Potato Dextrose Agar + Chloramphenichol), RBC (Rose bengal + Chloramphenichol), PDACP (Potato Dextrose Agar + Chloramphenichol + propamocarb), dan RBCP (Rose bengal + Chloramphenichol + propamocarb). Percobaan kedua untuk melihat kelimpahan jenis Trichoderma spp. dari 4 lahan yang berbeda yaitu lahan krisan PHT, lahan krisan konvensional I, lahan krisan konvensional II, dan lahan hutan. Hasil uji efektivitas media selektif untuk isolasi Trichoderma sp., menunjukkan bahwa media RBCP dan RBC merupakan media yang lebih efektif dibanding media PDAC dan PDACP karena mampu menumbuhkan Trichoderma sp., meskipun belum selektif karena Penicillium sp. dan Fusarium sp. masih mampu tumbuh pada media. RBC merupakan media buatan yang mengandung rose bengal yang menghambat pertumbuhan jamur dan khamir, dan kloramfenikol sebagai antibakteri. Sedangkan RBCP merupakan media RBC yang ditambahkan propamocarb hydrochloride sebagai antimjaur. Hasil eksplorasi Trichoderma sp. dengan media RBC dan RBCP pada lahan krisan PHT yaitu T. viride, T. harzianum dan T. longibrachiatum. Pada lahan krisan konvensional I didapatkan 2 spesies Trichoderma sp. yaitu T. koningii dan T. harzianum. Pada pada lahan konvensional II ditemukan 1 spesies Trichoderma sp. yaitu T. harzianum. Sedangkan lahan hutan didapatkan 2 spesies Trichoderma sp. yaitu T. koningii dan T. viride.

English Abstract

Trichoderma sp. is one of the soil fungi and almost can be found in agricultural lands or forest. Trichoderma sp. widely used as a biological agent to control soil pathogens because it has the ability of antibiosis, parasitism, and competition. The problem that is still widely found in the community is that farmers still depend on the use of fungicides in disease control techniques. The use of synthetic fungicides in addition to causing soil damage can also leave residues in the soil as well as crops causing ecosystem damage, reduced microorganisms in it, and crop susceptibility. In addition, to isolate Trichoderma spp. from soil is often difficult because of the rapid growth of other soil fungi on ordinary media that can inhibit the growth of Trichoderma sp. The purpose of this research is to obtain an effective media for the isolation of Trichoderma spp. from the soil and know the effect of land management on the diversity of species Trichoderma spp. on various lands. The research was conducted at Central Laboratory of Biological Sciences Universitas Brawijaya, Malang. Sampling of test ground from R. Suryo, Cangar and chrysanthemum field belonging to Chrysanthemum Group of Mulyo Joyo in Sidomulyo village, Batu. The research started from February to July 2017. The research was conducted by using survei method, exploration and comparison. The implementation of the research consisted of two experimental units, the first being to test the effectiveness of Selective Media Trichoderma sp. using four media, namely PDAC (Potato Dextrose Agar Chloramphenichol), RBC (Rose bengal Chloramphenichol), PDACP (Potato Dextrose Agar Chloramphenichol propamocarb hydrochloride), and RBCP (Rose bengal Chloramphenichol propamocarb hydrochloride). The second experiment to see the diversity of Trichoderma spp. from various field uses soil samples from 4 different areas i.e IPM chrysanthemum, first conventional chrysanthemum field, second conventional chrysanthemum field and forest. The results of effectiveness test of a selective medium for Trichoderma spp. indicated that RBCP and RBC are more effective than PDAC and PDACP because they are able to grow Trichoderma sp., although Penicillium sp. and Fusarium sp. are still growing, but the numbers are fewer than on the PDAC and PDACP. RBC is an artificial medium containing rose bengal as an inhibitory growth of fungi and yeast, and chloramphenicol as antibacterial. While RBCP is an RBC that added propamocarb hydrolcoride as an anti-fungal. RBC and RBCP are then used for exploration of Trichoderma sp. on chrysanthemum field and forest. Species Trichoderma sp. most commonly found in the IPM chrysanthemum field of 3 Trichoderma species, including T. viride, T. harzianum and T. longibrachiatum. In the first conventional chrysanthemum field obtained 2 species of Trichoderma sp. namely T. viride and T. harzianum. In the second conventional chrysanthemum found 1 species of Trichoderma sp. namely T. harzianum. While In forest obtain 2 species of Trichoderma sp. are T. koningii and T. viride.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/852/051711069
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests > 632.4 Fungus diseases
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 15 Dec 2017 03:13
Last Modified: 15 Nov 2023 08:25
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7089
[thumbnail of BINTI MIFTAKHUN NIKMAH.pdf] Text
BINTI MIFTAKHUN NIKMAH.pdf

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item