Agustina, Yeni (2017) Keragaman Jamur Endofit Akar Dan Pengaruhnya Terhadap Intensitas Penyakit Karat Daun (Puccinia polysora Underw) Pada Beberapa Varietas Jagung (Zea mays L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jagung memiliki peranan penting dalam pembangunan pertanian secara nasional maupun internasional serta terhadap ketahanan pangan dan perbaikan perekonomian. Akan tetapi masih banyak permasalahan dalam budidaya jagung, sehingga membuat produksi jagung rendah. Rendahnya produksi jagung dikarenakan Organisme Penggaung Tanaman (OPT), Salah satu gangguan patogen yang menyebabkan kerugian pada tanaman jagung adalah penyakit karat daun yang disebabkan oleh jamur Puccinia polysora. Jamur menyerang tanaman jagung pada fase pertumbuhan generatif hingga masa panen terutama. Salah satu pengendalian yang dilakukan adalah dengan pemanfaatan jamur endofit sebagai ketahanan induksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAK ( Rancangan Acak Kelompok) dengan Analisis Ragam menggunakan uji lanjut Duncan taraf Kesalahan 5% dan dengan perhitungan Keaneragaman (H’), Keseragaman (E) dan Dominansi (C) jamur endofit. Pengamatan intensitas penyakit karat daun jagung dilakukan seminngu sekali dimulai pada umur jagung 42 hari setelah tanam hingga 91 hari setelah tanam dengan menggunakan metode skoring, sedangkan untuk panen dilakukan dengan menghitung berat 5 tongkol, berat pipil, rendemen dan berat perplot. Hasil penelitian antara lain jamur Puccinia polysora biasa menyerang daun tanaman jagung ketika tanaman sudah mamasuki fase generatif tanaman hingga panen. Gejala karat daun P. polysora di lapang baru nampak ketika tanaman berumur 27 HST akan tetapi pengamatan secara intensif dilakukan pada umur 42 HST hingga 91 HST. Dengan gejala di tandai adanya bercak kecil berwarna cokelat kemerahan seperti karat pada permukaan daun dan tepung berwarna cokelat kemerahan dari dalam bercak dan gejala penyakit karat ini umumnya muncul setelah terbentuknya bunga jantan (fase generatif). Terdapat 10 varietas tanaman jagung, 5 diantaranya sebagai varietas uji untuk pelepasan varietas baru, sedangkan 5 varietas lain sebagai pembanding. Dari 10 varietas tersebut mengalami serangan penyakit karat daun dengan intensitas penyakit yang berbeda-beda setiap varietasnya. 10 varietas tanaman jagung (BMD57, BMD58, BMD59, BMD60, TF8016, BISI18, DK95, P35, NK212 dan PERTIWI2) yang ditanam tersebut telah terserang penyakit karat daun dengan intensitas penyakit yang kategori ketahanannya tergolong “Agak Tahan”, akan tetapi kategori ketahanan tersebut berubah menjadi “Tahan” ketika dikonversi menjadi nilai Indek gabungan antara indek intensitas penyakit dengan indek produksi, sehingga dengan Kategori ketahanan yang masih terbilang rendah tanaman jagung masih dapat ber produksi. Dari 5 varietas ( BMD58, BMD60, BISI18, DK95 dan PERTIWI2) tanaman jagung yang di ambil untuk dilakukan eksplorasi akar jamur endofit pada tanaman jagung telah menghasilkan 19 Spesies yang masuk ke dalam 7 genus diantaranya Penicillium sp., Trichoderma sp., Colletotrichum sp., Botrytis sp., Chepalosporium sp., Fusarium sp., Curvularia sp. Dari semua jamur endofit yang didapat tersebut nilai Keaneragaman (H’) tergolong Rendah – sedang, Keseragaman (E) tergolong Rendah semua dan Dominansi (C) tergolong Rendah juga hal ini berarti tidak ada yang mendominasi.
English Abstract
Corn has an important role in national and international agricultural development and on food security and economic improvement. But there are still many problems in the cultivation of maize, thus making corn production low. The low production of maize is caused by Plant Crop Organism (OPT). One of the pathogenic disturbance that causes losses in corn plant is leaf rust disease caused by Puccinia polysora fungus. Mushrooms attack the corn plants in the generative growth phase until the harvest period mainly. One of the controls performed is with the utilization of endophytic fungi as induction resistance. The method used in this research is RAK (Randomized Block Design) with Variety Analysis using Duncan Advanced Test of 5% Error level and with Calculation of Uniformity (H '), Uniformity (E) and Dominance (C) of Endofit Fungus. The observation of the intensity of the rust disease of maize leaf was done once starting at corn age 42 days after planting up to 91 days after planting by using the scoring method, while for the harvest was done by calculating the weight of 5 cob, the weight of pipil, the rendement and the weight of the plot. The results of other studies Puccinia polysora fungus commonly attack the leaves of corn plants when the plants have entered the phase of generative plants to harvest. The phenomenon of P. polysora leaf stain in the new field appears when the plant is 27 HST but intensive observation is done at the age of 42 HST to 91 HST. With symptoms in marking the presence of small reddish brown patches such as rust on the surface of leaves and reddish-brown flour from the spots and symptoms of rust diseases generally appear after the formation of male flowers (generative phase). There are 10 varieties of corn plants, 5 of them as test varieties for the release of new varieties, while 5 other varieties as comparison. Of the 10 varieties experienced leaf rust disease with the intensity of different diseases of each variety. 10 varieties of maize (BMD57, BMD58, BMD59, BMD60, TF8016, BISI18, DK95, P35, NK212 and PERTIWI2) were planted with leaf rust disease with disease intensity whose resistance category was classified as "Somewhat Resistant" but the resistance category Changed to "Hold" when converted to the combined index value between the disease intensity index and the Production Index, so that with the low endurance category the corn plant can still produce. Of the 5 varieties (BMD58, BMD60, BISI18, DK95 and PERTIWI2) of corn crops taken to undertake root exploration of endophytic fungi in corn plants has produced 19 species that belong to 7 genera including Penicillium sp., Trichoderma sp., Colletotrichum sp. , Botrytis sp., Chepalosporium sp., Fusarium sp., Curvularia sp. Of all the endophytic fungi obtained, the value of Diversity (H ') is moderate Low-moderate, Uniformity (E) is classified Low all and Dominance (C) Classified Low also this means no dominating.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2017/867/051711084 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.1 Cereals > 633.15 Corn > 633.159 028 5 Corn (diseases- Computer Application) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman |
Depositing User: | Yusuf Dwi N. |
Date Deposited: | 14 Dec 2017 07:27 |
Last Modified: | 10 Dec 2021 07:19 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7045 |
Preview |
Text
Yeni Agustina.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |