Sartika, Lyania (2017) Pengaruh Struktur Anatomi Daun Jagung Pipil (Zea mays L.) Terhadap Intensitas Penyakit Hawar Daun (Helminthosporium maydis). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jagung merupakan salah satu tanaman serealia yang masuk kedalam tanaman pangan dan banyak dikonsumsi sebagai pengganti nasi oleh sebagian masyarakat. Kandungan karbohidratnya yang cukup tinggi menjadikan kebutuhan jagung meningkat setiap tahunnya. Peningkatan produktivitas jagung terus diusahakan untuk memenuhi kebutuhan nasional, salah satu caranya adalah dengan penggunaan bibit unggul. Penggunaan bibit unggul dinilai lebih efektif dalam kegiatan budidaya karena kejelasan benih dan rendahnya infeksi penyakit. Meskipun demikian, pelepasan varietas untuk bibit unggul perlu diadakan pengujian ketahanan terhadap penyakit penting pada tanaman tersebut, salah satunya adalah penyakit Hawar Daun Jagung yang disebabkan oleh jamur Helminthosporium maydis. Penyakit ini merupakan penyakit penting kedua setelah penyakit Bulai. Pengujian ketahanan setiap varietas dapat dilihat dari anatomi tanaman seperti ketebalan epidermis, kerapatan stomata, dan kerapatan trikoma. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan PT. BISI Internasional, Tbk. yang berada di Desa Sidodadi, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang dan di laboratorium Fisiologi, Kultur Jaringan dan Mikroteknik, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya pada Desember 2016 sampai Mei 2017. Pengamatan intensitas penyakit Hawar Daun Jagung dilaksanakan pada 42 hst sampai 91 hst (delapan kali pengamatan). Panen dilakukan ketika jagung sudah melewati masak susu dan mulai mengeras. Anatomi jaringan daun jagung diamati pada fase tanaman generatif (akhir pengamatan, yaitu 91 hst) dengan parameter pengamatan ketebalan epidermis, kerapatan stomata, dan kerapatan trikoma. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, varietas yang paling tahan oleh serangan H.maydis adalah varietas BMD 59, BMD 60, TF 8016, dan Pertiwi 2. Sedangkan varietas yang paling unggul dengan produksi yang lebih tinggi adalah varietas BMD 60, DK 95, dan Pertiwi 2. Ketahanan struktural tanaman tidak dapat dijadikan tolok ukur terhadap intensitas penyakit. Hal ini terbukti dari ketebalan epidermis yang tidak berbeda nyata antar varietas dengan korelasi ketebalan epidermis yang lebih besar dapat menurunkan intensitas penyakit. Begitu pula dengan kerapatan stomata dan trikoma yang berbanding terbalik dengan intensitas penyakit. Penyakit hawar daun yang juga masuk melalui lubang alami termasuk stomata, dalam analisis ragam anatomi daun, terbukti memberikan pengaruh yang nyata antar varietas. Tetapi, intensitas penyakit tanaman dapat dipengaruhi oleh pembukaan stomata. Pada analisis ragam kerapatan trikoma daun jagung diperoleh hasil yang berbeda nyata antar varietas.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2017/869/051711086 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.1 Cereals > 633.15 Corn > 633.159 Corn (Injuries, diseases, pests) > 633.159 4 Corn (Fungus diseases) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman |
Depositing User: | Yusuf Dwi N. |
Date Deposited: | 14 Dec 2017 07:14 |
Last Modified: | 28 Sep 2020 17:58 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7040 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |