Kevin B.H, Gerald (2017) Respon Plutella xylostella L. (Lepidoptera: plutellidae) Terhadap Beberapa Cara Pemberian PGPR Pada Tanaman Kubis. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman kubis (Brassica oleracea var capitata) merupakan jenis sayuran yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Tanaman kubis merupakan salah satu jenis sayuran yang memiliki nilai produksi yang tinggi. Permintaan konsumen harus diimbangi dengan peningkatan produksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Upaya peningkatan produksi seringkali mengalami berbagai hambatan. Salah satu hambatan produksi kubis adalah serangan ulat kubis P. xylostella. Kerusakan yang dihasilkan sangat khas dan apabila serangan cukup berat dapat menyebabkan gagal panen. Pengelolaan terpadu merupakan suatu cara pendekatan atau cara berpikir pengelolaan hama yang didasarkan pada pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan agroekosistem yang bertanggung jawab. Salah satu alternatif pengendalian terpadu adalah dengan cara pemberian rizobakteria pemacu pertumbuhan tanaman atau Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) pada tanaman sebagai bentuk induksi ketahanan pada tanaman. Waktu pemberian PGPR sangat penting untuk menyiapkan tanaman untuk dapat tumbuh dengan optimal dan tahan terhadap serangan OPT. Penelitian dilakukan di Rumah Kawat, Laboratorium Sentral Ilmu Hayati Universitas Brawijaya, Laboratorium hama, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Penelitian ini dimulai pada bulan Januari sampai Mei 2017. Metode yang dilakukan dalam penelitian menggunakan metode rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah (1) perendaman benih pada PGPR (2) perendaman benih dan pencelupan akar pada PGPR pada saat pindah tanam (3) perendaman benih dan pengocoran PGPR sebanyak 1 kali setiap 1 minggu sebanyak 3 kali pada fase vegetatif tanaman kubis (4) perendaman benih, pencelupan akar dan pengocoran PGPR sebanyak 1 kali setiap 1 minggu sebanyak 3 kali pada fase vegetatif tanaman kubis (5) kontrol. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian PGPR berpengaruh nyata terhadap daya makan ulat kubis. Hal tersebut diindikasi keberadaan metabolit sekunder dalam bentuk senyawa asing. Senyawa asing yang dimaksud adalah fenol. Berdasarkan hasil penelitian, kandungan fenol yang diberikan PGPR lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan fenol pada perlakuan kontrol. Pengaruh PGPR tidak berbeda nyata terhadap umur instar. Hal ini diduga karena umur instar dipengaruhi oleh jenis makanan yang dimakan oleh ulat kubis tersebut.
English Abstract
Cabbage (Brassic oleracea var capitata) is a vegetable that has high economic value. Cabbage is a vegetable that has high production value. The consumer demand must be matched by increasing production to fulfil consumer needs. The efforts of increasing production are followed by the obstacles. One of the obstacles for cabbage production is the attack of cabbage moth P. xylostella. The pest can cause damage significantly. Integrated pest management is a pest management which approaching or the way of thinking based on ecological considerations and economic efficiency in the context of responsible agroecosystem management. One of the alternative of integrated pest management is for applying Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) to plants as a form of induction of plant resistance. Method of PGPR application has very important role for preparing plants to grow optimally and resistant to the pest attack. The research was conducted at Glass house, Central Laboratory of Life Sciences Universitas Brawijaya, Pest Laboratory, Department of Pest and Disease Plant of Faculty of Agriculture, University of Brawijaya. This research was started from January to Mei 2017. The method used randomized complete design with 5 treatments and 4 replications. The treatments were (1) seed immersion in PGPR (2) seed immersion and root immersion at PGPR during planting move (3) seed immersion and PGPR leaching 1 times per 1 week 3 times in vegetative phase of cabbage plant (4) seed immersion, root dyeing and PGPR leaching once per 1 week 3 times in the vegetative phase of cabbage plants (5) control. The results showed that method of giving PGPR applications significantly affected for the feeding of caterpillar cabbage. It is suspected that there is secondary metabolite in the form of foreign compounds. The foreign compound is phenol. Based on the research results, the phenol content which given by PGPR is higher than the phenol in the control treatment. The effect of PGPR is not significantly different in the turn of instar. This is suspected because of the turn of the instar larvae is influenced by the type of food eaten by the caterpillar moth.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FP/2017/873/051711090 |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.3 Edible leaves, flowers, stems > 635.34 Cabbage > 635.349 Cabbage (Injuries, diseases pests) > 635.349 7 Cabbage (Insect pests) |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman |
| Depositing User: | Yusuf Dwi N. |
| Date Deposited: | 14 Dec 2017 06:48 |
| Last Modified: | 23 Sep 2020 06:08 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7021 |
Actions (login required)
 |
View Item |