Ramadhan, Taufik (2017) Analisis Tingkat Kepadatan Kepiting Bakau Terhadap Kerapatanhutan Mangrove Di Desa Selontong Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Hutan mangrove merupakan salah satu tipe hutan hujan tropis yang terdapat di sepanjang garis pantai perairan tropis. Dikategorikan demikian karena letak hutan ini berada di daerah pantai. ). Pada hutan mangrove, semakin tinggi tingkat kerapatan suatu hutan mangrove maka serasah yang dihasilkan juga semakin banyak. Kerapatan mangrove sendiri menentukan jumlah serasah atau guguran daun, akar dan batang mangrove yang mengendap dan terdekomposisi oleh organisme pengurai di dalam substrat sedimen. Kepiting bakau memanfaatkan serasah mangrove sebagai makanan alaminya. Kelimpahan dan distribusi dari kepiting bakau dipengaruhi oleh ketersedian makanan, substrat serta faktor lingkungannya. Oleh karena itu, sedimen mangrove yang merupakan habitat utamanya berperan sangat penting dalam kehidupan kepiting bakau. Desa Selontong, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, merupakan kawasan yang saat ini telah banyak menjadi konversi lahan dari hutan mangrove menjadi kawasan perkebunan kelapa sawit dan pertambakan. Hal ini diduga mengakibatkan penurunan populasi kepiting bakau yang keberlangsungan hidupnya tergantung pada hutan mangrove. Dampak jangka panjang dari konversi secara ekologis adalah terganggunya keseimbangan ekosistem mangrove secara khusus dan ekosistem pesisir umumnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kerapatan hutan mangrove di Desa Selontong, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Untuk mengetahui kepadatan kepiting bakau di hutan mangrove Desa Selontong, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara dan untuk mengetahui hubungan kepadatan kepiting Bakau dan kerapatan mangrove di Desa Selontong, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Kerapatan mangrove tingkat pohon pada stasiun 1-3 yang diperoleh berkisar antara 25 ind/300m2 – 46 ind/300m2, tingkat belta 11 ind/75m2 – 27 ind/75m2 dan semai 9 ind/3m2 – 12 ind/3m2, untuk kepadatan kepiting bakau yang didapatkan dari stasiun 1-3 berkisar antara 3,3 ind/m2-5,4 ind/m2. Hubungan kerapatan mangrove tingkat pohon di Desa Selontong menunjukkan hubungan yang kuat dengan R2 sebesar 0,954 dengan persamaan regresi y=0,100x + 0,911, tingkat belta menujukkan hubungan yang kuat dengan R2 sebesar 0,904 dengan persamaan regresi y=0,128x + 2,106 dan tingkat semai menunjukkan hubungan yang rendah dengan R2 sebesar 0,283 dengan persamaan regresi y= 0,276x + 1,823.
English Abstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2017/664/051707148 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.5 Crustacean fisheries > 639.56 Blue swimming crab fisheries |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 14 Dec 2017 06:27 |
Last Modified: | 08 Dec 2020 09:06 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7014 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |