Keragaman Jamur Endofit Daun dan Hubungannya dengan Ketahanan Tanaman terhadap Penyakit Karat Daun (Pucciniapolysora) pada Beberapa Varietas Jagung (Zea mays L.)

Hidayah, Ruli Rohmatul (2017) Keragaman Jamur Endofit Daun dan Hubungannya dengan Ketahanan Tanaman terhadap Penyakit Karat Daun (Pucciniapolysora) pada Beberapa Varietas Jagung (Zea mays L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Mikroba endofit hidup bersimbiosis dengan tanaman dalam jaringan tanaman. Endofit dapat ditemukan pada berbagai spesies tanaman dan dapat mempengaruhi fisiologi tanaman inangnya. Mikroba endofit, diantaranya jamur endofit mampu membantu tanaman mempertahankan diri dari serangan patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jamur endofit yang diisolasi dari daun terhadap ketahanan tanaman jagung yang terserang patogen penyebab penyakit karat daun. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai potensi biotik yang berasal dari tanaman inang dan dapat dijadikan pengendalian hayati. Penelitian dilaksanakan pada Desember 2016 hingga Juni 2017 di lahan pertanian jagung Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang dan Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Dari sepuluh varietas yang ditanam yaitu BMD57, BMD58, BMD59, BMD60, TF8016, BISI18, DK95, P35, NK6326 dan Pertiwi2, diambil 5 sampel varietas tanaman untuk eksplorasi jamur endofit. Pengambilan sampel berdasarkan nilai intensitas penyakit di lapang yang mewakili kategori tinggi, sedang, dan rendah. Kelima varietas yaitu Pertiwi2, BMD58, BMD60, DK95, dan BISI18. Hasil eksplorasi jamur endofit diidentifikasi berdasarkan karakter makroskopis dan mikroskopis. Dihitung pula nilai keanekaragaman (H’), dominasi (C), dan keseragaman (E). Ketahanan tanaman dilihat dari nilai intensitas penyakit dan hasil produksi melalui perhitungan indeks produksi. Ditemukan 16 isolat jamur yang terdiri dari 4 genus yaitu Penicillium, Acremonium, Fusarium, dan Curvularia. Indeks keanekaragaman (H’) jamur endofit varietas BMD60 tergolong sedang yaitu 1,040. Indeks keanekaragaman (H’) varietas Pertiwi2, BISI18, BMD58 dan DK95 tergolong rendah yaitu masing-masing 0,562, 0,347, 0,693 dan 0,637. Indeks dominasi (C) jamur endofit varietas Pertiwi2 dan DK95 tergolong sedang yaitu 0,625 dan 0,555. Indeks dominasi (C) jamur endofit varietas BISI18, BMD58, BMD60 dan DK95 tergolong rendah yaitu masing-masing 0,250, 0,50, dan 0,375. Indeks keseragaman (E) jamur endofit varietas Pertiwi2, BISI18, BMD58, BMD60 dan DK95 tergolong rendah yaitu masing-masing 0,203, 0,125, 0,250, 0,375 dan 0,230. Kategori ketahanan berdasarkan intensitas penyakit menunjukkan bahwa 10 varietas yang ditanam tergolong agak tahan dengan nilai intensitas penyakit antara 11-25%. Kategori ketahanan berdasarkan indeks produksi menunjukkan bahwa 10 varietas yang ditanam tergolong tahan dengan rerata indeks antara 0,94-1,57. Varietas dengan jumlah jamur endofit lebih banyak, nilai intensitas penyakit lebih rendah. Data menunjukkan bahwa keragaman jamur endofit berhubungan tidak langsung dengan ketahanan tanaman terhadap penyakit karat.

English Abstract

Endophytic microorganism lifes simbion with plants tissues. Endophytic was found in the variety of plants and influence host physiology. Endophytic microorganism such as fungi can induce resistance of plants. This research aims to know the influence of fungi diversity on the plant resistances to rust disease. This research expects could give information the development of rust disease and potential of microorganism to use biological control. The research was conducted at PT BISI International Tbk’s field in Ngantang Sub District, Malang and Laboratory of Phytopathology Department of Pest and Plant Disease Faculty of Agriculture Brawijaya University from December 2016 to June 2017. There was ten varieties of maize had to plant, BMD57, BMD58, BMD59, BMD60, TF8016, BISI18, DK95, P35, NK6326 dan Pertiwi2. The varieties of Pertiwi2, BMD58, BMD60, BISI18 and DK95 was taken to exploration endophytic fungi based on rust disease intensity. Endophytic fungi that identified were analyzed on macroscopic and microscopic, diversity, domination and uniformmity. The resistance of plant based on development disease and yield index. There are 16 isolate of endophytic fungi were grouped to Penicillium sp., Acremonium sp., Fusarium sp., and Curvularia sp. The diversity index (H’) of BMD60 was grouped medium (1,040). The diversity index of Pertiwi2, BISI18, BMD58 dan DK95 was grouped low (0,562; 0,347; 0,693; 0,637). The domination index of Pertiwi2 (0,625) and DK95 (0,555) was grouped medium, and BISI18 (0,250), BMD58 (0,50), and BMD60 (0,375) was grouped low. The uniformity index of all varieties was grouped low, Pertiwi2 (0,203), BISI18 (0,125), BMD58 (0,250), BMD60 (0,375), DK95 (0,230). The resistance category based on disease intensity showed that all varieties was grouped mid-resistance with value 11-25%. The resistance category based on yield index showed that all varieties was grouped resistance with value 0,94-1,57. The variety was higher endophytes has lower disease intensity. The data showed that endophytic fungi influences to host.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/862/051711079
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.1 Cereals > 633.15 Corn > 633.159 Corn (Injuries, diseases, pests) > 633.159 4 Corn (Fungus diseases)
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 14 Dec 2017 04:09
Last Modified: 28 Sep 2020 17:58
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7012
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item