Hubungan Parameter Oseanografi Dengan Hasil Tangkapan Ikan Madidihang (Thunnus Albacares, Bonnaterre, 1788) Yang Didaratkan Di Fishing Base Pondokdadap Sendang Biru, Malang

Rahmawati, Aprilia Dwi (2017) Hubungan Parameter Oseanografi Dengan Hasil Tangkapan Ikan Madidihang (Thunnus Albacares, Bonnaterre, 1788) Yang Didaratkan Di Fishing Base Pondokdadap Sendang Biru, Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tuna merupakan komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Di Indonesia sendiri penyebaran ikan Madidihang meliputi perairan Samudera Hindia (barat Sumatera hingga selatan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara), Selat Makasar, Laut Flores, Teluk Tomini, Laut Sulawesi, Laut Arafura, Laut Banda, perairan sekitar Maluku dan Samudera Pasifik (Wujdi et al., 2014). Salah satu perairan yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia adalah perairan yang dimiliki oleh Kabupaten Malang. Kabupaten Malang merupakan kabupaten yang sangat potensial dalam produksi perikanan tuna. Konfirmasi akan kondisi perairan di area tertangkapnya ikan Madidihang (Thunnus albacares) yang di daratkan di pangkalan pendaratan ikan Sendang biru, Malang merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk melihat karakteristik oseanografi. Kegiatan ini juga dapat digunakan untuk melihat hubungan secara langsung antara faktor oseanografis dengan kondisi stok ikan Madidihang, dimana salah satu metode yang digunakan adalah dengan memanfaatkan data penginderaan jauh satelit dan survey lapang. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) Untuk mengetahui kondisi ikan Madidihang (Thunnus albacares) terkait dengan tingkat kegemukannya yang didaratkan di fishing base Pondokdadap Sendang biru, (2) Untuk mengetahui karakteristik spasial dan temporal faktor oseanografi di daerah penangkapan ikan Madidihang (Thunnus albacares) yang didaratkan di fishing base Pondokdadap Sendang biru berdasarkan data oseanografi dari citra satelit, (3) Untuk mengetahui korelasi antara parameter oseanografi di daerah penangkapan dengan hasil tangkapan ikan Madidihang (Thunnus albacares) yang didaratkan di fishing base Pondokdadap Sendang biru. Sampel ikan Madidihang (Thunnus albacares) diambil dari ikan Madidihang yang didaratkan di fishing base Pondokdadap Sendang biru, Malang. Waktu pengambilan data dilakukan selama dua (2) minggu dalam satu (1) bulan, dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan Agustus hingga Oktober 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksploratif. Data primer yang diperoleh adalah data hasil pengukuran panjang dan berat ikan Madidihang setiap kali sampling serta validasi terkait data koordinat daerah penangkapan ikan tuna yang diperoleh dari nelayan di Sendang biru. Data sekunder yang digunakan adalah data faktor oseanografi yang didapatkan dari Ocean Colour satelit AquaMODIS untuk SPL dan Klorofil-a. OSCAR NOAA untuk Arus dan Marinecopernicus dengan Jason-1 untuk Salinitas. Data faktor oseanografi memiliki resolusi 4 km dan merupakan rata-rata bulanan dari tahun 2014-2016. Data faktor oseanografi diolah dengan menggunakan perangkat lunak Surfer 10. 1 dan ArcGIS 9.3. Sedangkan, untuk mencari korelasi antara parameter oseanografi dengan hasil tangkapan ikan Madidihang (Thunnus albacares) yang didaratkan di fishing base Pondokdadap Sendang biru, Malang digunakan perangkat lunak SPSS16.0. Produksi perikanan pelagis besar yang tercatat di Laporan Monitoring UPT P2SKP Pondokdadap Sendang biru, Malang tercantum 3 jenis ikan. Jenis ikan pelagis besar tersebut adalah ikan Madidihang (Thunnus albacares), Setuhuk hitam (Makaira indica) dan ikan Albakor (Thunnus alalunga). Ketiga (ke-3) jenis ikan pelagis besar tersebut yang tercatat didaratkan di fishing base Pondokdadap Sendang biru, Malang yang memiliki total nilai produksi paling tinggi dari tahun 2014-2016 adalah ikan Madidihang (Thunnus albacares) dengan total produksi sebesar 2.500,467 ton. Dari data panjang dan berat sampel ikan Madidihang (Thunnus albacares) sebaran panjang cagak (Forked Length / FL) ikan Madidihang (Thunnus albacares) (Gambar 2) diperoleh sampel ikan 445 ekor selama tiga (3) bulan yaitu dari bulan Agustus, September dan Oktober 2016 dengan nilai FL minimum sebesar 87 cm dan maximum 195 cm. didominasi oleh ikan dengan kelas ukuran panjang 126-135 adalah sebanyak 141 ekor dengan rata-rata panjang sekitar 130,09 cm. Rata-rata pertama kali tertangkap dari ikan Madidihang (Thunnus albacares) adalah sebesar 143,42 cm. Dari analisis hubungan panjang dan berat, nilai indeks koefisien determinasi (R2) pada bulan Agustus adalah 0,8467, September adalah 0,8952 dan Oktober adalah 0,889. Bulan Agustus dengan pola pertumbuhan allometrik negative dengan nilai b 2,33 dari 184 ekor sampel ikan. Bulan September pola pertumbuhan allometrik negative dengan nilai b 2,14 dari 122 ekor sampel ikan. Bulan Oktober pola pertumbuhan Allometrik negative dengan nilai b 2,46 dari 139 ekor sampel ikan. Nilai faktor kondisi (Kn) pada ikan Madidihang (Thunnus albacares) diperoleh dari hasil pengukuran 445 ekor ikan didapatkan indeks ponderal sebasar 1,03. Berdasarkan nilai Kn tersebut dapat disimpulkan bahwa ikan Madidihang yang didaratkan di fishing base Pondokdadap Sendang biru memiliki tubuh yang kurus. Sedangkan dari hasil analisis variasi variabilitas parameter oseanografi secara spasial terletak pada koordinat sekitar lintang - - -rata Salinitas sebesar 34,096 mg/l, rata-rata Klorofil-a sebesar 0,2617 mg/m3 dan Arus sebesar 0,2865 m/s. Berdasarkan hasil analisis korelasi dari penelitian diperoleh nilai korelasi (r) antara SPL dan salinitas adalah sebesar -0,111. Korelasi yang tidak signifikan antara SPL dengan salinitas. Nilai korelasi (r) antara SPL dan klorofil-a adalah sebesar -0,836. Korelasi dengan arah negatif yang signifikan antara SPL dengan klorofil-a. Nilai korelasi (r) antara SPL dan arus yang didapatkan adalah sebesar -0,623. Korelasi yang signifikan antara SPL dengan arus. Nilai korelasi (r) antara salinitas dan klorofil-a yang didapatkan adalah sebesar 0,091. Korelasi yang tidak signifikan antara salinitas dengan klorofil-a. Nilai korelasi (r) antara salinitas dan arus yang didapatkan adalah sebesar 0,296. Korelasi yang tidak signifikan antara salinitas dengan arus. Nilai korelasi (r) antara klorofil-a dan arus yang didapatkan adalah sebesar 0,727. Korelasi yang signifikan antara klorofil-a dengan arus. Berdasarkan hasil analisis korelasi antara SPL dengan hasil tangkapan ikan Madidihang (Thunnus albacares) didapatkan nilai korelasi Pearson Correlation atau r sebesar -0,356, terdapat korelasi dengan arah negatif yang signifikan. Hasil analisis korelasi antara salinitas dengan hasil tangkapan ikan Madidihang (Thunnus albacares) didapatkan nilai korelasi Pearson Correlation atau r sebesar -0,608, terdapat korelasi dengan arah negatif yang signifikan. Hasil analisis korelasi antara klorofil-a dengan hasil tangkapan ikan Madidihang (Thunnus albacares) didapatkan nilai korelasi Pearson Correlation atau r sebesar 0,245, terdapat korelasi dengan arah positif yang tidak signifikan. Hasil analisis korelasi antara arus dengan hasil tangkapan ikan Madidihang (Thunnus albacares) didapatkan nilai korelasi Pearson Correlation atau r sebesar -0,111, terdapat korelasi dengan arah negatif yang tidak signifikan.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/552/051707006
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 14 Dec 2017 01:38
Last Modified: 04 Dec 2020 10:25
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6991
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item