Pengaruh Stratifikasi Sosial Terhadap Tingkat Konsumsi Ikan Masyarakat Pesisir Desa Tanjung Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan, Madura

Puspaningtyas, Vivi Ulfa (2017) Pengaruh Stratifikasi Sosial Terhadap Tingkat Konsumsi Ikan Masyarakat Pesisir Desa Tanjung Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan, Madura. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan sebagai sumber protein hewani berkualitas tinggi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh sehingga konsumsi ikan memiliki peran penting dalam memperbaiki gizi masyarakat diimbangi dengan ketersediaan ikan di Indonesia. Sebagai bagian wilayah kepulauan Madura Angka konsumsi ikan Kabupaten Pamekasan masih di bawah standar nasional tahun 2016, dan Desa Tanjung Kecamatan Pademawu sebagai salah satu desa pesisir di Kabupaten Pamekasan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis (1) gambaran stratifikasi sosial yang terbentuk pada masyarakat Desa Tanjung, (2) rata-rata tingkat konsumsi ikan masyarakat, (3) pola konsumsi masyarakat Desa Tanjung, (4) ada tidaknya perbedaan secara nyata konsumsi ikan masyarakat Desa Tanjung antar kelompok lapisan sosial, (5) angka kecukupan energi (AKE) dan angka kecukupan protein (AKP) masyarakat Desa Tanjung. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif melalui pendekatan metode deskriptif. Populasi penelitian seluruh rumah tangga sebanyak 1.794RT, sampel sebanyak 60 dengan teknik pengambilan non probability sampling jenis purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Analisis data deskriptif kualitatif dianalisis secara deskriptif berdasarkan hasil observasi, kuesioner dan wawancara, sedangkan analisis data deskriptif kuantitatif menggunakan alat analisis one-way ANOVA untuk uji ada tidaknya perbedaan dan food recall 1x24 jam untuk analisis angka kecukupan energi dan protein. Keadaan umum lokasi penelitian, Desa Tanjung termasuk daerah pesisir pantai dengan luas wilayah sekitar 741.151 Ha. Jumlah penduduk sebanyak 6.872 jiwa dan 1.784 rumah tangga. Potensi perikanan di Desa Tanjung cukup tinggi, mulai dari potensi hasil lautnya, produk olahan hasil perikanan, wisatapantai, budidaya rumput laut dan tambak garam. Karakteristik responden yang diambil pada penelitian ini meliputi usia, jenis pekerjaan dan usia. Seluruh responden masih dalam kondisi usia produktif dengan rentang usia 19-59 tahun. Jenis pekerjaan responden didominasi oleh seorang ibu rumah tangga penuh dan tingkat pendidikan terakhir responden didominasi oleh lulusan SMA. Pelapisan sosial yang terbentuk di Desa Tanjung ditentukan oleh faktor utama yaitu nasab atau garis keturunan keluarganya, kedua ekonomi keluarga dan ketiga pendidikan. Jenis pekerjaan pada lapisan atas sebagian besar sebagai PNS dan pengusaha, lapisan menengah wiraswasta dan nelayan, lapisan bawah sebagai wiraswasta dan nelayan buruh. Tingkat pendapatan lapisan atas sekitar 3 juta rupiah sampai diatas 10 juta rupiah, lapisan menengah pendapatan rumah tangga mulai dari 2 juta sampai 3,5 juta rupiah dan lapisan bawah pendapatan di bawah 2,1 juta rupiah. Kepemilikan harta benda atau tabungan masa depan lapisan atas paling tinggi dibanding kelas lainnya. Dan 2 pedidikan rumah tangga pada lapisan atas didominasi oleh lulusan S1, lapisan menengah dan bawah didominasi oleh lulusan SD. Rata – rata tingkat konsumsi ikan masyarakat Desa Tanjung adalah 55,58 kg/kapita/tahun. Angka tersebut telah melebihi standar angka konsumsi nasional yang telah ditentukan tahun 2017 yaitu sebesar 47,12 kg/kapita/tahun. Tingginya angka konsumsi ikan alasan yang pertama yaitu, ketersediaan ikan yang tinggi. Kedua, budaya dari masyarakatnya dalam mengkonsumsi ikan. Ketiga, banyaknya jumlah penduduk yang ada di Desa Tanjung yang mampu memperbesar jumlah konsumsi. Alasan mengkonsumsi ikan karena mengandung gizi yang tinggi. Pola konsumsi Masyarakat Desa Tanjung, yaitu 72% dari jumlah responden mengkonsumsi ikan lebih dari 5 kali dalam seminggu. Ikan yang sering dikonsumsi adalah ikan laut, jenisnya adalah ikan tongkol, ikan teri dan udang. Cara memperoleh ikan dengan datang langsung ke pasar dan caara mengolah ikan yang paling sering digunakan dengan cara digoreng. Makanan pengganti jika tidak konsumsi ikan adalah telur, karena harga yang relatif murah dan kandungan gizinya serta selera masing – masing individu juga menentukan keputusan mengkonsumsi makanan. Terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok lapisan (atas, menengah, bawah) terhadap tingkat konsumsi ikan. Namun setelah dilakukan pengujian secara terpisah hanya kelompok masyarakat lapisan bawah dan lapisan atas lah yang memiliki perbedaan secara nyata dengan. Hal tersebut disebabkan dari adanya perbedaan yang cukup jauh antara jenis pekerjaan, besarnya pendapatan dan tingkat pendidikan kelompok lapisan atas dan bawah sehingga kemampuan daya beli dan kebiasaan dalam pembelian konsumsi cukup berbeda. Sedangkan antara kelompok lapisan bawah dengan lapisan menengah dan juga antara kelompok lapisan atas dengan lapisan menengah tidak memiliki perbedaan secara nyata. Nilai rata – rata AKE masyarakat Desa Tanjung masih dibawah standar ketentuan yaitu 1900 kkal yaitu 1498,9 kkal, namun rata - rata pemenuhan untuk tubuh sebesar 79,9%. Sedangkan nilai rata – rata konsumsi protein masyarakat Desa Tanjung sebesar 60 gram jauh melebihi angka yang telah ditentukan yaitu 48 gram dan pemenuhan untuk tubuh sebesar 137,7%. Artinya masyarakat Desa Tanjung sudah keluar dari status rawan gizi karena persentase AKP atau pemenuhan pada tubuh lebih dari 75% sebagai indikator ketetapan.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/555/051707009
Subjects: 300 Social sciences > 305 Groups of people > 305.5 People by social and economic levels
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 14 Dec 2017 01:22
Last Modified: 13 Dec 2020 09:24
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6988
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item