Uji Daya Hambat Ekstrak Kasar Tempuyung (Sonchus Arvensis L.) Terhadap Bakteri Pseudomonas Fluorescens Secara In Vitro

Anwar, Khairini (2017) Uji Daya Hambat Ekstrak Kasar Tempuyung (Sonchus Arvensis L.) Terhadap Bakteri Pseudomonas Fluorescens Secara In Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pemanfaatan kekayaan alam di Indonesia salah satunya sebagai obat herbal yang digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sudah dilakukan sejak dahulu kala. Salah satu tanaman yang diduga memiliki aktivitas antihiperurisemia adalah daun Tempuyung (S. arvensis L.). P. fluorescens merupakan patogen budidaya umum, menginfeksi baik invertebrata dan hewan vertebrata, terutama udang dan ikan. Pengobatan bakteri dalam dunia sangat diperlukan untuk keberlangsungan budidaya, terutama dengan menggunakan obat tradisional yang diharapkan tidak mengandung residu berbahaya agar tidak terakumulasi dalam tubuh ikan budidaya. Dalam penelitian ini tanaman herba Tempuyung diharapkan dapat menghambat pertumbuhan bakteri P. fluorescens. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Divisi Penyakit dan Kesehatan Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang pada tanggal 06 Februari – 31 April 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kasar Tempuyung (S. arvensis) terhadap daya hambat bakteri P. fluorescens secara In Vitro. Metode yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan (dosis 10 ppm, 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm, dan 50 ppm) dangan 3 ulangan beserta kontrol positif dan kontrol negatif. Serta Uji yang dilakukan adalah Uji MIC dan Uji Cakram. Uji MIC dilakukan untuk mengetahui dosis terkecil dalam menghambat atau membunuh bakteri P. fluorescens, dari hasil dari uji MIC didapatkan dosis 1 ppm sudah dapat menghambat pertumbuhan bakteri P. flourescens. Oleh karena itu, dosis 10 ppm digunakan sebagai dosis terendah dari ekstrak kasar Tempuyung (S. arvensis) yang digunakan menjadi dosis perlakuan penelitian inti pada uji kertas cakram. Dari hasil pengamatan didapatkan hasil yaitu, pada perlakuan A (10 ppm) diperoleh diameter zona bening rata-rata sebesar 3,45 mm, perlakuan B (20 ppm) diperoleh diameter zona bening rata-rata sebesar 5,03 mm, perlakuan C (30 ppm) diperoleh diameter zona bening rata-rata sebesar 4,70 mm, perlakuan D (40 ppm) diperoleh diameter zona bening rata-rata sebesar 2,65 mm dan perlakuan E (50 ppm) diperoleh diameter zona bening rata-rata sebesar 2,55 mm. Menghasilkan garis perpotongan yang membentuk grafik kuadratik dengan persamaan y= 2,052875 + 0,1758 Xj -0,00363 Xj2 dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,829 dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,911. Kesimpulan yang didapat yaitu ekstrak kasar Tempuyung (S. arvensis) berpengaruh terhadap bakteri P. fluorescens dan bersifat bakteriosida. Dosis optimal ekstrak dapat membunuh pertumbuhan bakteri P. fluorescens adalah 24,2 ppm dengan diameter zona bening sebesar 4,18 mm.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/829/051711381
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 583 Magnoliopsida (Dicotyledons)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 13 Dec 2017 08:05
Last Modified: 02 Dec 2020 12:41
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6980
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item