Analisis Aspek Biologi Kepiting Bakau (Scylla Serrata) Hasil Tangkapan Nelayan Di Kawasan Mangrove Cengkrong Desa Karanggandu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek .

Widianto, Surya (2017) Analisis Aspek Biologi Kepiting Bakau (Scylla Serrata) Hasil Tangkapan Nelayan Di Kawasan Mangrove Cengkrong Desa Karanggandu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek . Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penyusunan strategi pengelolaan kepiting bakau, diperlukan informasi tentang aspek biologinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek biologi kepiting bakau yang meliputi nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad, analisis isi lambung dan hubungan lebar karapas dengan berat tubuh kepiting bakau yang tertangkap oleh nelayan, ukuran karapas pertama kali kepiting matang gonad serta habitat yang meliputi sifat fisika (tekstur tanah), kimia tanah (pH tanah dan Bahan Organik). Penelitian ini dilaksanakan di Kawasan Mangrove Cengkrong Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek pada bulan Mei sampai Juni 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Sampel kepiting bakau didapatkan langsung dari hasil tangkapan nelayan pengepul yang berjumlah 2 orang. Alat tangkap yang digunakan yaitu bubu lipat. Pengambilan sampel dilakukan seminggu sekali selama 4 minggu. Jumlah kepiting bakau yang tertangkap oleh nelayan selama penelitian ini sebanyak 196 ekor (107 ekor jantan dan 89 ekor betina). Analisis nisbah kelamin jantan dan betina adalah 1.16 : 1. Berarti bahwa komposisi kepiting jantan dan betina seimbang. Pengamatan tingkat kematangan gonad (TKG) selama masa penelitian yang terbanyak tertangkap yaitu TKG I sebesar 70.1% dan sisanya TKG II dan TKG III. TKG tersebut dapat menjelaskan bahwa kepiting yang tertangkap selama penelitian tergolong masih muda dan belum matang gonad. Kisaran lebar karapas kepiting jantan dan betina masing-masing yaitu yaitu 63.1 – 124.4 mm dan berat tubuh berkisar antara 47.02 – 348.67 gram, sedangkan pada kepiting betina diperoleh kisaran lebar karapas antara 54.7 – 126.4 mm dan berat tubuh berkisar antara 43.34 – 344.5 gram. Hasil tersebut dapat menjelaskan bahwa tangkapan nelayan termasuk kepiting yang kecil dan tergolong kepiting masih muda. Pola pertumbuhan kepiting jantan yaitu allometrik positif (b>3) dan betina yaitu allometrik negatif (b<3). Kepiting jantan memanfaatkan energi dari asupan makanan untuk memperbesar capit (chela) sehingga meningkatkan berat tubuh sedangkan kepiting betina memanfaatkan energi untuk pertumbuhan karapas dan pematangan gonad. Ukuran karapas kepting betina pertama kali matang gonad sebesar 123.17 mm dan kepiting jantan 118.49 mm. pH substrat habitat kepiting bakau berkisar 6.81-7.2, bahan organik tanah berkisar 3.092-4.597 % dan tekstur tanah didominasi oleh lempung liat berpasir. Fisika dan kimia tanah tersebut layak untuk kehidupan kepiting bakau. Kepiting bakau yang tertangkap oleh nelayan di Kawasan Mangrove Cengkrong Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek masih belum sesuai dengan peraturan pemerintah (Nomor 1/Permen-KP/2015). Sehingga perlu adanya pengawasan lebih lanjut dan sosialisasi tentang penangkapan kepiting bakau serta perlu disediakannya tempat pembesaran kepiting bakau yang telah tertangkap tetapi ukurannya belum sesuai.

English Abstract

Management of mud crab can keep the crab population in nature from experiencing extinction, therefore information about biological aspect. This study aims to determine the biological aspects of mud crab covering sex ratio, gonad maturity level and width relationship of carapace with body weight of mud crab, carapace size first time ripe gonad crab and habitat covering physical properties (texture soil), soil chemistry (soil pH and Organic Materials). This research was conducted in Cengkrong Mangrove Area, Watulimo District, Trenggalek Regency, from May to June 2017. The method used in this research is survey. Samples of mud crabs obtained directly from the catch of fishermen. The number of mud crabs caught by fishermen during this research were 196 tails (107 males and 89 females). The result of this study as follows the analysis of male and female sex ratio was 1.16 : 1. Observation of gonad maturity level (TKG) during the most caught study period was TKG I of 70.1% and the remaining TKG II and TKG III. The width range of male carapac are 63.1 - 124.4 mm and body weight is between 47.02 - 348.67 gram, whereas in female crabs the range of carapac width is between 54.7 - 126.4 mm and body weight is 43.34 - 344.5 gram. width relationship of carapace with body weight earned value b 3.17 (positive alometric) for male crab and earned value b 2.54 (alometric negative) for female crab The size of the first female crab carapace gonad ripe was 123.17 mm and the male crabs were 118.49 mm. pH of mud crab substrate ranges from 6.81-7.2, soil organic material ranges from 3.092-4.597% and soil texture is dominated by sandy clay.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/823/051711375
Uncontrolled Keywords: Aspek bilogi, Kepiting bakau (Scylla serrata)
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 595 Arthropoda > 595.3 Crustacea > 595.38 Eucarida > 595.386 Brachyura (Crabs)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 13 Dec 2017 07:00
Last Modified: 07 Dec 2020 06:41
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6970
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item